pattonfanatic.com

Suku Bunga Bank Indonesia Buat Bank Bersaing "Pasang" Bunga Tinggi

Ilustrasi suku bunga acuan.
Lihat Foto

JAKARTA, - Tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate yang  membuat bank-bank nasional bersaing dalam menetapkan tingkat suku bunga simpanannya. Hal ini kemudian memicu biaya dana bank atau cost of fund (CoF) yang lebih tinggi.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Nixon LP Napitupulu mengatakan, kenaikan BI Rate langsung diikuti dengan kenaikan bunga simpanan perbankan. Asal tahu saja, BI Rate saat ini berada di level 6,25 persen.

"Suku bunga BI Rate-nya naik itu langsung diikuti dengan persaingan suku bunga diantara bank," kata dia, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI, Senin (8/7/2024).

Baca juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan

Selain itu, Nixon bilang, bunga simpanan bank juga bersaing dengan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Saat ini, istrumen surat berharga berdenominasi rupiah yang diterbitkan oleh BI itu memiliki tingkat imbal hasil di atas 7 persen.

"Jadi ini membuat semacam reference rate untuk orang-orang memninta suku bunga (lebih tinggi)," kata Nixon.

"Insitusi besar pasti mintanya juga sudah tinggi-tinggi, bahkan contoh di akhir tahun lalu bidding-nya sudah di atas 7 persen," sambungnya.

Baca juga: Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024


Dengan tingkat suku bunga yang lebih tinggi, Nixon menyebutkan, CoF perbankan menjadi lebih tinggi. Pasalnya, tingkat suku bunga yang perlu dibayarkan bank menjadi salah satu komponen pembentuk CoF.

Di BTN sendiri, tingkat CoF telah mencapai 4,2 persen pada kuartal I-2024. Ini lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 3,6 persen.

"Dan ini yang menjadi PR besar kami bagaimana bisa menurunkan CoF secepat mungkin dengan situasi suku bunga referensi yang cukup mahal," tuturnya.

Merespons tingginya CoF, BTN pun telah memutuskan untuk merevisi target pertumbuhan kredit pada tahun ini, dari semula 13 - 14 persen menjadi 10 - 11 persen.

"Kita mengambil sikap menurunkan sedikit pertumbuhan kredit karena harga bahan bakunya sudah lebih mahal," ucap Nixon.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat