pattonfanatic.com

Menimbang Cuan di Bisnis Kos-kosan

Ilustrasi kamar kost, indekos, kamar kos.
Lihat Foto

JAKARTA, - Bisnis kos-kosan mulai dilirik oleh banyak investor dalam beberapa waktu terakhir.

Kos-kosan menjadi semakin menarik karena generasi Z atau Gen Z cenderung lebih suka menyewa properti ketimbang membeli dengan harga yang mahal.

Investor properti Anthony Sudarsono menjelaskan, bisnis kos-kosan menjadi sektor yang menarik karena beberapa faktor.

Baca juga: Simak 3 Tips Kembangkan Bisnis Kos-kosan dari Rukita

Ilustrasi kamar kost, indekos, kamar kos.SHUTTERSTOCK/DEMKAT Ilustrasi kamar kost, indekos, kamar kos.

"Kos-kosan menarik karena even dari perpajakan lebih rendah opex (operation expenditure) sangat kecil, minim opex, kita pakai leverage itu, jadi bisnis ini lebih menarik," kata dia dalam acara Maksimalin Cuan di Menara Kompas, Sabtu (13/7/2024).

Ia menambahkan, semula kos-kosan memiliki stigma sebagai bisnis yang memiliki waktu balik modal relatif lama dibandingkan bisnis lainnya.

Padahal, bisnis kos-kosan disebut sebagai bisnis yang pasti untung meskipun membutuhkan waktu yang relatif lebih panjang.

"Kalau dibandingkan bisnis (lainnya), tidak menarik sebenarnya kos-kosan, karena bisnis itu kan bisa balik modal satu tahun," imbuh dia.

Baca juga: Kos-kosan Bebas Pajak Mulai 2024, Siap-siap Penerimaan Pajak Daerah Bakal Turun

Namun begitu, bisnis semacam itu hanya dapat berhasil ketika pemlik ikut bekerja di dalamnya. Berbeda, bisnis kos-kosan dapat disebut sebagai investasi karena pemilik tidak perlu ikut bekerja di dalamnya.

Adapun, balik modal untuk bisnis kos-kosan mungkin baru terlihat ketika menginjak usia 7 sampai 8 tahun.

Dalam waktu tersebut, seorang investor kos-kosan sudah mendapatkan modalnya kembali ditambah dengan penghasilan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat