KAI Daop 1 Jakarta Angkut 5,3 Juta Penumpang Sepanjang Semester I 2024
JAKARTA, - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta mencatat kenaikan penumpang kereta api yang signifikan pada semester I 2024, yakni periode 1 Januari hingga 30 Juni 2024.
Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko membeberkan, selama semester I 2024 volume penumpang KAI Daop 1 Jakarta mencapai 5.331.031 penumpang.
Adapun rata-rata per hari mencapai 29.291 penumpang dengan jumlah perjalanan 65 Kereta Api (KA) per hari.
Baca juga: KAI Diskon 20 Persen Tiket Kereta Api, Cek Daftar KA dan Rutenya
"Capaian tersebut melampaui target program volume penumpang 2024 yang hanya 5.057.979, Peningkatan angka volume penumpang menunjukkan kinerja operasional yang lebih baik dari yang direncanakan untuk angkutan penumpang," kata Ixfan dalam siaran pers, Jumat (12/7/2024).
Lebih lanjut, dikatakan Ixfan, peningkatan penumpang pada semester I 2024 terjadi pada bulan April dengan 1.157.765 penumpang.
Pada April 2024, mobilisasi penumpang yang menggunakan angkutan kereta api cukup meningkat karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, Idul Adha dan libur sekolah.
"Pada semester pertama ini, kuartal II yaitu April hingga Juni 2024 Volume penumpang kereta api Daop 1 Jakarta sebanyak 3.010.486, di mana angka volume penumpang meningkat 8,8 persen dari progran yang ditargetkan hanya 2.766.058," katanya.
Baca juga: Penyebab PT KAI Absen Setor Dividen ke Negara sejak 2021
Jika dibanding tahun 2023, pada semester I 2024 meningkat sebanyak 14,3 persen.
Ixfan menambahkan, pihaknya selalu memberikan pelayanan yang terbaik kepada seluruh penumpang jasa angkutan kereta api agar penumpang tetap nyaman dan aman jika berpergian dengan kereta api.
Terkini Lainnya
- Indodax Diretas, Asosiasi Pedagang Kripto Buka Suara
- Di IISF 2024, PGN dan Posco International Teken "Joint Study Agreement" Solusi Penyimpanan Karbon
- Saham "Nyangkut", Ini Langkah yang Harus Dilakukan
- Dukung PON XXI Aceh-Sumut, Hutama Karya Siagakan Jalan Tol Fungsional
- Sejarah Kelam Ekspor Pasir Laut: Pulau RI Hilang, Singapura Makin Luas
- Pemerintah Imbau Pengusaha RI Hati-hati Transaksi Perbankan dengan Bangladesh
- Populasinya Tak Sampai 0,1 Persen, Mayoritas Uang di Bank Milik Orang "Super Kaya"
- Saat Jokowi Legalkan Ekspor Pasir Laut yang Sudah Dilarang 20 Tahun
- Ekonom: Pemerintah Bisa Kantongi Rp 81 Triliun jika Pajaki 50 Orang Terkaya Indonesia
- Kementerian ESDM Kantongi Izin Bangun PLTS Apung di Waduk, Kapasitas hingga 14 GW
- Laporan Kearney: Indonesia Perlu Investasi 62 Miliar Dollar AS Per Tahun demi Mencapai Target NZE 2060
- Gaet Nasabah UMKM, Bank Mandiri Tambah Fitur Ini di Livin' Merchant
- Apa Itu Sukuk Negara? Ini Penjelasan dan Karakteristiknya
- Kemenko Marves: "Kelas Atas" Bakal Dilarang Manfaatkan Subsidi BBM
- Ekonom Sebut Pemerintahan Prabowo Akan Sulit Lunasi Utang Jatuh Tempo Rp 800 Triliun
- Sah, RI Resmi Buka Keran Ekspor Pasir Laut usai 20 Tahun Dilarang
- Ekonom: Pemerintah Bisa Kantongi Rp 81 Triliun jika Pajaki 50 Orang Terkaya Indonesia
- Ekonom Sebut Pemerintahan Prabowo Akan Sulit Lunasi Utang Jatuh Tempo Rp 800 Triliun
- Akhir Pekan, IHSG dan Rupiah Kompak Menguat
- Kisah BTN dan Bank Muamalat Kandas Sebelum "Berlayar"
- Soal Peleburan 7 BUMN Karya, PUPR Belum Terima Surat dari Kementerian BUMN
- Harga Emas Terus Naik, Kapan Waktu Tepat untuk Beli?
- BBM Subsidi Dibatasi, Pengguna Pertimbangkan Beralih ke Angkutan Umum