pattonfanatic.com

Kritik Rencana Prabowo Naikkan Rasio Utang, Faisal Basri: Belum Apa-apa Sudah "Ngegas"

Tokoh ekonom Faisal Nur Fiqih atau lebih dikenal sebagai Faisal Basri, hadir dalam program GASPOL Kompas.com pada Rabu (24/1/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengkritik rencana presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menaikkan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 50 persen.

Faisal mengatakan, rencana tersebut merupakan sinyal yang buruk di awal pemerintahan Prabowo.

"Ngomong utang akan 50 persen dari GDP, dari sekarang 30. Ya artinya setiap tahun defisitnya harus diatas 3 persen kan. Nah Undang-Undang Keuangan negara kan harus diubah dulu. Nah itu sinyal yang jelek semua. Belum apa-apa sudah ngegas (berutang)," kata Faisal saat ditemui di Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Baca juga: Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Sentuh Rp 6.579,5 Triliun

Ilustrasi utang pemerintah.SHUTTERSTOCK/INDZ Ilustrasi utang pemerintah.

Faisal mengatakan, sebaiknya pemerintahan yang baru menyiapkan strategi dalam upaya meningkatkan pendapatan negara.

Ia mengatakan, hal tersebut jauh lebih penting dibandingkan rencana menambah rasio utang.

"Belum dihitung strategi bagaimana meningkatkan pendapatan negara, meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP)," ujarnya.

Lebih lanjut, Faisal mengkritik pernyataan yang menyebutkan rasio utang Indonesia masih aman, yaitu di bawah 40 persen dari PDB.

Baca juga: Airlangga Jawab Kabar Prabowo Mau Naikkan Rasio Utang Jadi 50 Persen

 

Ia mengatakan, indikator aman itu hanya berlaku untuk negara maju yang memiliki rasio pajak (tax ratio) sebesar 20 hingga 30 persen, sedangkan rasio pajak Indonesia hanya 10 persen.

"Kemampuan kita bayar utang kan dari tax ratio ya. Kalau tax ratio-nya flat, bahkan turun terus, kan jadi berat. Artinya anggaran untuk macam-macam jadi susah," ucap dia.

Dilansir dari Financial Times, adik kandung sekaligus penasihat Prabowo, Hashim Djojohadikusumo menyebutkan, Indonesia masih bisa menaikkan rasio utang terhadap PDB hingga 50 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat