Uni Eropa: Program Makan Siang Gratis Efektif Memastikan Ketahanan Pangan, tapi...
JAKARTA, - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Denis Chaibi menilai, penanganan isu susut pangan dan limbah pangan (food loss and waste) menjadi penting bagi pemerintahan mendatang dalam rangka mendukung upaya penciptaan ketahanan pangan.
Denis menyadari, Presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki fokus untuk menciptakan ketahanan pangan pada masa kepemimpinannya mendatang.
Ia pun menilai, salah satu program andalan Prabowo, yakni makan siang gratis atau kini disebut makanan bergizi gratis untuk anak sekolah, dapat mendukung penciptaan ketahanan pangan.
"Program pemberian makan di sekolah adalah cara efektif untuk memastikan ketahanan pangan," kata dia, dalam dalam Green Economy Expo 2024, di Jakarta, Rabu (3/7/2024).
"Tapi mengurangi sisa makanan juga merupakan cara yang cerdas untuk menciptakan ketahanan pangan," sambungnya.
Menurutnya, upaya penanganan isu food loss and waste di Indonesia dapat dilakukan dengan mudah, sebab tingkat limbah makanan di Indonesia masih menjadi salah satu yang tertinggi di antara negara G20.
Upaya penanganan "sisa makanan" dapat dilakukan mulai dari perbaikan kesadaran di level masyarakat, perbaikan tata kelola penyimpanan pangan, perbaikan sistem panen, hingga perbaikan penanganan pasokan.
Baca juga: Sorotan Bank Dunia Terhadap Program Makan Siang Gratis
Dengan meminimalisir jumlah food loss and waste, Denis bilang, Indonesia dapat memberikan makanan untuk 28 juta orang setiap tahunnya.
"Jika kita bisa mengurangi food waste secara wajar, kita bisa memberikan makanan untuk 10 persen masyarakat," ujar Denis.
Terkini Lainnya
- Apakah Kendaraan Anda Terkena Tilang Elektronik? Ini Cara Ceknya
- Satu Lagi BPR Tumbang, OJK Cabut Izin Nature Primadana Capital
- Penerapan ESG Dinilai Sudah Jadi Kebutuhan
- Apa Itu Paylater? Ini Penjelasan dan Risikonya
- Emiten Hary Tanoesoedibjo Resmi Akuisisi Tripar Multivision Senilai Rp 300 Miliar
- Didesak Gelar Munaslub, Kadin Sebut Ada Upaya Mengancam Keharmonisan
- Aset Depo KRL Depok Meningkat, PNBP Naik 3 Kali Lipat
- Bapanas Targetkan Produksi Beras Nasional 35 Juta Ton pada 2025
- Catat, Ini Jadwal CPNS Kemendikbudristek Tahun 2024
- Menakar Potensi Bisnis Waralaba Makanan Asli Indonesia
- Penyediaan BBM Subsidi Rendah Sulfur Dilakukan Bertahap, Dimulai dari Jakarta
- OJK Beri Sanksi kepada Jiwasraya dan Berdikari Insurance
- Pemerintah "Gaspol" Belanja untuk Jaga Pertumbuhan Ekonomi
- Libur Panjang, 70.000 Tiket Kereta Cepat Whoosh Sudah Terjual
- Hari Ketiga ISEW 2024, Bahas Tantangan Investasi dan Regulasi pada Proyek Energi Terbarukan
- Pintu Hadirkan Platform untuk "Trader" Kripto Pro
- BPJPH: 4,5 Juta Produk Sudah Bersertikat Halal
- Persiapan HUT RI di IKN, Erick Thohir Pastikan BUMN Siap Pasok Energi
- Serikat Buruh Pertanyakan Urgensi Pemerintah Bentuk Family Office
- Limbah Makanan Sisa Buat Indonesia Rugi Rp 551 Triliun per Tahun, Kok Bisa?