pattonfanatic.com

Kemenperin Sebut TikTok Shop hingga Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Babak Belur

Ilustrasi industri tekstil.
Lihat Foto

JAKARTA, - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan, TikTok Shop hingga Permendag Nomor 8 Tahun 2024 Tentang Kebijakan Impor yang menjadi penyebab industri tekstil babak belur.

Hal itu pun berimplikasi pada banyaknya industri tekstil yang gulung tikar hingga badai PHK karyawan.

“Permasalahan sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) saat ini adalah pertama banjirnya impor produk jadi dengan harga yang sangat murah berhadapan langsung dengan produksi produksi dalam negeri. Kemudian banjirnya produk impor yang dijual melalui marketplace dan sosial media TkTok Shop juga menjadi permasalahan,” ujar Plt Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Reni Yunita dalam RDP bersama dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Baca juga: Kemenperin Sebut Impor Tekstil dan Produk Tekstil Melonjak Setelah Ada Permendag 8/2024

Industri Tekstil di Jabar Terancam Berhenti Produksi Imbas Predatory Pricing di Social CommerceDOKUMENTASI HUMAS KEMENKOP UKM Industri Tekstil di Jabar Terancam Berhenti Produksi Imbas Predatory Pricing di Social Commerce
Lebih lanjut Reni mengatakan, sejak diberlakukannya Permendag Nomor 8 Tahun 2024 Tentang Kebijakan Impor, membuat jumlah volume impor tekstil di Indonesia melonjak.

Dia menyebutkan, impor TPT kembali naik pada bulan Mei 2024 menjadi 194.870 ton dari semula 136.360 ton pada April 2024.

Lebih parahnya lagi, lanjut Reni,ada sebanyak 6 perusahaan tekstil yang tutup lantaran terdampak beleid itu.

Keenam perusahaan tersebut yakni PT S Dupantex, Jawa Tengah, PT Alenatex, Jawa Barat, PT Kusumahadi Santosa, Jawa Tengah, PT Kusumaputra Santosa, Jawa Tengah, PT Pamor Spinning Mils, Jawa Tengah, dan PT Sai Apparel, Jawa Tengah.

Baca juga: Industri Tekstil Terpukul Produk Impor, Asosiasi: Industri Petrokimia Hulu Ikut Terdampak

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat