Indonesia Re Sebut Bisnis Reasuransi Masih Tertekan
JAKARTA, - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mengatakan, bisnis reasuransi di Indonesia saat ini masih dalam keadaan yang tertekan.
Untuk itu, industri reasuransi memerlukan peningkatan kapasitas dan kapabailitas dalam industri.
Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu menjelaskan, terkait dengan permodalan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mendorong dengan peraturan OJK atau POJK 23/2023 yang mewajibkan semua perusahaan asuransi meningkatkan permodalan secara bertahap pada 2026 dan 2028.
Baca juga: Bahas Transformasi Industri Asuransi, Indonesia Re Bakal Gelar IIC 2024
Meskipun demikian, ia menambahkan, menambah permodalan saja tidak cukup menjamin keberlanjutan industri asuransi dan reasuransi di Indonesia.
Hal ini lantaran masalah di industri reasuransi dinilai cukup komprehensif.
"Permasalahan, kalau sudah tambah modal apakah nanti akan selesai, tidak juga," imbuh dia.
Baca juga: Ini Strategi Indonesia Re Perkuat Modal di Tahun 2024
Serupa, peningkatan kapabilitas tanpa menambah permodalan juga tidak akan menyelesaikan masalah yang ada di dalam industri reasuransi. Adapun, peningkatan kapabilitas termasuk juga mitigasi risiko di dalamnya.
"Ada masalah persaingan di dalamnya, ada masalah peraturan di dalamnya, ada masalah dukungan pemerintah di dalamnya juga. Jadi kami tidak bisa dengan mudah bilang sudah selesai masalahnya," terang Benny.
Terkini Lainnya
- "Titik Terang" Tarif PPN 12 Persen Bakal Diumumkan Pekan Depan
- Prabowo Yakin Ekonomi RI Bisa Tumbuh 8 Persen Kalau Kebocoran Anggaran Dikurangi
- Rapat Perdana Bersama DPR, Dirut Garuda Dapat Amanah Selamatkan Perusahaan
- Central Andaman Jadi Blok Migas Pertama Pakai Skema "New Gross Split"
- Sambut Nataru 2024/2025, KAI Lakukan Aneka Peningkatan Layanan
- Korsel Umumkan Darurat Militer, Nilai Won Per Dollar AS Jatuh ke Titik Terendah dalam 2 Tahun Terakhir
- Dongkrak Produktivitas, Udang Bakal Jadi Unggulan Ekspor
- Turun Rp 1.000, Cek Harga Emas Antam 4 Desember 2024
- Transformasi Digital UKM, dari Pilihan Menjadi Keharusan
- Mekanisme "Intraday Short Selling" di BEI Dinilai Dapat Tingkatkan Likuiditas Pasar
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di BRI sampai BCA
- DSN-MUI Sebut Penerapan Prinsip Syariah Jadi Dasar Bisnis MLM di Indonesia
- IHSG dan Rupiah Lesu di Awal Sesi Perdagangan
- Harga Emas Terbaru Hari Ini di Pegadaian Rabu 4 Desember 2024
- Harga Bahan Pokok Rabu 4 Desember 2024, Harga Ikan Bandeng Naik
- Bahas Transformasi Industri Asuransi, Indonesia Re Bakal Gelar IIC 2024
- Mengakhiri Sesi, IHSG dan Rupiah Melemah
- Perkuat Ekosistem Startup, BNI Ventures Luncurkan BNV Arcade
- Penguatan Posyandu Diperjuangkan Masuk RPJMN 2025-2029
- DPR Khawatir Rencana TikTok Caplok Agen Travel "Online" di Indonesia Timbulkan Monopoli Pasar