Studi Kantar: 10 Merek FMCG Teratas Dibeli oleh 60 Persen Masyarakat, Indomie di Peringkat Satu
JAKARTA, - Studi Brand Footprint Indonesia 2024 dari Kantar Indonesia, Divisi Worldpanel, menyebutkan sebanyak 10 merek fast-moving consumer goods (FMCG) teratas setidaknya dibeli oleh 60 persen masyarakat Indonesia atau setara dengan 42 juta rumah tangga.
Selain dibeli oleh 60 persen masyarakat, 10 merek atau brand peringkat teratas tersebut dibeli sebanyak 14 kali atau lebih dalam satu tahun per rumah tangga.
Studi ini juga menyebutkan, produk FMCG masih menjadi prioritas dalam perbelanjaan masyarakat Indonesia dari semua kalangan ekonomi dan demografi. Hal ini merupakan peluang bagi para pelaku industri FMCG untuk menjadi bagian dari prioritas masyarakat ketika berbelanja.
“Dalam studi tahunan Brand Footprint, Kantar menggunakan metode yang disebut Consumer Reach Point (CRP) untuk mengukur sejauh mana suatu merek dapat menjangkau konsumen. Dengan kata lain, nilai CRP memberikan gambaran tentang seberapa kuat hubungan
antara merek tersebut dengan konsumennya," kata Corina Fajriyani, Senior Marketing Manager of Kantar Indonesia, Worldpanel Division dalam paparannya di Jakarta, Jumat (28/6/2024).
Baca juga: 5 Merek FMCG Paling Banyak Dibeli Warga RI Selama Masa Pandemi 2021, Indomie Nomor Satu
Indomie urutan pertama
10 merek FMCG teratas atau "the Most Chosen FMCG Brand di Indonesia" yakni sebagai berikut.
Di edisi tahun ini, Indomie tetap mempertahankan posisi teratas dari the Most Chosen FMCG Brand di Indonesia.
Posisi berikutnya di peringkat 2 hingga 8 juga diduduki brand yang sama seperti tahun sebelumnya, yaitu: SoKlin, Mie Sedaap, Royco, Roma, Kapal Api, Indofood, dan Nabati.
Dalam studi ditemukan bahwa merek Daia mendobrak klasemen di peringkat 10 teratas tahun ini dengan nilai CRP lebih dari 800 juta. Hal ini berarti Daia dipilih oleh konsumen sebanyak 800 juta kali di sepanjang tahun 2023.
Baca juga: KoinWorks dan IDH.ID Fasilitasi Pembiayaan untuk 380.000 Pelaku Bisnis FMCG
Menariknya, 7 dari 10 peringkat teratas merupakan merek makanan. Satu-satunya produk minuman di kalangan 10 peringkat teratas adalah produk kopi, di mana sebanyak 65 persen rumah tangga Indonesia mengkonsumsi kopi setidaknya 20 kali dalam setahun.
"Hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga di Indonesia lebih memilih kopi dibandingkan produk minuman lainnya seperti teh atau sirup," tulis studi tersebut.
Sebagai informasi, Brand Footprint adalah studi tahunan yang dilakukan oleh Kantar untuk mengukur merek yang paling dipilih oleh konsumen.
Laporan ini mencakup lebih dari 550 merek di lima sektor FMCG, yaitu Makanan, Minuman, Produk Susu, Perawatan Rumah, dan Perawatan Tubuh.
Brand Footprint Indonesia tahun ini mencakup 97 persen rumah tangga di berbagai kota besar dan kecil di seluruh wilayah urban dan rural Indonesia, dari keseluruhan populasi rumah tangga sebanyak 70 juta.
Baca juga: Pasar e-Commerce dan FMCG Meningkat, Bisnis Logistik Indonesia Ikut Terangkat
Terkini Lainnya
- Tingkatkan Ketahanan Ekonomi Nasional, Pemerintah Optimalisasi Kebijakan DHE SDA
- Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar Indonesia
- Pagar Laut di Tangerang Dibongkar Bertahap, Diperkirakan sampai 10 Hari
- Rombongan Kadin Bertolak ke India, Soroti 5 Sektor untuk Investasi
- Sudah Periksa Nelayan yang Mengaku Pasang Pagar Laut, KKP Belum Ungkap Hasilnya
- Starbucks Indonesia Klarifikasi Larangan Pakai Fasilitas Tanpa Beli dan PHK
- IHSG dan Rupiah Menanjak di Awal Sesi Perdagangan
- Naik Lagi Rp 15.000 Per Gram, Cek Harga Emas Antam 22 Januari 2025
- Diskon Tiket Pesawat untuk Mudik Lebaran Tunggu Arahan Prabowo
- Harga Emas Terbaru Hari Ini 22 Januari 2025 di Pegadaian
- Menteri KP Buru Pemasang Pagar Laut, bila Ketemu Bakal Didenda
- Bersih-bersih Developer Nakal untuk Lancarkan Program 3 Juta Rumah
- 9 Kapal dan 900 Aparat Gabungan Bersiap Bongkar Pagar Laut di Tangerang
- Trump Pertimbangkan Tarif 10 Persen untuk China, Berlaku 1 Februari 2025
- Pemerintah Diminta Tinjau Lagi Aturan Tahan 100 Persen DHE Setahun
- Pagar Laut di Tangerang Dibongkar Bertahap, Diperkirakan sampai 10 Hari
- Data Ditjen Perhubungan Udara Bocor, Kemenhub Pastikan Tak Ganggu Operasional
- Soal Zonasi Penjualan Rokok di RPP Kesehatan, Peritel: Pelaksanaannya Bagaimana? Bawa Meteran?
- Rupiah Melemah, Harga Bapok Impor Bakal Makin Mahal
- Tak Bagikan Dividen, Ini Alasan GMF AeroAsia
- Bitget Hadirkan Hamster Futures Coins