pattonfanatic.com

Sri Mulyani Longgarkan Aturan Blokir Anggaran Kementerian dan Lembaga

Menkeu Sri Mulyani Indrawati di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/7/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan melakukan relaksasi terhadap ketentuan blokir sementara atau automatic adjustment anggaran kementerian dan lembaga (K/L) yang telah ditetapkan pada 2024.

Rencana itu diambil sebagai salah satu keputusan pembahasan antara pemerintah dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) terkait rencana kebijakan fiskal pada sisa tahun 2024.

Sri Mulyani menjelaskan, relaksasi terkait ketentuan automatic adjustment bakal dilaksanakan secara selektif dengan mempertimbangkan kondisi keuangan negara hingga akhir tahun.

Baca juga: SBN Kalah Pamor dari SRBI, Anak Buah Sri Mulyani Beri Penjelasan

"Automatic adjustment akan dilakukan relaksasi tetapi dilakukan secara selektif dan tentu melihat kondisi keuangan negara," kata dia dalam Rapat Kerja Banggar DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Pernyataan senada disampaikan, Wakil Ketua Banggar DPR Cucun Ahmad Syamsurijal. Oleh karenanya, dalam pelaksanaan relaksasi tidak ditetapkan besaran acuan pelonggaran blokir anggaran.

"Kalau keuangan negara agak longgar mana yang prioritas automatic adjustment harus dibuka," ujarnya.

Baca juga: Setoran Cukai Lesu, Sri Mulyani: Banyak Pemain Rokok Turun Golongan

Lebih lanjut Sri Mulyani menilai, pelaksanaan relaksasi automatic adjustment yang mempertimbangkan kondisi keuangan negara selaras dengan fokus yang selama dijalankan Kementerian Keuangan.

"Ini sangat sesuai dengan apa yang selama ini menjadi pegangan bagi kami bendahara negara mengelola keuangan negara," ucapnya.

Sebagai informasi, pemerintah menerapkan ketentuan automatic adjustment anggaran K/L sebesar Rp 50,14 triliun atau setara 5 persen anggaran belanja pada tahun 2024.

Baca juga: Stafsus Sri Mulyani Pastikan Anggaran Pendidikan Tidak Ada yang Disalurkan Lewat Dana Desa

Pada Februari 2024, Sri Mulyani menjelaskan, blokir sementara anggaran merupakan mekanisme pengelolaan anggaran yang sudah dilaksanakan sejak 2020. Implementasi automatic adjustment sudah dilakukan sejak 2022.

Melalui automatic adjustment, pemerintah meminta kepada K/L untuk mencadangkan 5 persen anggaran belanja yang dinilai tidak prioritas untuk mengantisipasi berbagai kebutuhan belanja pemerintah lain yang dianggap mendesak.

"Automatic adjustment itu dilakukan memang selalu sebagai antisipasi. Selama ini kan kita lakukan juga, selama tahun 2022, 2023, dan sekarang 2024," ujar Sri Mulyani saat ditemui di wilayah Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (14/2/2024).

Baca juga: Tambal Defisit yang Melebar, Sri Mulyani Minta Restu DPR Tambah Penggunaan Cadangan Pemerintah Rp 100 Triliun

Anggaran yang dicadangkan lewat automatic adjustment digunakan pemerintah untuk kebutuhan belanja yang sifatnya mendesak, seperti langkah responsif dari kenaikan harga minyak goreng yang sempat terjadi pada 2022.

"Kemudian tahun lalu juga dilakukan prioritas baru seperti Inpres (Instruksi Presiden) untuk jalan karena jalan-jalan rusak," katanya.

Adapun ketentuan terkait automatic adjustment 2024 tertuang dalam Surat Menteri Keuangan nomor S-1082/MK.02/2023 tertanggal 29 Desember 2023.

Baca juga: Pendapatan Negara Lesu, Sri Mulyani Sebut Defisit APBN 2024 Bakal Melebar

Kegiatan yang diprioritaskan untuk dilakukan untuk automatic adjustment secara garis besar ialah belanja barang, belanja modal, dan kegiatan yang saat ini diblokir.

Untuk belanja barang yang diprioritaskan untuk diblokir sementara ialah kegiatan yang tidak mendesak atau dapat ditunda, diutamakan berasal dari 10 akun belanja barang, yakni honor, perjalanan dinas, paket meeting, belanja barang operasional lainnya, dan belanja barang non operasional lainnya.

Baca juga: Rupiah Tertekan, Sri Mulyani Sebut Subsidi Energi Berpotensi Meningkat

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat