pattonfanatic.com

S&P 500 dan Nasdaq Sentuh Rekor Usai The Fed Beri Sinyal Pangkas Suku Bunga

Bursa saham AS.
Lihat Foto

NEW YORK, - Bursa saham AS atau Wall Street mayoritas hijau pada akhir perdagangan Selasa (9/7/2024) waktu setempat. S&P 500 naik ke rekor baru pada setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell memperingatkan tentang bahaya mempertahankan suku bunga tinggi terlalu lama.

S&P 500 naik tipis 0,07 persen menjadi 5.576,98 dan Nasdaq bertambah 0,14 persen menjadi ditutup pada level 18.429,29. Kedua indeks menyentuh level tertinggi baru sepanjang masa selama sesi tersebut.

Namun, Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 52,82 poin, atau 0,13 persen, dan berakhir pada level 39.291,97.

Baca juga: Sebanyak 295 Saham Hijau, IHSG Ditutup Menguat

Powell mengatakan menaikkan suku bunga terlalu lama dapat berisiko terhadap pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Hal ini dinilai mengisyaratkan bahwa bank sentral sedang mempertimbangkan untuk mengambil sikap yang tidak terlalu membatasi.

“Mengurangi pembatasan kebijakan yang terlambat atau terlalu sedikit dapat melemahkan aktivitas ekonomi dan lapangan kerja,” kata Powell.

“Data yang lebih baik akan memperkuat keyakinan kami bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju angka 2 persen,” tambah dia.

Powell akan melanjutkan pidatonya Rabu pekan ini di hadapan Kongres dan di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR. Pernyataannya disampaikan menjelang rilis data inflasi akhir pekan ini.

“Pasar tenaga kerja telah melemah dan Powell mulai menaruh perhatian,” kata kepala strategi pasar global di TradeStation David Russell.

Baca juga: Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Kacang GUNA Melesat 34,6 Persen

 

“Fed menyadari bahwa kebijakan ini bersifat restriktif dan kemajuan telah dicapai dalam hal inflasi. Hal ini berpotensi menjadi landasan bagi Powell pada akhir tahun ini,” tambahnya.

Adapun saham Nvidia naik 2,5 persen setelah KeyBanc menaikkan target harga saham pembuat chip tersebut menjadi 180 dollar AS, dan memperkirakan ada potensi kenaikan 40 persen pada perdagangan pekan ini.

Sementara itu, saham McDonald's dan Microsoft tergelincir masing-masing 0,8 persen dan 1,4 persen.

“S&P 500 didorong oleh segelintir pemimpin teknologi yang memanfaatkan AI, sementara pasar lainnya tertinggal secara signifikan,” kata salah satu pendiri Pernas Research, Deiya Pernas.

“Mengingat maraknya AI, kami memperkirakan tren ini akan terus berlanjut dalam jangka waktu dekat hingga menengah,” tambah Pernas.

Baca juga: BEI: Mekanisme Perdagangan Saham Short Selling Belum Tentu Diberlakukan Tahun Ini

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat