Akhir Pekan, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat

JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada Jumat (12/7/2024). Demikian juga dengan rupiah yang menguat pada penutupan perdagangan pasar spot.
IHSG ditutup pada level 7.327,58 atau naik 27,12 poin (0,37 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 7.318,32.
Mengutip RTI, sebanyak 329 saham melaju di zona hijau dan 230 saham di zona merah. Sedangkan 239 saham lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 12 triliun dengan volume 15,6 miliar saham.
Baca juga: Investor Wall Street Ramai Jual Saham, S&P 500 dan Nasdaq Melemah
Top gainers yang mendorong laju IHSG yakni, Bank Tabungan Negara (BBTN) yang melonjak 5 persen ke level Rp 1.360 per saham. Dilanjutkan oleh Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) yang bertambah 5,1 persen ke posisi Rp 5.575 per saham. Selanjutnya, Pakuwon Jati (PWON) yang bertambah 5 persen ke level Rp 420 per saham.
Top losers yang menekan IHSG yaitu, Transcoal Pacific (TCPI) yang ambles 7,1 persen ke level Rp 7.800 per saham. Dilanjutkan oleh Map Aktif Adiperkasa (MAPA) yang turun 3,36 persen ke posisi Rp 720 per saham. Dilanjutkan oleh Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) yang melemah 3,7 persen ke posisi Rp 8.250 per saham.
Bursa Asia mayoritas menguat dengan kenaikan, Strait Times 0,65 persen (22,7 poin) ke level 3.497,78, Shanghai Komposit naik 0,03 persen (0,9 poin) ke posisi 2.971,29, dan Hang Seng Hong Kong menguat 2,5 persen (461,05 poin) ke posisi 18.293,38. Sementara itu, Nikkei turun 2,45 persen (1.033,3 poin) pada level 41.190,69.
Baca juga: Gandeng Samuel Sekuritas, Sandiaga Uno Ingin Perkuat Indeks Saham di Sektor Parekraf
Kurs Rupiah
Mengutip data Bloomberg, rupiah sore ini ditutup menguat. Pada pukul 14.58 WIB, mata uang Garuda ditutup pada level Rp 16.136 per dollar AS atau naik 58 poin atau 0,36 persen dibandingkan dengan sebelumnya pada level Rp 16.078 per saham.
Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Jumat (12/7/2024) pada level Rp 16.154 per dollar AS, atau menguat dibanding Kamis (11/7/2024) pada level Rp 16.200 per dollar AS.
Baca juga: Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Kacang GUNA Melesat 34,6 Persen
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Terkini Lainnya
- Inisiator Buka-bukaan Alasan Pembentukan Danantara
- Menhub Ingin Diskon Tiket Pesawat Dilanjutkan Saat Lebaran 2025
- Penghapusan Gaji ke-13 dan 14 ASN Belum Pasti, Masih Dibahas Pemerintah
- BNI Bakal "Buyback" Saham Senilai Rp 905 Miliar, Mengapa?
- Kenapa Pemerintah Ingin Naikkan Iuran BPJS Kesehatan pada 2026?
- Kemenko Perekonomian Pangkas Anggaran, Penerangan Gedung Jadi Remang-remang
- Lippo General Insurance Rilis Aplikasi untuk Kurangi Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas
- Konsumsi Tumbuh tapi Pertumbuhan Ekonomi 2024 Melambat, Ini Penyebabnya
- Kenapa Penyaluran Bansos Beras Ditunda?
- AIA Indonesia Tunjuk Harsya Prasetyo Jadi Presiden Direktur
- Ditopang Kebutuhan UMKM, Industri Pindar Diprediksi Bakal Meningkat pada 2025
- Benarkah Gaji ke-13 dan 14 ASN Ditiadakan? Ini Kata Pemerintah
- Efisiensi Anggaran, Kemenperin Hemat Pemakaian Air hingga Perjalanan Dinas
- Rupiah Menguat di Tengah Turunnya IHSG dan Pasar Saham Asia
- Konsumsi Rumah Tangga Tetap Jadi Penopang Ekonomi Indonesia
- Harga Emas Terus Naik, Kapan Waktu Tepat untuk Beli?
- BBM Subsidi Dibatasi, Pengguna Pertimbangkan Beralih ke Angkutan Umum
- Kemenperin: Partisipasi RI dalam Rantai Pasok Global Turun Selama 17 Tahun
- Agustus 2024, Pesawat Kepresidenan Bisa Mendarat di Bandara VVIP IKN
- Jokowi dan Mentan Pacu Produksi Kopi dan Peningkatan Kesejahteraan Petani di Lampung Barat