Penjualan Anjlok Lebih dari 20 Persen, CEO Burberry Mundur
LONDON, - CEO rumah mode asal Inggris Burberry, Jonathan Akeroyd mengundurkan diri dari perusahaan setelah penjualan anjlok lebih dari 20 persen. Adapun Akeroyd baru menjabat selama dua tahun.
Dilansir CNN, Senin (15/7/2024), Burberry menunjuk Joshua Schulman sebagai pengganti Akeroyd menjadi CEO.
"Jonathan Akeroyd meninggalkan Burberry dengan "efek langsung," kata perusahaan dalam rilis pendapatannya hari Senin kepada CNN.
Adapun Joshua Schulman ialah seorang veteran pakaian mewah yang pernah menjabat sebagai CEO di Coach dan Michael Kors.
Baca juga: Gaikindo Sebut Aturan OJK Jadi Salah Satu Penyebab Penjualan Mobil Turun
Perlambatan ekonomi global khususnya dalam belanja barang mewah telah memaksa Burberry mengeluarkan peringatan laba, dan menghentikan pembagian dividennya. Sahamnya merosot 17 persen dalam perdagangan tengah hari di Bursa Efek London.
Pimpinan Burberry, Gerry Murphy mengatakan, kuartal yang dialami merek berusia 168 tahun itu mengecewakan dan pasar barang mewah terbukti lebih menantang dari yang diharapkan.
"Kami mengambil tindakan tegas untuk menyeimbangkan kembali penawaran kami agar lebih dikenal oleh pelanggan inti Burberry sekaligus menghadirkan hal-hal baru yang relevan," tulis Murphy.
"Kami berharap tindakan yang kami ambil, termasuk penghematan biaya, akan mulai memberikan peningkatan di paruh kedua tahun ini dan memperkuat posisi kompetitif kami serta mendukung pertumbuhan jangka panjang," tulisnya.
Burberry yang terkenal dengan jas dan tasnya, akan mengalihkan fokusnya untuk menyasar konsumen kelas atas dan menawarkan barang-barang mewah untuk sehari-hari. Perusahaan ini juga berencana untuk meluncurkan situs web baru pada bulan Agustus.
Menurut analis ritel dan direktur pelaksana di GlobalData Retail Neil Saunders, Burberry telah mengalami keruntuhan penjualan dan laba yang panjang, dan kondisinya tampaknya semakin memburuk.
Saunders mengatakan, kombinasi dari permintaan yang menurun terhadap barang-barang mewah dan arah merek adalah alasan yang patut disalahkan.
"Ada kesan bahwa Burberry telah berada dalam posisi yang tidak menguntungkan dan bahwa rencana revitalisasi Jonathan Akeroyd sebagian besar telah gagal menghentikan kemerosotan," kata Saunders kepada CNN.
"Perbaikan arah diperlukan sejak lama dan Burberry berharap CEO baru dapat mewujudkannya," ucap dia.
Baca juga: CEO JPMorgan Chase Berikan Isyarat Pensiun, Ini Calon Penggantinya
Terkini Lainnya
- Dongkrak Produktivitas, Udang Bakal jadi Unggulan Ekspor
- Turun Rp 1.000, Cek Harga Emas Antam 4 Desember 2024
- Transformasi Digital UKM, dari Pilihan Menjadi Keharusan
- Mekanisme "Intraday Short Selling" di BEI Dinilai Dapat Tingkatkan Likuiditas Pasar
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di BRI sampai BCA
- DSN-MUI Sebut Penerapan Prinsip Syariah Jadi Dasar Bisnis MLM di Indonesia
- IHSG dan Rupiah Lesu di Awal Sesi Perdagangan
- Harga Emas Terbaru Hari Ini di Pegadaian Rabu 4 Desember 2024
- Harga Bahan Pokok Rabu 4 Desember 2024, Harga Ikan Bandeng Naik
- MDKA Ingin Jadi Pemain Kunci di Industri EV, Albert Saputro Beberkan Strateginya
- Menko Airlangga Pastikan Kepastian PPN 12 Persen Diumumkan Pekan Depan
- IHSG Bakal Menguat Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Rabu
- Wall Street Ditutup Variatif, Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite Cetak Rekor Baru
- Segini Gaji Gus Miftah yang Jadi Utusan Khusus Presiden
- Pemuda, Petani, dan Pangan
- Cara Gadai Emas di Pegadaian Tanpa Surat
- Viral Video Rombongan Ibu-ibu Berisik di Kereta, Ini Kata KAI
- OJK: Pembiayaan Paylater Tembus Rp 6,8 Triliun Per Mei 2024
- Kementerian BUMN Sebut Belum Ada Arahan Pembatasan BBM Subsidi
- Pengguna "Paylater" BCA Tumbuh 108 Persen Sampai Mei 2024