Pemerintah Ingin Turunkan Harga Tiket Pesawat, Pengamat Sarankan Ini

JAKARTA, - Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengusulkan pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar avtur untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Sebab menurutnya, jika pemerintah menurunkan harga tiket dengan mengevaluasi biaya operasional penerbangan seperti yang diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya, maka akan menjadi tidak efektif.
Dia mengatakan, pemerintah perlu mengkaji pola pasar, pola harga, maupun sensitivitas biaya (cost sensitivity) untuk mengetahui penyebab harga tiket pesawat mahal.
Baca juga: Bukan Harga Tiket, Ini yang Bikin Masyarakat Bayar Tiket Pesawat Mahal
SHUTTERSTOCK/ZINAIDASOPINA Ilustrasi penerbangan, tiket pesawat.
Dia mengungkapkan, pada 2016 tarif batas atas (TBA) tiket pesawat lebih tinggi dari TBA 2019 yang sampai saat ini masih berlaku.
Kala itu ongkos maskapai penerbangan berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC) masih di kisaran Rp 330.000 hingga Rp 380.000 per kursi per jam terbang.
Akan tetapi, saat ini ongkos maskapai LCC naik menjadi Rp 550.000 sampai Rp 600.000 per kursi per jam terbang karena harga avtur naik dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah dibandingkan pada tahun 2016.
Baca juga: Luhut Klaim Harga Tiket Pesawat RI Termahal Kedua di Dunia, Pengamat: Justru Lebih Murah
Alhasil maskapai terpaksa menaikkan harga tiket pesawat agar tidak rugi karena biaya operasionalnya bertambah.
"Kalau mau benar-benar turunin harga tiket seperti tahun 2016, gampang sih, turunin harga avtur dan kurs dollar AS seperti 2016. Sanggup enggak?" imbuhnya.
Terkini Lainnya
- Industri Perhotelan Keluhkan Dampak Efisiensi, Ketua Kadin: Itu Konsekuensi ...
- Tips Mengelola "Passive Income" agar Masa Depan Finansial Lebih Aman
- ITDC dan Jasaraharja Putera Teken Kontrak Asuransi Aset Sirkuit Mandalika
- Gandeng Anak Usaha Timah, Semen Indonesia Dukung Program 3 Juta Rumah
- Warga Palembang Bisa Tukar Minyak Jelantah Jadi Uang, Begini Caranya
- RI-Turkiye Teken Kerja Sama Peningkatan Ekspor Pertanian, Ini Komoditas Prioritasnya
- Daftar Kereta Ekonomi Bersubsidi 2025, Harga Mulai Rp 27.000
- Pyridam Farma Fokus Kesehatan Konsumer dan Kecantikan
- Kantor Sudah Jadi, Pegawai OIKN Pindah ke IKN pada Maret
- Ketum Kadin Sebut Presiden Prabowo Sangat "Happy" Dikunjungi Erdogan
- RI-Turkiye Sepakati Perjanjian Industri Pertahanan, Apa Isinya?
- Cara Mengajarkan Anak Menabung Sejak Dini, Orang Tua Perlu Lakukan Ini
- BGN: 245 Dapur Makan Bergizi Gratis Sudah Aktif, Target Naik 2.000 pada April 2025
- Diskon Tiket DAMRI di Hari Valentine, Begini Cara Mendapatkannya
- Bertemu Presiden Erdogan, Anindya Bakrie Bicarakan Hal Ini
- RI-Turkiye Teken Kerja Sama Peningkatan Ekspor Pertanian, Ini Komoditas Prioritasnya
- Rencana Perluasan Layanan AI Telkom Dinilai Relevan, Mengapa?
- Ciri-ciri Pinjol Ilegal yang Perlu Diwaspadai
- Lagi, Advance Digitals Raih Penghargaan Top Brand 2024 untuk 5 Kategori
- Asosiasi: Perlu Pengetatan Impor Barang Jadi Plastik untuk Proteksi Industri Hilir
- WBN dan Pemkab Halmahera Tengah Teken MoU Bangun Instalasi Pengolahan Air Bersih di Weda Tengah