3 Ciri CS Palsu, Kenali Modusnya agar Tidak Tertipu

– “Di era digital, privasi adalah ilusi”.
Begitulah kata mantan karyawan dari Central Intelligence Agency (CIA) yang menjadi kontraktor untuk National Security Agency (NSA), Edward Snowden.
Ia menilai saat seseorang mengunggah datanya ke dalam dunia maya, data itu langsung dikumpulkan oleh pihak tertentu untuk dijadikan bahan analisis atau keperluan lain.
Pada beberapa kasus, data yang terkumpul berisiko digunakan oleh sejumlah oknum untuk melakukan aksi social engineering. Salah satunya, dengan menghubungi korban dan mengaku sebagai customer service (CS) dari lembaga keuangan.
Mereka biasanya akan meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang untuk berbagai alasan. Korban yang tidak waspada bisa terjerumus ke dalam modus penipuan tersebut. Tidak hanya uang yang hilang, data pribadi juga terancam bocor.
Untuk terhindar dari kejadian tersebut, Anda tentu harus berhati-hati. Penting bagi Anda untuk bisa mengenali ciri dari akun CS palsu agar terhindar dari kerugian yang tak diinginkan.
Berikut adalah tiga ciri akun CS palsu yang patut diwaspadai.
1. Meminta data pribadi
Oknum CS palsu yang mengaku sebagai CS resmi lembaga keuangan biasanya akan meminta korban untuk menyebutkan data-data pribadi yang bersifat krusial, seperti kode one-time password (OTP), nomor kartu kredit atau debit, nomor CVV, tanggal lahir, dan nama ibu kandung.
Padahal, CS resmi dari lembaga keuangan tidak akan meminta nasabah menyebutkan data pribadi tersebut saat membantu mengatasi keluhan.
Salah satu modus yang sering dilakukan oknum CS palsu adalah berpura-pura menawarkan bantuan kepada korban untuk memblokir akun atau rekening nasabah. Setelah itu, CS palsu akan meminta korban menyebutkan data-data pribadinya untuk disalahgunakan.
2. Melakukan panggilan berulang kali
Ciri-ciri penipuan CS palsu selanjutnya adalah oknum CS akan melakukan panggilan berulang kali, meskipun calon korban telah menolak panggilan. Ketika telepon tersebut diangkat, biasanya oknum CS palsu akan melakukan panggilan secara memaksa sehingga membuat calon korban tidak nyaman.
Selain itu, Anda juga patut waspada jika dihubungi oleh akun CS palsu berulang kali, padahal Anda tidak merasa melaporkan keluhan.
3. Tidak menggunakan nomor telepon resmi
Oknum CS palsu bisa menggunakan nomor telepon yang mirip dengan nomor call center resmi suatu lembaga. Bedanya, nomor telepon yang digunakan palsu karena disertai dengan awalan, seperti angka 021, +621, atau simbol tanda tambah (+) sebelum nomor telepon.
Selain call center, akun CS palsu juga kerap menghubungi calon korban lewat aplikasi WhatsApp dengan nomor palsu. Salah satu cara mengenali keresmian nomor WhatsApp adalah nomor WhatsApp resmi lembaga keuangan dilengkapi dengan tanda verifikasi centang hijau.
Itu tadi cara mengenali ciri dari akun CS palsu. Bila mendapatkan panggilan dari nomor mencurigakan dan melakukan sejumlah hal di atas, Anda jelas harus waspada.
Untuk diketahui, salah satu pihak yang kerap disalahgunakan namanya dalam tindak penipuan tersebut adalah DANA.
Agar para penggunanya bisa aman dari berbagai modus penipuan, DANA pun mengeluarkan kampanye bertajuk #AwasJebakanBadman.
Melalui kampanye tersebut, DANA memberikan edukasi dan sejumlah informasi penting agar masyarakat terhindar dari aksi kejahatan digital bermodus CS palsu. Berikut adalah infonya.

Pertama, monitor. Selalu monitor berbagai modus kejahatan saat bertransaksi online. Contohnya, saat dihubungi oleh oknum CS yang mengaku dari pihak bank atau dompet digital, ada baiknya tidak langsung percaya. Periksa dulu apakah nomor yang menghubungi Anda tersebut benar nomor asli atau bukan.
Kedua, konfirmasi. Jika mencurigai adanya tindak penipuan yang mengatasnamakan DANA, Anda bisa mengecek asli atau palsunya link, kontak, ataupun media sosial yang menghubungi Anda lewat fitur DANA Protection di aplikasi DANA. Dengan melakukan konfirmasi di DANA Protection, Anda bisa lebih mudah untuk mengetahui oknum yang mencoba menipu.
Ketiga, lapor. Apabila CS yang menghubungi Anda terbukti hanya mengaku-ngaku sebagai pihak dari DANA, Anda bisa langsung melaporkannya lewat bagian Laporkan via Aduan Nomor yang ada di DANA Protection.
Fitur tersebut akan langsung menghubungkan Anda dengan layanan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Dengan begitu, Anda tidak hanya membantu diri sendiri terhindar dari penipuan online, tetapi juga membantu pengguna DANA lain.
Selain ketiga informasi tersebut, Anda juga bisa menerapkan tip-tip lain dari DANA agar semakin terhindar dari modus penipuan.
Salah satu contohnya adalah CS DANA tidak lagi melayani keluhan lewat WhatsApp. Apabila pengguna DANA memiliki keluhan, dapat melakukan aduan melalui live chat DANA Digital Assistance (DIANA), call center DANA di nomor 1500445, dan email help@dana.id.
Selain itu, CS DANA juga tidak pernah meminta informasi pribadi. CS DANA tidak akan meminta pengguna untuk membagikan informasi pribadi, seperti personal identification number (PIN) DANA, dan kode one-time password (OTP).
Kemudian, CS DANA tidak akan menghubungi nasabah terlebih dahulu. DANA menegaskan, pihaknya tidak akan pernah menghubungi pengguna terlebih dahulu jika mereka tidak membuat laporan apa pun.
Itu tadi ciri akun CS palsu dan tindakan yang bisa Anda lakukan jika mencurigai penipuan atas nama DANA. Untuk informasi lebih lengkap mengenai fitur dan keamanan DANA, silakan kunjungi website resmi DANA atau akun Instagram @dana.id dan TikTok @dana.Indonesia.
Terkini Lainnya
- Prabowo-Erdogan Sepakati Target Perdagangan RI-Turkiye Rp 16,3 Triliun Per Tahun
- Usai Dirjen Migas, Kementerian ESDM Juga Nonaktifkan Direktur Hilir Migas
- OJK Terus Buru Eks Bos Investree Adrian Gunadi di Luar Negeri, Sampai Minta Bantuan Interpol
- Nonaktifkan Dirjen Migas Usai 2 Momen Ini, Bahlil: Biasa, Bagian dari Konsolidasi
- IHSG Masih Hadapi Tren Pelemahan? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis
- Wall Street Ditutup Beragam, Pelaku Pasar Khawatir Hadapi Data Inflasi AS
- KAI Buka Suara Soal Perlintasan Sebidang yang Tak Dijaga
- Daftar Kereta Api Subdisi dari Jakarta 2025, Rute, dan Harga Tiketnya
- BRI Pimpin Perolehan Laba "Jumbo" Bank BUMN Sepanjang 2024
- Apa Alasan Bahlil "Coret" Achmad Muchtasyar Sebagai Dirjen Migas, Sehari Usai Kantornya Digeledah Kejagung?
- Kenapa Pemerintah Angkat Stafsus Menteri Baru saat Ada Efisiensi Anggaran Kementerian/Lembaga?
- [POPULER MONEY] Berapa Gaji dan Tunjangan Deddy Corbuzier Usai Dilantik Jadi Stafsus? | Adu Laba Bank BUMN Sepanjang 2024, Siapa Paling Besar?
- Menteri PU Buka Suara soal Kabar Ribuan Honorer Dirumahkan
- Peluang Karier di Era AI: Kuasai 2 Keterampilan Ini agar Dilirik Perekrut
- Pesta Muslim Jakarta 2025 Digelar Maret, Sajikan Fashion Show dan Belanja Ala Tanah Abang
- Nonaktifkan Dirjen Migas Usai 2 Momen Ini, Bahlil: Biasa, Bagian dari Konsolidasi
- Bahlil: Perpanjangan Izin Tambang Freeport Rampung Sebelum Jokowi Lengser
- Pembangunan Pasar Blok A Fatmawati Mangkrak Sejak 2017, Perumda Pasar Jaya: Tahun Ini Dimulai
- IHSG Ditutup Naik Kembali ke Level 7.300, Rupiah Menguat ke Kisaran Rp 16.100 Per Dollar AS
- “Urban Farming” Diharapkan Dorong Ekonomi Masyarakat
- Pengelolaan Kakao dan Kelapa Ada di Tangan BPDPKS