IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Awal Sesi Pagi

JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (11/7/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.
Melansir data RTI, pukul 9.20 WIB, IHSG bergerak pada level 7.310,55 atau naik 23,5 poin (0,32 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.287,04.
Sebanyak 227 saham melaju di zona hijau dan 153 saham di zona merah. Sedangkan 189 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,3 triliun dengan volume 3,5 miliar saham.
Research Division MNC Sekuritas T Herditya Wicaksana mengatakan, saat ini posisi IHSG diperkirakan sedang berada berada di akhir wave [v] dari wave 1 dari wave (3).
“Sehingga penguatan IHSG akan relatif terbatas dan rawan terkoreksi untuk menguji rentang koreksi 7.000-7.160. Support 7.176 - 7.099, resistance 7.356 - 7.396,” kata Herditya dalam analisisnya.
Bursa Asia menghijau, dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 1,46 persen (258,6 poin) ke posisi 17.730,33, Shanghai Komposit bertambah 0,54 persen (16 poin) ke posisi 2.955,37, Strait Times menguat 0,5 persen (19 poin) ke level 3.478,97, dan Nikkei naik 0,91 persen (379,6 poin) ke level 42.211,6.
Baca juga: IHSG Diperkirakan Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya
Rupiah
Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.10 WIB rupiah berada pada level Rp 16.191 per dollar AS atau naik 50 poin (0,3 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.241 per dollar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah berpeluang meneruskan penguatannya hari ini terhadap dollar AS setelah semalam Gubernur The Fed Jerome Powell dalam pernyataanya di hadapan komite Jasa Keuangan DPR AS menyebutkan bahwa The Fed tidak akan menunggu inflasi 2 persen untuk memangkas suku bunga acuannya.
Pelaku pasar juga melihat indikasi pemangkasan suku bunga dari pernyataan Powell semalam bahwa risiko dari ekonomi bukan hanya inflasi tapi tingkat pengangguran dimana tingkat pengangguran AS meskipun masih di level rendah tapi terus meninggi. Jadi The Fed bisa memangkas bunga bila tingkat pengangguran semakin memburuk.
“Indeks saham Asia juga terlihat menghijau yang artinya sentiment pasar terhadap asset berisiko cukup positif dan ini bisa membantu penguatan rupiah yang juga adalah aset berisiko. Potensi penguatan rupiah ke kisaran Rp 16.180- Rp 16.200 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 16.280 per dollar AS,” kata Ariston.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Terkini Lainnya
- Sejak Januari, 1,2 Juta Kiloliter B40 Sudah Disalurkan
- KAI Minta Maaf Pemesanan Tiket Lebaran Bermasalah, Pastikan Perbaikan Sistem
- 5 Ide Bisnis Menjanjikan dengan Peluang Sukses Tinggi
- PP 6/2025 Terbit, Korban PHK Kini Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan
- Harga Batu Bara untuk Kebutuhan PLN Dipastikan Tak Akan Naik
- Bulog Diminta Serap 25.000 Ton Gabah per Hari Jelang Lebaran
- Tingkatkan Kualitas Pegawai Lewat Inovasi dan Pelatihan, Bank Mandiri Kantongi 2 Sertifikasi ISO
- Dua Direksi Bank Mandiri Tambah Kepemilikan Saham BMRI di Tengah Koreksi Pasar
- PLTN Indonesia Direncanakan Beroperasi 2032, 29 Lokasi Masuk Pertimbangan
- OIKN Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Proyek Infrastruktur IKN
- BEI: 20 Perusahaan Antre IPO, Mayoritas Beraset Jumbo
- Spotify Siapkan Layanan Premium Baru, Tarif Bisa Tambah Rp 95.000 per Bulan
- Satgas Hilirisasi Siapkan 35 Proyek Senilai Rp 2.011 Triliun
- Perang Dagang Berlanjut, Trump Targetkan Tarif Impor Mobil
- Jebakan Asmara dan AI, Modus Baru Penipuan Kripto
- PP 6/2025 Terbit, Korban PHK Kini Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan
- Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI
- YKMI Apresiasi Liga Arab Usai Putuskan Boikot Produk Terafiliasi Israel
- Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 11 Juli 2024
- Pasar IPO Sepi, BEI Ungkap Sebabnya
- IHSG Diperkirakan Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya