Kereta Cepat Bikin WIKA Rugi, KCIC Sebut Proyek Sudah Pertimbangkan Banyak Hal
JAKARTA, - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) buka suara terkait proyek Kereta Cepat Whoosh yang disebut menjadi salah satu penyebab PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengalami kerugian pada 2023.
Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa mengatakan, pembangunan Kereta Cepat Whoosh telah berdasarkan pertimbangan dan koordinasi yang matang oleh seluruh pemangku kepentingan yang terlibat.
"Dalam proses pembangunannya, proyek Kereta Cepat Whoosh sudah mempertimbangkan banyak hal," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/7/2024).
Baca juga: Kementerian BUMN Bantah Kereta Cepat Whoosh Jadi Penyebab WIKA Rugi
Ia mengatakan proyek ini bertujuan untuk kemajuan transportasi di indonesia agar dapat meningkatkan konektivitas dan perekonomian antara Jakarta dan Bandung, melalui transportasi massal ramah lingkungan yang modern.
Sementara mengenai klaim sebesar Rp 5 triliun, Eva menyebut dalam prosesnya semua yang berkaitan dengan penagihan di KCIC harus melalui prosedur administrasi. Hal itu agar semuanya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik termasuk dari sisi keuangan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik.
Sebagai informasi, WIKA menderita rugi sebesar Rp 7,12 triliun sepanjang 2023. Kerugian perusahaan pelat merah ini meningkat signifikan dibandingkan pada 2022 yang mencatat rugi Rp 59,59 miliar.
Baca juga: Ada Proyek Kereta Cepat Whoosh di Balik Rugi Jumbo BUMN Wijaya Karya
Kerugian WIKA ini jauh lebih besar dibandingkan kerugian yang juga dialami BUMN karya lainnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang pada 2023 mencatat rugi Rp 3,77 triliun.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengatakan, ada dua faktor menjadi penyebab utama pembengkakan kerugian, yakni beban bunga dan beban lain-lain.
Beban bunga meningkat akibat perusahaan harus menerbitkan surat utang (obligasi) untuk urunan membiayai mega proyek Kereta Cepat Whoosh. Beban lain yang ditanggung termasuk beban provisi dan beban administrasi dari utang yang diperoleh WIKA.
Baca juga: Cara Pesan Tiket Kereta Api Pulang Pergi via Access by KAI
WIKA menjadi bagian dari konsorsium BUMN Indonesia di PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) yang menjadi pemegang saham pengendali di PT Kereta Cepat Indonesia (KCIC).
Di PSBI, beban terbesar harus ditanggung PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai pemimpin konsorsium.
“Beban lain-lain ini di antaranya mulai tahun 2022 kami sudah mencatat adanya kerugian dari PSBI atau kereta cepat,” jelas Agung saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (10/7/2024).
Agung menyebut, WIKA menyetor modal cukup besar ke Kereta Cepat Whoosh melalui PSBI yang mencapai Rp 6,1 triliun.
Baca juga: Kementerian BUMN Bantah Kereta Cepat Whoosh Jadi Penyebab WIKA Rugi
“Penyertaannya saja sudah Rp 6,1 triliun (untuk konsorsium Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung). Kemudian, yang masih dispute atau belum dibayar sekitar Rp 5,5 triliun, sehingga hampir Rp 12 triliun,” beber dia.
Namun yang jadi masalah, dana yang disetorkan ke PSBI untuk permodalan kereta cepat diperoleh WIKA melalui penerbitan utang. Praktis, perusahaan harus terbebani dengan beban bunga yang tinggi.
"Untuk memenuhi uang ini, mau tidak mau WIKA harus melakukan pinjaman melalui obligasi,” ungkap Agung.
Mengutip laporan keuangan WIKA 2023, sejumlah beban WIKA memang tercatat membengkak. Paling besar, beban lain-lain naik 310,16 persen menjadi Rp 5,40 triliun dan beban keuangan meningkat 133,70 persen sebesar Rp 3,20 triliun di tahun 2023.
Baca juga: Beroperasi 8 Bulan, Kereta Cepat Whoosh Layani 3,8 Juta Penumpang
Terkini Lainnya
- Gonjang-ganjing Kadin: Arsjad Lengser, Anindya Bakrie Pegang Kendali
- Cara Cek Hasil Administrasi CPNS 2024
- Minuman Manis Kena Cukai Mulai 2025, Apa Alasannya?
- Diretas "Hacker" Korea Utara, Indodax Klaim Saldo Aset Pengguna Aman
- Mengenal "Yield": Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya
- Apa Itu Aset: Pengertian, Karekteristik, Jenis, dan Contohnya
- MIND ID Target Mau Jadi Penentu Harga Komoditas Tambang Global
- Perpeksi: Penggunaan QRIS Perlu Sosialisasi dan Edukasi Lebih Masif
- Harga Emas Diprediksi Naik Hingga 2025, Ini Alasannya
- Kemenhub Bentuk Pusat Integrasi Data Maritim buat Tingkatkan Keselamatan Pelayaran
- Cara Mendapatkan Diskon Tiket Kereta Reduksi bagi Dosen dan Alumni UNSOED
- Usai Dilengserkan dari Ketum Kadin, Arsjad Rasid Akan Sampaikan Sikap Bersama 21 Kadin Provinsi
- Cara Transfer Mandiri ke DANA via Aplikasi Livin'
- Ini Kata Anindya Bakrie Usai Terpilih Jadi Ketum Kadin Indonesia lewat Munaslub
- Cara Bayar Tilang Elektronik via BRImo dan ATM BRI
- Gonjang-ganjing Kadin: Arsjad Lengser, Anindya Bakrie Pegang Kendali
- Wall Street Sentuh Rekor Tertinggi
- Anggaran Terbatas, Program Makan Siang Gratis Dijalankan secara Fleksibel
- Cara Daftar BRImo untuk Nasabah Baru Tanpa Perlu ke Bank
- Cara Transfer ShopeePay ke DANA, GoPay, dan OVO
- Cara Kirim Sepeda Motor Lewat KAI