pattonfanatic.com

IHSG Memulai Sesi di Zona Hijau, Rupiah Masih Melemah

Mengenal jenis-jenis saham berdasarkan kinerja pedagangannya
Lihat Foto

JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju positif pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (10/7/2024). Hal ini berbeda dengan mata uang Garuda yang menguat dalam pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pukul 09.12 WIB, IHSG berada di zona hijau pada level 7.293,95 atau naik 24,14 poin (0,33 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.269,8.

Sebanyak 208 saham melaju di zona hijau dan 133 saham di zona merah. Sedangkan 198 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 744,32 miliar dengan volume 7,2 miliar saham.

Baca juga: Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham pada 10 Juli 2024

Research Division MNC Sekuritas T Herditya Wicaksana mengatakan, saat ini posisi IHSG diperkirakan sedang berada berada di akhir wave [v] dari wave 1 dari wave (3). Support IHSG hari ini pada level 7.176 - 7.099, resistance 7.356 - 7.396.

“Penguatan IHSG akan relatif terbatas dan rawan terkoreksi untuk menguji rentang koreksi 7.000-7.160,” kata Herditya dalam analisisnya.

Bursa Asia mayoritas bergerak di zona hijau, dengan kenaikan Strait Times 0,6 persen (20,5 poin) ke level 3.446,62, Hang Seng Hong Kong bertambah 0,71 persen (123,8 poin) ke level 17.647,11, dan Nikkei menguat 0,21 persen (86 poin) ke level 41.666,19. Sementara itu, Shanghai Komposit melemah 0,31 persen atau 9,2 poin ke level 2.950,12.

Baca juga: Sebanyak 295 Saham Hijau, IHSG Ditutup Menguat

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.05 WIB rupiah berada pada level Rp 16.283 per dollar AS atau turun 32 poin (0,2 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.251 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell semalam di hadapan Kongres AS, tidak meyakinkan pasar bahwa The Fed akan segera melakukan pemangkasan suku bunga acuannya.

Powell memberikan indikasi bahwa The Fed tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuan karena membutuhkan data tambahan yang memperlihatkan data inflasi benar turun. Sikap Powell ini mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.

"Rupiah masih berpeluang melemah hari ini ke arah Rp 16.300 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 16.220 per dollar AS," kata Ariston kepada .

Baca juga: BEI: Mekanisme Perdagangan Saham Short Selling Belum Tentu Diberlakukan Tahun Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat