pattonfanatic.com

Bapanas Sebut Harga Acuan Gula Pasir Rp 17.500 Per Kg Masih Rasional, Mengapa?

Ilustrasi gula pasir.
Lihat Foto

MALANG, - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengatakan tingginya harga acuan penjualan (HAP) gula pasir di tingkat konsumen, yakni Rp 17.500 per kilogram masih rasional.

Untuk diketahui, Bapanas memperpanjang relaksasi harga gula pasir di tingkat konsumen pada Juni 2024 lalu. Perpanjangan itu berlangsung hingga Perbadan baru resmi dikeluarkan.

Sebelumnya, relaksasi harga gula di tingkat konsumen sebesar Rp 17.500 per kilogram, dan Rp 18.500 per kilogram untuk wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua, dan wilayah tertinggal, terluar, terpencil dan perbatasan (3TP).

Baca juga: Aprindo Prediksi Pemerintah Masih Akan Impor Gula Tahun Ini

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi saat berdialog dengan petani tebu di Kabupaten Malang, Kamis (4/7/2024).(/Imron Hakiki) Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi saat berdialog dengan petani tebu di Kabupaten Malang, Kamis (4/7/2024).

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan penentuan HAP gula pasir di tingkat konsumen itu sudah wajar, seiring harga jual gula di tingkat produsen atau petani.

"Saat ini, harga penjualan gula di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp 14.500 per kilogram," ungkap Arief saat berdialog dengan petani tebu di Kabupaten Malang, Kamis (4/7/2024).

Arief menyebut penetapan harga jual gula Rp 14.500 di tingkat produsen itu rasional seiring dengan agroinput di tingkat petani.

Dengan harga itu, maka petani diharapkan terus terpcu untuk meningkatkan produksi tebu, dengan agroinput yang bagus, sehingga dapat menghasilkan produksi yang juga bagus.

Baca juga: Pemerintah Kembali Perpanjang Relaksasi Harga Gula

"Alhamdulillah, sekarang petani tidak menggunakan pupuk bersubsidi. Sehingga diharapkan hasil tanamnya lebih baik, sehingga dapat dibeli dengan harga yang baik," jelas Arief.

"Sehingga seiring harga beli yang baik, maka ke depan dengan kemauan sendiri, petani bisa menambah luas tanam dan kemudian bibitnya dicari dengan varietas yang baik. Sehingga kemudian dapat meningkatkan rendemen nasional," imbuhnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat