Pemanfaatan Gas Domestik Hanya Naik 10 Persen dalam 10 Tahun Terakhir
BANDUNG, - Wakil Kepala SKK Migas Shinta Damayanti mengatakan, pemanfaatan gas bumi untuk domestik dalam 10 tahun terakhir tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Ia mengatakan volume peningkatan hanya 10 persen.
"Pada tahun 2013, kebutuhan gas dalam negeri sebesar 3.774 BBTUD. Tahun 2023, serapannya berada di angka 4.075 BBTUD atau hanya naik 10 persen selama 10 tahun," kata Shinta dalam acara Forum Gas Bumi 2024 SKK Migas di Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/6/2024).
Atas kondisi tersebut, Shinta mendorong komersialisasi gas bumi dengan strategi push and pull.
Baca juga: SKK Migas Targetkan Investasi Hulu Migas Capai Rp 261 Triliun Tahun Ini
Ia mengatakan, push adalah strategi komersial yang bertujuan untuk mengirimkan gas ke pusat permintaan dengan menggunakan infrastruktur seperti pipa, kilang LNG, kilang LNG skala kecil dan menengah, terminal regasifikasi dan lain-lain.
Kemudian pull adalah strategi komersialisasi yang bertujuan untuk mengembangkan demand di dekat sumber gas, seperti pembangunan industri petrokimia, smelter, pembangkit listrik dan lainnya.
"Dengan 2 strategi ini, kami berharap cadangan gas bumi yang ditemukan dapat diproduksi dan tersalurkan dengan optimal untuk pemenuhan dalam negeri," ujarnya.
Baca juga: Emiten Produk dan Jasa Industri Migas SUNI Bakal Tebar Dividen, Cek Jadwalnya
Di samping itu, Shinta mengatakan, pemerintah menargetkan produksi minyak 1 juta barel per hari dan 12 miliar gas standar kaki kubik per hari (bscfd) pada 2030.
Ia mengatakan, pihaknya berkomitmen akan mengoptimalkan produksi gas bumi untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri dalam rangka meningkatkan multiplier effect dan perekonomian nasional.
"Komitmen ini perlu diimbangi dengan kepastian komersialisasi potensi gas sehingga target memproduksikan gas 12 bscfd per day per hari dapat tercapai," ucap dia.
Baca juga: BPH Migas Ajukan Kuota Pertalite 2025 Sebesar 33,23 Juta Kiloliter
Terkini Lainnya
- Cara Mudah Transfer Uang dari BRI ke Bank Lain dengan BI Fast
- Pertamina dan Vale Indonesia Kerja Sama Penyediaan Bahan Bakar Ramah Lingkungan
- BFI Finance Tawarkan KPR "Fixed Rate" 10 Tahun untuk Konsumen
- Ditemani Thomas Djiwandono, Sri Mulyani Laporkan Perkembangan APBN ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto
- Rombak Direksi Bulog, Erick Thohir Angkat Wahyu Suparyono Jadi Dirut
- AP I dan AP II Resmi Gabung, Jadi Angkasa Pura Indonesia
- Menteri Basuki Sebut Jokowi Akan Berangkat ke IKN Kamis
- Cara Mendapatkan Diskon Tiket Reduksi bagi Dosen dan Alumni Undip
- Tak Hanya Jalur Laut, Penyelundupan Benih Lobster Kini Marak lewat Udara
- Selama 2024 Negara Rugi Rp 260 Miliar Akibat Penyelundupan Benih Lobster
- Jelang Jokowi Berkantor di IKN, Menteri PUPR "Update" Pembangunan Landasan Pacu Bandara IKN hingga Gedung Kementerian
- Pemerintah Akan Bentuk Komite Khusus Pengganti Satgas BLBI
- Daftar Kereta Tarif Go Show dari Yogyakarta, Harga, dan Rutenya
- Cerita Bos BCA Gunakan AI Buat Jaring Nasabah dan Kredit
- BUMN Bio Farma Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Simak Kualifikasinya
- Kian Tertekan, Rupiah Dekati Rp 16.500 Per Dollar AS
- Hong Kong Jadi Kota Termahal di Asia, Harga Tanah Capai Rp 74 Juta Per Meter Persegi
- Ada Gangguan Sistem Imigrasi, Angkasa Pura Tambah Petugas Operasional di Bandara
- Cara Beli Tiket Konser Bruno Mars lewat Livin' by Mandiri
- Tahun Ini, Sedekah Kurban BPKH Ambil Tema Berkelanjutan dan Sasar Daerah Terpencil