pattonfanatic.com

Dirut Pupuk Indonesia Sebut Penyerapan Pupuk Bersubsidi Masih Minim

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi dalam diskusi Bincang Kompas di Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi mengatakan, penyerapan atau penebusan pupuk bersubsidi masih rendah di saat alokasinya sudah ditingkatkan menjadi 9,5 juta ton.

Rahmad mengatakan, dari total 14,9 juta petani penerima pupuk bersubsidi yang terdaftar, hampir setengahnya belum menembus pupuk bersubsidi.

"Karena sudah digitalisasi ternyata yang menembus pupuk (bersubsidi) dari 14,9 juta petani tadi, hampir separuhnya itu belum menembus (pupuk bersubsidi)," kata Rahmad dalam diskusi Bincang Kompas di Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Baca juga: Tindak Tegas Kios Pupuk Subsidi Bermasalah

Rahmad juga mengatakan, penyaluran pupuk bersubsidi khususnya terkait anggaran sedikit rumit lantaran harus melewati sejumlah regulasi.

Ia mengatakan, pemerintah bisa memangkas beberapa regulasi agar dapat menghemat kas negara.

"Kita sudah hitung dari sisi ini (dana untuk pupuk bersubsidi) bunganya saja itu triliunan per tahun, ini yang sebenarnya jika ini bisa disederhanakan (regulasi) akan menghemat uang negara," ujarnya.

Lebih lanjut, Rahmad mendorong penerima pupuk bersubsidi tidak dibatasi berdasarkan luasan lahan yang mereka miliki.

Ia mengatakan, para petani yang ikut menggarap lahan mestinya berhak mendapatkan pupuk bersubsidi.

"Menurut kami benefit dari pupuk subsidi ini adalah lahan bukan orang, jadi siapapun yang menggarap di lahan itu harus berhak mendapatkan subsidi tanpa dibatasi luasan berapa hektar lahannya," ucap dia.

Dilansir Kontan.co.id, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi per 15 Juni 2024 tercatat 2,8 juta ton atau setara 29 persen dari total alokasi 9,55 juta ton.

Rahmad Pribadi mengatakan, ada lima program yang akan dilaksanakan guna meningkatkan akselerasi penyerapan atau penebusan pupuk bersubsidi tahun anggaran 2024.

"Beberapa hal yang sudah kita lakukan dan akan kita lakukan, kita memiliki 5 program intinya untuk akselerasi serapan pupuk, dengan program ini kita nanti pada saat akhir tahun serapan sudah bisa mendekati 9,55 juta ton,” kata Rahmad dalam keterangan resminya, Rabu (19/6/2024).

Berdasarkan data Pupuk Indonesia, kelima program tersebut yang pertama, program publikasi yang menjadi sarana informasi bagi para petani. Adapun publikasi yang dimaksud berupa banner, flyer, dan poster yang akan diimplementasikan di seluruh mitra kios, dibagikan kepada kelompok tani maupun petani.

Kedua, program sosialisasi dan audiensi petugas lapangan dengan seluruh perangkat daerah tingkat kecamatan, adapun peserta yang dimaksud adalah penyuluh, mitra kios, kelompok tani, dan petani.

Ketiga, program tebus bersama, kegiatan tebus pupuk bersubsidi secara bersama di masing-masing kios.

Kelima, program rembuk tani yang merupakan ajang promosi kepada petani yang melakukan penebusan pupuk bersubsidi di 75 titik.

Baca juga: Anggota DPR Sebut Petani Masih Sulit Dapat Pupuk Subsidi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat