Tip Cuan Investasi Emas: Tetapkan Alokasi, Pahami Risiko, dan Pilih Platform Tepercaya
– Investasi merupakan bagian penting dalam perencanaan keuangan. Di antara berbagai pilihan instrumen investasi, emas selalu memiliki tempat istimewa di hati para investor.
Setidaknya, terdapat tiga alasan investor memilih logam mulia tersebut sebagai instrumen.
Pertama, emas merupakan aset safe haven. Ketika tingkat inflasi tinggi atau ekonomi sedang tidak stabil, nilai emas justru naik. Hal ini dikarenakan emas punya nilai intrinsik yang tidak terpengaruh oleh kebijakan moneter seperti uang fiat.
Oleh sebab itu, emas sering digunakan sebagai pelindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
Kedua, likuid. Emas mudah dijual di pasar dengan harga yang mendekati harga pasar. Likuiditas emas berbeda dengan beberapa instrumen lain yang mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk dicairkan.
Baca juga: Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?
Ketiga, sebagai diversifikasi portofolio. Karena nilainya yang tahan terhadap inflasi dan gejolak pasar, emas pun cocok digunakan untuk mendiversifikasi portofolio.
Dengan memasukkan logam mulia tersebut ke dalam portofolio, risiko penurunan nilai pada aset lain akibat pergolakan pasar pun dapat diminimalkan. Bahkan, dalam jangka panjang, emas bisa mendatangkan keuntungan dari pertumbuhan nilainya.
Sebagai contoh, di tengah inflasi tinggi pada 2022, harga emas naik 0,4 persen. Sebaliknya, indeks S&P 500 yang sering dijadikan acuan pasar saham AS, turun hampir 20 persen.
Bagaimana? Sudah menimbang-nimbang untuk memasukkan emas ke dalam portofolio investasi?
Sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi emas, ada beberapa hal penting yang mesti dipahami. Dengan begitu, investasi emas bisa membawa manfaat dan bukan malah kerugian.
Baca juga: Rendah Risiko, Simak 5 Keuntungan Investasi Emas
1. Tetapkan besaran yang tepat
Agar memberikan hasil maksimal dari emas dan instrumen lain, Anda perlu menetapkan besaran yang tepat dalam portofolio.
Dikutip dari CBS News, Rabu (5/7/2023), para ahli keuangan merekomendasikan untuk mengalokasikan 5 persen hingga 10 persen dari total portofolio Anda ke emas.
Perhitungan tersebut memungkinkan Anda untuk menikmati keamanan yang diberikan emas sambil memaksimalkan keuntungan dari aset, seperti saham.
2. Tetapkan mindset bahwa investasi emas bukan untuk jangka pendek
Perlu diketahui, emas bukanlah aset yang bisa menghasilkan pertumbuhan nilai dalam waktu cepat. Pertambahan nilainya baru dirasakan dalam jangka lama, bahkan puluhan tahun.
Perencana keuangan tersertifikasi Noah Damsky mengatakan, fungsi utama emas adalah sebagai diversifikasi risiko. Emas juga bukanlah aset yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan, melainkan pelindung saat terjadi bencana atau penurunan nilai mata uang.
“Jika Anda rela melepaskan sebagian potensi pendapatan atau pertumbuhan dari saham dan obligasi tradisional, serta khawatir akan risiko besar, emas bisa menjadi pilihan tepat,” kata Damsky dikutip dari CBS News, Rabu.
Karena menjadi investasi jangka panjang, CIO dari New Frontier Advisors Robert Michaud menyarankan investor untuk tidak mencoba memprediksi waktu yang tepat untuk membeli emas.
"Investor emas tidak perlu mencoba memprediksi perubahan harga emas dalam jangka pendek. Karena sifat pasar adalah mencerminkan informasi saat ini, investor harus fokus pada memiliki portofolio yang sesuai untuk jangka panjang," jelasnya.
Baca juga: Lakuemas Elite Bikin Investasi Emas Digital Jadi Lebih Cuan
3. Pahami risiko dan volatilitas
Meskipun dianggap sebagai aset safe haven, nilai emas tetap tidak luput dari fluktuasi. Oleh karena itu, investor perlu memahami risiko yang terkait dengan emas dan pastikan siap menghadapi volatilitas harga.
Pakar keuangan tersertifikasi Ohan Kayikchyan menyebut, ada banyak faktor yang memengaruhi harga emas. Salah satunya adalah invasi Rusia ke Ukraina pada Maret 2022 yang menyebabkan harga emas melonjak.
Kebijakan moneter dari Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve, juga turut berpengaruh. Beberapa bulan selepas invasi itu, Federal Reserve menaikkan suku bunga secara bertahap hingga membuat dollar mencapai nilai tertinggi dalam dua dekade.
Akibatnya, harga emas turun dari 2.017 dollar AS per troy ounce menjadi 1.631 dollar AS di Oktober tahun yang sama.
4. Pilihlah tempat pembelian emas tepercaya
Di balik kilauannya, Anda tidak boleh mengesampingkan aspek keamanan ketika memutuskan untuk berinvestasi emas. Untuk itu, pilihlah tempat pembelian tepercaya untuk memastikan hal tersebut.
Ada beberapa hal yang bisa perhatikan dalam menentukan tempat pembelian emas tepercaya atau tidak, seperti reputasi dan legalitas, keaslian emas yang ditawarkan, harga dan transparansi, serta keamanan tempat.
Baca juga: Lakuemas Mudahkan Investasi Emas lewat Website dan Aplikasi
5. Tetap lakukan diversifikasi
Nilai emas yang cenderung stabil di tengah gejolak ekonomi menjadikannya pilihan menarik bagi para investor, tak terkecuali pemula.
Namun, Anda tetap perlu melakukan diversifikasi guna menekan risiko dan sekaligus mencapai keuntungan.
Sebagai panduan, investor perlu mempelajari instrumen investasi lain, seperti saham, obligasi, atau reksa dana. Jika merasa kesulitan, cobalah berkonsultasi dengan perencana keuangan untuk mendapatkan panduan diversifikasi yang tepat.
Setelah memahami hal-hal tersebut, Anda kini bisa menetapkan pilihan rupa investasi emas, seperti membeli dalam bentuk fisik atau digital.
Bagi investor yang mendambakan kepraktisan dan keamanan, emas digital tampil sebagai alternatif menarik. Berbeda dengan emas fisik, emas digital tidak membutuhkan penyimpanan dan perawatan ekstra. Akses dan pengelolaannya pun mudah karena bisa dilakukan lewat platform online.
Keamanan emas digital juga terjamin karena disimpan oleh lembaga tepercaya yang diawasi oleh regulator. Transaksi emas digital pun dilakukan secara transparan sehingga Anda dapat memantau pergerakan harga dan riwayat transaksi dengan mudah.
Fleksibilitas pun menjadi keunggulan utama emas digital. Anda bebas membeli dan menjual emas dalam jumlah kecil, bahkan pecahan di bawah satu gram, sesuai dengan kebutuhan dan strategi investasi.
Tak sulit menemukan platform investasi emas digital. Salah satunya adalah Lakuemas yang merupakan bagian dari PT Central Mega Kencana (CMK).
CMK sendiri merupakan perusahaan yang telah tepercaya dalam industri perhiasan di Indonesia. Melalui Lakuemas, CMK membawa inovasi baru dalam investasi emas yang memungkinkan siapa saja untuk memulai investasi emas dengan lebih mudah.
Lakuemas telah terdaftar resmi di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan merupakan anggota Indonesia Clearing House (ICH) dan Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX).
Baca juga: Seberapa Besar Potensi Investasi Emas Digital?
Hal tersebut menjamin keamanan investasi emas di Lakuemas karena cadangan emasnya disimpan di ICDX yang telah ditunjuk secara khusus oleh Bappebti.
Salah satu keunggulan Lakuemas adalah kemudahan memulai investasi. Dengan Lakuemas, investasi emas bisa dimulai dari gram kecil tanpa dikenakan biaya sertifikat tambahan.
Hal tersebut memberikan kesempatan bagi siapa saja, termasuk mereka yang baru mulai berinvestasi, untuk memiliki emas berkualitas tinggi dengan kadar 99,99 persen.
Selain itu, Lakuemas menawarkan kemudahan penyimpanan emas secara gratis. Investor tidak perlu khawatir tentang keamanan emas mereka karena semuanya sudah diatur dengan baik oleh platform ini.
Lakuemas juga menjamin harga emas yang lebih murah dari pasaran dengan selisih harga jual dan beli yang lebih baik. Hal ini menguntungkan bagi para investor karena bisa mendapatkan emas dengan harga lebih terjangkau.
Keuntungan lain dari Lakuemas adalah opsi untuk mendapatkan emas fisik dengan seri baru. Saat ini, Lakuemas didukung lebih dari 100 toko offline di berbagai pusat perbelanjaan ternama di seluruh Indonesia.
Dengan begitu, investor juga bisa membeli emas secara fisik di toko-toko tersebut sehingga memberikan fleksibilitas lebih dalam berinvestasi.
Untuk mengetahui info lebih lengkap mengenai Lakuemas, Anda bisa mengunjungi website resmi Lakuemas atau akun Instagram @lakuemas.
Terkini Lainnya
- Kemenperin Pantau Langsung Sritex yang Tengah Kekurangan Bahan Baku
- Konsumen Bisa Cek Keaslian Bright Gas dengan Scan Barcode, Begini Caranya
- Daftar Emiten yang Bagi-Bagi Dividen Interim Jelang Akhir 2024
- CEO Indosat: Di Indonesia, Jumlah Akun Tiktok Lebih Banyak dari Rekening Bank
- PLN Gandeng Sembcorp-TGI Garap Proyek Hidrogen Hijau Terbesar di ASEAN
- Erick Thohir Thohir Rombak Jajaran Komisaris PLN, Ini Susunannya
- Peduli Kesehatan Mental, Bluebird Hadirkan "Well-Nest Ride"
- Gappri Khawatir Kenaikan Harga Jual Eceran SKT Berdampak ke Industri Hasil Tembakau
- Strategi DBS Indonesia Jaga Pertumbuhan Kredit Konsumer di Tengah Pelemahan Daya Beli Masyarakat
- Bank Mandiri Mantapkan Komitmen Ekonomi Berkelanjutan pada COP 29 di Azerbaijan
- Targetkan Harga Tiket Pesawat Turun, Wamenhub: Kado Natal dan Tahun Baru
- Bank Mandiri Taspen Luncurkan Program Usaha Toko Frozen Mantap
- DBS Indonesia Manfaatkan Momen Lonjakan Paylater untuk Dongkrak Kredit Konsumsi
- Ini Daftar Barang yang Terdampak dan Tidak Terdampak PPN 12 Persen
- Tingkatkan Keamanan Data BUMN, Erick Thohir Gandeng Amazon Web Services
- CEO Nvidia Jensen Huang: Anda Tidak Akan Kehilangan Pekerjaan karena AI, tapi...
- Prabowo Berencana Naikkan Rasio Utang, Menko Airlangga: Itu Masih Wacana...
- Apa Penyebab Rendahnya Penggunaan QRIS di Pasar Tradisional?
- Sebut Tahun Ini Balik Modal, Bahlil: Kita Sudah Untung Mengambil Alih Freeport Sekarang...
- Mengenal Asuransi Perjalanan dan Manfaatnya Saat Bepergian
- BRI Life Bayar Klaim dan Manfaat Rp 1,2 Triliun Per Kuartal I 2024