Kementerian ESDM Ungkap Sulitnya Kembangkan Energi Panas Bumi
JAKARTA, - Indonesia memiliki potensi energi geotermal atau panas bumi yang besar mencapai 23 gigawatt (GW). Sayangnya, energi baru terbarukan (EBT) itu belum dimanfaatkan seiring dengan pengembangannya yang sulit.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, Indonesia yang berada di zona ring of fire memang memiliki potensi panas bumi yang besar.
Potensi itu tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan DI Yogyakarta. Namun pengembangannya cukup sulit karena menghadapi beberapa tantangan, salah satunya penolakan masyarakat di beberapa daerah.
Baca juga: Ini yang Jadi Kendala Pemanfaatan Energi Panas Bumi di Indonesia
"Surprisingly (herannya) memang panas bumi ini banyak ditentang di beberapa lokasi. Kadang-kadang penduduk lokal tidak paham bahwa drilling (pengeboran) ini akan membawa listrik," ujar Eniya dalam acara Green Economy Expo 2024 di Jakarta Convention Center, Kamis (4/7/2024).
Ia menuturkan, masyarakat di beberapa wilayah yang memiliki potensi panas bumi umumnya hanya berfokus pada pandangan bahwa aktivitas pengembangan EBT tersebut merusak lingkungan.
Oleh karena itu, Eniya mengajak seluruh pihak yang memahami potensi panas bumi, terutama bagi yang bergerak di pengembangan EBT, untuk menjelaskan kepada masyarakat umum bahwa pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan energi listrik yang lebih ramah lingkungan.
"Nah kita sama-sama, saya mohonkan kolaborasi semuanya untuk bisa menjelaskan ke penduduk bahwa bahwa upaya drilling untuk geothermal itu adalah upaya kita untuk mengakserasi base load untuk supply electricity," jelas dia.
Baca juga: Ini Penyebab Pemanfaatan Panas Bumi Belum Jadi Prioritas dalam Kebijakan Transisi Energi di RI
Terkini Lainnya
- Golden Westindo Artajaya Bidik Dana Segar Rp 82,28 Miliar dari IPO
- 6 Jenis Pengeluaran Pemerintah Daerah dan Penjabarannya
- Wapres: Jaminan Sosial Penting Diberikan untuk Pekerja Rentan
- AI Jadi Senjata Industri Fintech "Lawan Balik" Judi Online
- Indonesia Emas, Wapres Targetkan 99,5 Persen Pekerja Terlindungi Jaminan Sosial
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar
- Asosiasi Pengusaha: PR Besar Pemerintahan Prabowo Banyak...
- Siapa Marimutu Sinivasan? Obligor Kakap BLBI yang Diduga Mau Kabur ke Malaysia
- Indonesia-Jerman Perkuat Kerja Sama Bidang Ketenagalistrikan di Ajang ISEW 2024
- Turun Rp 2.000, Cek Harga Emas Antam Terbaru, Kamis 12 September 2024
- 5 Daerah dengan APBD Terbesar di Indonesia, Jakarta Peringkat Pertama
- Kebutuhan Alat Berat Pertambangan Meningkat, United Tractors Rilis Ekskavator Kelas 30 Ton
- Harga Emas Terbaru di Pegadaian, Kamis 12 September 2024
- Minta Hentikan Pemberlakuan PP Kesehatan, Pengusaha Akan Kirim Petisi ke Jokowi dan Prabowo
- Buntut Dugaan "Hack", Bappebti Panggil Indodax
- Sampah di Daerah Bisa Diolah Jadi Biomassa untuk Cofiring PLTU
- Ekonom Minta Prabowo-Gibran Tak Belanja Ugal-ugalan, Ada Apa?
- Pembangunan Rampung Tahun Ini, Kemenhub akan Operasikan Terminal Tipe A Demak Dan Air Sebakul Pada 2025
- IHSG dan Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Hari Ini
- Pemerintah Masih Bahas Wacana Produk China Dikenakan Bea Masuk 200 Persen