Wall Street Menghijau, Terdorong Kenaikan Harga Saham Big Tech
NEW YORK, - Bursa saham AS atau Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Rabu (10/7/2024) waktu setempat. S&P 500 pertama kalinya berada di atas level 5.600, karena kenaikan tajam pada saham semikonduktor.
S&P 500 melonjak 1,02 persen dan ditutup pada level 5.633,91, dan mencatat kenaikan ketujuh hari berturut-turut. Nasdaq Komposit menguat 1,18 persen, dan mencapai level tertinggi sepanjang masa berakhir pada level 18.647,45. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) bertambah 429,39 poin, atau 1,09 persen ditutup pada 39.721,36.
Baca juga: The Fed Sebut Ada Kemajuan dalam Inflasi AS, Wall Street Menghijau
Saham-saham chip yang memperoleh keuntungan terbesar pada sesi ini, di antaranya Taiwan Semiconductor yang melonjak 3,5 persen setelah rilis laporan pendapatan April - Juni melebihi perkiraan Wall Street.
Kemudian, harga saham perusahaan chip Qualcomm bertambah 0,8 persen, dan Broadcom naik sekitar 0,7 persen. Selanjutnya, saham chip Nvidia bertambah 2,7 persen.
Pergerakan harga saham pada hari Rabu, juga dibayangi penantian investor dengan angka inflasi baru yang akan dirilis pada hari Kamis waktu setempat.
Baca juga: The Fed Sebut Ada Kemajuan dalam Inflasi AS, Wall Street Menghijau
Sebelumnya, pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada hari Selasa dan Rabu yang memicu harapan investor untuk penurunan suku bunga pada paruh kedua tahun ini.
“Ada beberapa hal di luar sana yang terlihat tidak jelas, namun belum ada indikasi bahwa pendapatan teknologi megacap tidak dapat mendukung penilaian tersebut,” kata kepala investasi di Certuity Scott Welch, dikutip dari CNBC.
“Penting untuk diingat bahwa tujuh hingga 10 saham mewakili 30 persen hingga 40 persen dari kapitalisasi pasar S&P 500. Jika ada penurunan, hal ini akan memiliki efek yang lebih besar,” tambahnya.
Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan indeks CPI akan naik 0,1 persen MoM, dan 3,1 persen secara YoY. Sementara itu, CPI Inti tidak termasuk harga energi dan pangan, diperkirakan meningkat 0,2 persen MoM, dan 3,4 persen YoY.
Terkini Lainnya
- Pinjol Masih Digemari Masyarakat, Nilai Pinjamannya Capai Rp 69,39 Triliun
- Harga Emas Antam Terbaru 9 September 2024, Turun Rp 7.000 Per Gram
- Ekonomi Indonesia Disebut Bisa Tumbuh 8 Persen dengan Cara Ini
- Harga Emas Terbaru di Pegadaian, Senin 9 September 2024
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di BCA sampai BRI
- Ketika Kepatuhan Pajak Tak Sejalan dengan Gaya Hidup
- IHSG Awal Pekan Dibuka di Zona Hijau, Nilai Tukar Rupiah Melemah
- Harga Bahan Pokok Senin 9 September 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Garam Halus Beryodium
- IHSG Diperkirakan Bakal Melemah Awal Pekan Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya
- IHSG Masih Ditopang Sektor Keuangan dan Kesehatan, Simak Rekomendsi Saham IPOT
- Wacana Subsidi Tiket KRL Berbasis NIK dan AI, Sudah Sampai Mana Pembahasannya?
- Kinerja Wall Street Masih Dibayangi Laporan Tenaga Kerja AS
- Dalam 5 Tahun, Transformasi Digital Ferizy Jadi Salah Satu Pencapaian Terbesar ASDP
- PGN Incar Peluang Pemanfaatan Gas Andaman di Ajang IAF 2024
- [POPULER MONEY] Kata OJK soal Gaji Pekerja Dipotong buat Dana Pensiun | Avtur RI Termahal Se-Asia Tenggara? Ini Kata Pertamina
- Siasat Perbankan Lawan Judi Online
- Cara Mudah Transfer BSI ke DANA lewat HP
- OJK: Sebagian Besar Pelaku Pinjol Ilegal Pakai Server Luar Negeri
- Fasilitas Shower and Locker Hadir di Stasiun Surabaya Gubeng, Cek Harga Sewanya
- Gandeng Samuel Sekuritas, Sandiaga Uno Ingin Perkuat Indeks Saham di Sektor Parekraf