Melalui Ferizy, ASDP Dorong Digitalisasi Tiket Feri hingga Perkuat Kinerja dan Layanan

JAKARTA, - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mendorong transformasi digitalisasi tiket feri di semua Pelabuhan di Indonesia. Saat ini 29 Pelabuhan telah terlayani aplikasi ini.
Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan, penerapan sistem E-Ticketing Ferizy diresmikan sejak 2020. Saat itu bahkan diresmikan oleh tiga menteri sekaligus, yaitu Menteri BUMN, Menteri Perhubungan, dan Menteri Parekraf.
Menurut Ira, program ini telah membawa perubahan signifikan dalam pengalaman layanan penyeberangan, khususnya di lintasan tersibuk Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, menjadi lebih modern.
"Ferizy kini telah menjadi budaya baru masyarakat dalam mengakses tiket feri, di mana lebih dari 2,3 juta pengguna yang telah merasakan kemudahan dan kenyamanannya," ungkap Ira melalui keterangannya, Senin (15/7/2024).
Baca juga: ASDP Wajibkan Penumpang Beli Tiket Online via Ferizy, Simak Caranya
Ia membeberkan, transformasi digital ASDP dimulai pada Agustus 2018 dengan penerapan kartu prabayar pada mesin EDC.
Kemudian, dilanjutkan pada Juni 2019 dengan pembelian tiket di loket dan vending machine menggunakan E-KTP reader dan passport reader.
Selanjutnya pada Mei 2020, dimulailah sistem e-ticketing Ferizy yang memungkinkan pembelian tiket secara online melalui Web & Apps Ferizy atau melalui saluran penjualan Ferizy, dengan lebih dari 120 metode pembayaran tersedia.
"Sejak diluncurkan pada tahun 2020, Ferizy mengalami pertumbuhan pengguna yang pesat, dari 438.105 pengguna di tahun pertama hingga 655.951 pengguna pada 2023, menunjukkan peningkatan kepercayaan dan kesadaran masyarakat terhadap pemesanan tiket online," lanjut Ira.
Mendorong kinerja
Ira menambahkan, konsistensi ASDP dalam melaksanakan transformasi melalui akselerasi digitalisasi proses bisnis di seluruh lini termasuk layanan tiket penyeberangan turut berdampak pada kinerja positif korporasi. Tercatat sepanjang 2023 ASDP berhasil meraih pendapatan audited Rp 5.032 triliun, dan laba bersih sebesar Rp 637 miliar.
Dengan catatan tersebut, pendapatan tahun 2023 telah melampaui dari total pendapatan pada kondisi normal sebelum Covid-19 di tahun 2019 sebesar Rp 3,328 triliun dan mencatat kenaikan 15 persen dibanding realisasi tahun 2022 sebesar Rp 4,38 triliun.
"Sementara untuk capaian laba bersih tahun 2023 sebesar Rp 637 miliar atau mencapai 92 persen dari target, dan mengalami pertumbuhan 9 persen dari laba 2022 sebesar Rp 585 miliar. Adapun capaian laba bersih tersebut kembali mencetak laba tertinggi sepanjang sejarah ASDP," tutur Ira.
Hal ini mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN Erick Thohir. "Transformasi digital yang diterapkan BUMN mampu meningkatkan pendapatan dan mencapai laba bersih yang signifikan, bahkan di tengah pandemi. Ini patut kita syukuri," kata Erick.
Kunjungan Menteri Erick ke Pelabuhan ASDP pada 2023 menegaskan bahwa inovasi ASDP telah membantu mengurai kepadatan di pelabuhan, terutama saat peak season.
Baca juga: ASDP Genjot Digitalisasi, Pengguna Ferizy Capai 1,6 Juta
Terkini Lainnya
- Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava Tutup Usia
- Produksi Beras Indonesia Melonjak 52 Persen, Mentan Ungkap Penyebabnya
- IHSG Merosot 5,87 Persen Selama Sepekan, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp 11.595 Triliun
- Memo Bocor, Meta Siap Lakukan PHK Massal Mulai Senin Depan
- Apakah Investasi Obligasi ORI027 Aman? Ini Penjelasan Kemenkeu
- 2024, Indonesia Berhasil Tarik Investasi Berdampak Rp 23 Triliun
- Tiket MotoGP Mandalika 2025 Resmi Dijual, Harga Mulai Rp 140.000
- BPJS Kesehatan Buka Lowongan Kerja 2025, Cek Syarat dan Cara Daftarnya
- Soal PLTN, Bappenas: Fokus Kita adalah Swasembada Energi, Bukan Ekspansi Ofensif
- Cara Lapor SPT Tahunan 2024 via DJP Online, Catat Batas Waktunya
- Ingat, Tarik Tunai EDC BCA Kini Dikenakan Biaya Rp 4.000
- Modal Asing Masuk Indonesia Rp 1,452 Triliun dalam Sepekan
- Cara Beli Token Listrik Diskon Februari 2025 di BCA Mobile dan ATM BCA
- BI Perkirakan Penurunan Suku Bunga The Fed Hanya Terjadi Sekali pada 2025
- Luhut: Dari Rp 500 Triliun Anggaran Bansos, Hanya Separuh yang Sampai ke Tangan yang Berhak
- Impor Indonesia Naik Jadi Rp 298 Triliun, Paling Banyak dari China
- Pembatasan BBM Subsidi, Pindah ke Motor Listrik Jadi Opsi
- Atasi Kekeringan, Mendagri Minta Semua Kepala Daerah Perkuat Program Pompanisasi
- INACA Minta Pemerintah Jeli Evaluasi Biaya Operasional untuk Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Perlu Perencanaan Holistik Penerbangan Nasional