Emiten Cucu Suharto GOLF Resmi Listing di BEI, Harga Sahamnya Sentuh ARA
JAKARTA, – Emiten resort dan golf milik cucu mantan presiden RI Soeharto yang bergerak di sektor, PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini.
Mengawali sesi harga saham GOLF melonjak 15 persen dan di akhir sesi pertama perdagangan harga saham melesat 26 persen di level Rp 252 per saham. Dengan demikian, harga saham tersebut masuk dalam radar Auto Reject Atas (ARA).
GOLF melepas sebanyak 1,95 miliar lembar saham atau 10,01 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO di harga Rp 200 per saham. Dengan demikian, total dana segar yang diperoleh mencapai Rp 390 miliar.
Baca juga: Langsung ARA, Saham BREN Melonjak 25 Persen di Awal Perdagangan Saham Perdana
Komisaris Utama GOLF Darma Mangkuluhur Hutomo yang tidak lain merupakan anak dari Tommy Soeharto dan Ardhia Pramesti Regita Cahyani itu mengatakan, akan menggunakan dana IPO untuk ekspansi bisnisnya.
“Rinciannya, 87,53 persen untuk setoran modal ke anak usaha, yakni PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG) yang akan membangun hotel bintang 6 'Luxury Boutique Hotel' di Hole 15-Th Cliff Hanger dan ‘New Kuta Golf Villa’ di kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran Bali,” kata Darma di Main Hall BEI.
Dia mengatakan, NKG juga akan mengakuisisi 11.332 m2 lahan yang berada tepat di depan hotel untuk dibangun sejumlah sarana pendukung. Selanjutnya, sekitar 5,34 persen akan digunakan untuk setoran modal bagi anak usaha perseroan yang lain, yakni PT Sentul Golf Utama (SGU), dan 7,13 persen sisanya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan (operational expenditure/opex).
Baca juga: Melantai di BEI, Perusahaan Kertas Ini Langsung ARB
Adapun luas lahan yang dimiliki NKG saat ini mencapai 85 hektare (Ha) dan 95 Ha milik SGU. Selain itu, melalui kepemilikan 48,07 persen saham di PT Belitung Golf and Resorts (BGR), GOLF turut mengelola Black Rocks Hotel & Golf Club di Belitung yang memiliki luas lahan 73 Ha.
“Setelah IPO, kami akan ekspansi secara agresif untuk pengembangan infrastruktur dan ekosistem di sektor golf tourism,” ujar cucu Soeharto itu.
Direktur Utama GOLF Dwi Febri Astuti mengatakan, pihaknya mulai melakukan pembangunan awal untuk proyek hotel bintang 6 'Luxury Boutique Hotel' dan ‘New Kuta Golf Villa’ di Bali. Dia optimis kinerja GOLF akan terus meningkat seiring dengan minat yang tinggi dari para wisatawan untuk bermain golf dan rampungnya kedua proyek yang tengah dikembangkan tersebut.
“Kami yakin pengembangan fasilitas ekosistem olahraga dan hiburan di sekitar area golf bisa mendongkrak pendapatan berulang (recurring income) GOLF, sehingga laba perseroan juga bisa terus tumbuh positif," jelasnya.
Sebagai informasi, sepanjang 2023 pendapatan GOLF naik signifikan, yakni mencapai 59 persen dari Rp 111,63 miliar menjadi Rp 177,58 miliar. Hal ini membuat laba bersih perseroan melonjak hingga 136 persen year on year (yoy) pada tahun lalu menjadi Rp 60,18 miliar.
Terkini Lainnya
- Sampoerna, BEI, dan IBCWE Gelar Forum WING, Bahas Solusi atas Tantangan Peran Ganda Perempuan Karier
- Aturan Terbaru Bagasi Lion Air, Catat Agar Terhindar Biaya Tambahan
- Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada Ditargetkan Rampung pada 2025
- Swasembada Pangan, Mentan Ikutkan TNI AD Bangun Irigasi untuk Sawah
- Indonesia Dapat Utang Rp 7,9 Triliun dari ADB untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan
- Asosiasi Perusahaan Produsen AC Curhat TKDN ke Menperin dan DPR, Soal Apa?
- BPH Migas Perkuat Pengawasan dan Pendistribusian BBM Subsidi melalui Kerja Sama dengan Pemda
- Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 26 Triliun buat Nataru 2024/2025
- Penyaluran Pinjaman Jenius Tembus Rp 3,3 Triliun sampai September 2024
- Simak, 7 Tips Pilih Asuransi Perjalanan untuk Liburan Akhir Tahun
- Transformasi Digital Topang Kenaikan Pendapatan ASDP
- Dorong Keberlanjutan, KAI Logistik Perkuat Sistem dan Digitalisasi
- Single Stock Futures: Mekanisme Transaksi Mirip Saham, tapi Modalnya Lebih Kecil
- Petrokimia Gresik Gandeng ITS Perbarui Motor Listrik Operasional
- Dengan Kolaborasi dan Teknologi, Bisnis di Indonesia Dapat Capai Potensi Maksimal
- Resmi IPO, Emiten Bata Ringan Terafiliasi Hermanto Tanoko BLES Bidik Potensi Proyek IKN
- Pertamina EP dan Reethau Group Sepakati Kerja Sama Pemanfaatan Gas Alam
- Suku Bunga Bank Indonesia Buat Bank Bersaing "Pasang" Bunga Tinggi
- Masuk Musim Panen, Kementan Waspadai Anjloknya Harga Bawang Merah
- Kementan Sebut Stok Cabai Merah Besar Kritis hingga September 2024