pattonfanatic.com

IHSG Awal Sesi Lanjutkan Penguatan, Rupiah Masih Lesu

IluIlustrasi saham, pergerakan saham.
Lihat Foto

JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (27/6/2024). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.43 WIB, IHSG menguat ke level 6.932,14 atau naik 26,4 poin (0,38 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada 6.905,64.

Sebanyak 247 saham melaju di zona hijau dan 173 saham di zona merah. Sedangkan 180 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,6 triliun dengan volume 2,8 miliar saham.

Baca juga: IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, secara teknikal, IHSG memang melanjutkan penguatan dengan target lanjutan pada level psikologis 7.000. Volaitilitas IHSG masih sangat tinggi di fase ini, ditambah lagi setelah pelemahan sejak bulan Mei 2024, sangat mungkin untuk dimulainya fase reakumulasi yang memerlukan waktu.

“IHSG mencoba menguat kembali setelah berhasil mempertahankan support pada level psikologis 6.700. Namun IHSG masih belum mengindikasikan reversal secara penuh, masih ada resistance pada 6.894 dan 7.000, diperkirakan akan terjadi pergerakan konsolidasi dulu sebelum penguatan lanjutan,” kata William dalam analisisnya.

Bursa Asia mayoritas merah, dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 1,89 persen (342,6 poin) ke level 17.747,24, Nikkei bertambah 0,98 persen (380,6 poin) ke level 39.286,5, dan Shanghai Komposit terkoreksi 0,74 persen (22 poin) ke posisi 2.950,48. Sementara itu, Strait Times menguat 0,2 persen (6,7 poin) ke level 3.338,46.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.40 WIB rupiah berada pada level Rp 16.428 per dollar AS atau turun 14 poin (0,09 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.414 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, dollar AS terlihat masih menguat terhadap nilai tukar lainnya pagi ini. Indeks dollar sudah naik ke atas 106,0 pagi ini, sementara pagi sebelumnya masih di kisaran 105,6.

Soal ekspektasi suku bunga AS tidak akan terburu-buru dipangkas masih menjadi pendorong penguatan dollar AS. Kondisi ekonomi AS yang masih baik berisiko menaikan inflasi AS lagi.

“Rupiah berpotensi melemah hari ini ke arah Rp 16.480 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 16.380 per dollar AS hari ini,” ujar Ariston kepada .

Baca juga: Wall Street Ditutup Menguat Berkah Kenaikan Harga Saham Teknologi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat