Tinggalkan MLM, CNI Kini Fokus pada "Mixed Marketing Concept"
JAKARTA, - PT Citra Nusa Insan Cemerlang atau CNI adalah perusahaan yang memasarkan produk-produknya dengan konsep Multi Level Marketing (MLM).
Melalui skema MLM, CNI yang berdiri di Bandung pada tahun 1986 menjadi salah satu pionir perusahaan MLM terbesar di Indonesia.
Pada hari ulang tahunnya yang ke-37 pada 1 Oktober 2023 lalu, CNI memutuskan untuk mengakhiri keanggotaannya di Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI) dan meninggalkan skema MLM dalam memasarkan produk-produknya.
Baca juga: Kerap Dinilai Negatif, Perhatikan Ini Sebelum Masuk Bisnis MLM
Tak lagi MLM, CNI kini fokus pada pemasaran berbasis Mixed Marketing Concept.
Melalui Mixed Marketing Concept, produk CNI dapat menjangkau konsumen dengan lebih luas lagi karena dapat dibeli secara offline, dan secara online di marketplace yang selama ini berdasarkan aturan pemerintah tidak bisa dilakukan oleh perusahaan dengan basis MLM.
Selain itu, MMC juga mengadopsi sedikit sistem franchise atau waralaba melalui CNI Store yang baru saja diresmikan pada 2 Juli 2024.
“CNI Store dijalankan dengan sistem dan prosedur yang distandarisasi. Dan yang paling signifikan adalah zero license fee, yaitu tidak ada biaya yang dikenakan untuk menggunakan brand CNI di media offline dan online,” jelas Abrian Natan, CEO CNI Indonesia dalam keterangan resmi, Selasa (9/7/2024).
Baca juga: Apa Itu MLM dan Ciri MLM yang Baik?
“Sebagai pelaku bisnis, kita dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga CNI yang akan selalu Inovatif, Kreatif dan Adaptif dalam menjalankan roda bisnisnya khususnya yang berkaitan dengan dunia digital," imbuh dia.
Untuk melengkapi proses transformasi tersebut, CNI telah meluncurkan logo dan jingle baru pada 1 Juni 2024 di Bali serta beberapa identitas perusahaan lainnya.
Keputusan ini diambil untuk menciptakan image baru CNI sebagai perusahaan lifestyle yang dapat diterima di kalangan milenial dan Gen Z.
Terkini Lainnya
- Catat, Ini Biaya Pasang Listrik Baru PLN sesuai Batas Daya Tahun 2024
- Buru Para Pengemplang BLBI, Di Era Prabowo Bakal Ada Komite Khusus
- Nasib UMP 2025 Akan Diputuskan di Pemerintahan Prabowo
- Menelusuri Jalur Karier Wirausaha
- Dukung Ekosistem Industri EV, Bank DBS Indonesia Jadi Bank Pertama yang Bergabung dengan AEML
- Imbas Pemangkasan Bandara Internasional, Angkasa Pura Bikin Konsep Regionalisasi
- Kelas Menengah Rentan Turun Kelas, Pembatasan Pertalite Perlu Dipertimbangkan
- Sudah Ada Puluhan Perusahaan Siap Impor Jutaan Ekor Sapi untuk Makan Bergizi Gratis
- Kelola WK Coastal Plain, Bumi Siak Pusako Mulai Survei Seismik
- 6 Fungsi APBD Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2003
- Golden Westindo Artajaya Bidik Dana Segar Rp 82,28 Miliar dari IPO
- 6 Jenis Pengeluaran Pemerintah Daerah dan Penjabarannya
- Wapres: Jaminan Sosial Penting Diberikan untuk Pekerja Rentan
- AI Jadi Senjata Industri Fintech "Lawan Balik" Judi Online
- Indonesia Emas, Wapres Targetkan 99,5 Persen Pekerja Terlindungi Jaminan Sosial
- Asosiasi Pengusaha: PR Besar Pemerintahan Prabowo Banyak...
- Mulai Besok, Nama Halte Transjakarta GBK Berubah Jadi Senayan Bank DKI
- Utang Jatuh Tempo Menumpuk, DPR Ingatkan Potensi APBN Tekor di Tahun Pertama Prabowo-Gibran
- Bank DKI Sediakan Fasilitas Kredit untuk Karyawan Transjakarta
- Defisit APBN 2,7 Persen dari PDB, Menko Airlangga Sebut Masih Aman
- Gonjang-ganjing Kebijakan Impor, Menperin Usul Kembali ke Aturan Lama