pattonfanatic.com

PT INKA Ajukan PMN Rp 976 Miliar untuk Genjot Produksi Kereta Api

 Direktur Utama PT INKA (Persero) Eko Purwanto saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta setelah rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Senin (27/3/2023).
Lihat Foto

JAKARTA, - PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA mengajukan penyertaan modal negara (PMN) periode 2025 senilai Rp 976 miliar untuk memenuhi produksi kebutuhan kereta dalam negeri.

Direktur Utama PT INKA Eko Purwanto mengatakan, dana PMN 2025 akan digunakan untuk pengadaan fasilitas produksi prabrik di Madiun dan Banyuwangi, serta penyediaan beberapa komponen impor agar dapat diproduksi di dalam negeri.

"PMN ini selain untuk meningkatkan kapasitas dan pemenuhan kebutuhan sarana kereta api dalam negeri, juga untuk mengembangkan ekosistem industri kereta api terutama supply chain dalam negeri juga akan meningkat," ujarnya saat RDP dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Baca juga: KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Dalam paparannya dia merincikan, sebanyak 70 persen usulan PMN 2025 akan dialokasikan untuk pabrik di Madiun di antaranya untuk fasilitas uji bogie dan carbody, fasilitas dan prototyping propulsi, digitalisasi operasi, mesin fabrikasi bogie dan carbody, mesin finishing dan testing, gedung pengembangan sistem, serta fasilitas pendukung produksi.

Kemudian 30 persennya akan dialokasikan untuk pabrik di Banyuwangi di antaranya untuk pengadaan warehouse and maintenance workshop, digitalisasi operasi, mesin finishing dan testing, serta fasilitas pendukung produksi.

Dia mengungkapkan, PT INKA mendapatkan banyak orderan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berupa kereta berpenggerak KRL maupun non-KRL serta kereta untuk KA aglomerasi. Namun kapasitas produksi INKA saat ini tidak mumpuni untuk itu.

Baca juga: KCI Bakal Tambah 8 KRL Baru, Kementerian BUMN: Rencananya Bikin di INKA

Saat ini kapasitas produksi INKA yaitu gerbong barang 800 car per tahun, kereta penumpang 225 car per tahun, lokomotif 15 car per tahun, bogie 300 carset per tahun, dan kereta berpenggerak 40 car per tahun.

Seluruh produksi kereta itu dihasilkan dari pabrik INKA di Madiun sedangkan pabrik yang di Banyuwangi belum dapat berproduksi karena belum memiliki fasilitas produksi.

Adapun pengadaan dari PMN 2025 bakal meningkatkan kapasitas produksi bogie dari 300 carset per tahun menjadi 586 carset per tahun serta meningkatkan kecepatan waktu produksi kereta berpenggerak dari 24 bulan menjadi 18 bulan.

"Kondisi INKA saat ini beroperasi penuh di pabrik Madiun dengan luas 22 hektare sudah penuh dengan pesanan KAI dan mesin-mesin yang kami gunakan untuk produksi usianya di atas 25 tahun dan ada beberapa mesin yang usianya sudah di atas 50 tahun," ungkapnya.

Baca juga: RI Impor KRL dari China, Luhut Sebut Buat Tunggu Produksi INKA Rampung

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat