Jababeka Bakal Jual Aset di Cikarang untuk Bayar Utang

JAKARTA, - Emiten kawasan industri PT Jababeka Tbk (KIJA) berencana melepas aset tanah di Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Hasil dari penjualan tanah tersebut rencananya akan digunakan untuk mengurangi beban utang perusahaan.
Adapun secara total jumlah utang yang dipikul Jababeka saat ini bernilai sebesar 280 juta dollar AS, atau sekitar Rp 4,4 triliun.
Direktur Utama Jababeka Setyono Djuandi Darmono menuturkan, pertama-tama pihaknya akan mengincar pendapatan senilai 100 juta dolar AS untuk mencicil utang yang dimiliki.
"Kamu mau (pendapatan) 100 juta dollar untuk bayar utang. Berarti apa? Kami perlu penjualan besar. Penjualan besar ya tadi, kami mesti jual aset," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (17/7/2024).
Ia menambahkan, lahan seluas 500 hektare (ha) di Cikarang, Jawa Barat yang rencananya akan dilego dalam waktu dekat.
"Utang tetap harus dibayar. Kalau saya merencanankan yang 100 juta dollar AS harus dibayar, mudah-mudahan tahun ini bisa," imbuh dia.
Baca juga: Rugi Sepanjang 2022, Jababeka Optimistis Catat Laba di Sisa Tahun Ini
Secara keseluruhan, saat ini Jababeka dilaporkan memiliki land bank (nilai buku) di kawasan Cikarang mencapai 5.600 hektare.
Darmono menerangkan, posisi utang perseroan bisa turun ke level 180 juta dollar AS, ketika aset diCikarang tersebut laku terjual.
Ia berharap, penjualan tersebut dapat mengurangi beban utang dan beban operasional perseroan. Selain itu, perseroan juga akan mendorong mengembangkan kawasan lain yang dimilikinya.
Baca juga: Indonet Gandeng ICTel, Dukung Layanan Internet di Kawasan Industri Jababeka
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama Jababeka T. Budianto Liman mengungkapkan, utang Jababeka terdiri dari obligasi dollar AS senilai 180 juta dollar AS dan pinjaman dari Bank Mandiri senilai 100 juta dollar AS.
Sedikit catatan, dua utang tersebut akan jatuh tempo pada 2027.
Perseroan berharap dapat membayar utang sebelum jatuh tempo untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan dan melakukan pengembangan ke sektor lainnya.
Baca juga: Kawasan Industri Jababeka Punya PLTS Atap Berkapasitas 3,5 MWp
Sebagai informasi, ekuitas Jababeka tercatat senilai Rp 6,9 triliun pada 2023. Adapun utang perusahaan tercatat senilai Rp 4,4 triliun pada periode yang sama.
Dilansir dari Kontan, Jababeka (KIJA) per 31 Desember 2023 mencatatkan penjualan dan pendapatan jasa senilai Rp 3,29 triliun, atau naik 20 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 2,74 triliun.
Dari sisi laba bersih, KIJA juga mengalami peningkatan 577 persen dengan nilai Rp 305,57 miliar pada akhir 2023. Pada 2022 lalu, Jababeka justru harus menelan kerugian senilai Rp 64,03 miliar.
Kemudian, total aset terakumulasi Jababeka tercatat senilai Rp 12,94 triliun, atau turun tipis 1,29 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu di angka Rp 13,11 triliun.
Terkini Lainnya
- Jangan Terjebak "Fomo", Kenali 4 Risiko Investasi Aset Kripto
- Tips Menabung untuk Gen Z agar Keuangan Tetap Aman
- 9 Ciri-ciri Lingkungan Kerja Toxic yang Harus Diwaspadai
- 3 Hal yang Harus Dihindari agar Keuangan Tidak Merusak Hubungan
- Megabuild Indonesia Dukung Industri Konstruksi Ramah Lingkungan
- Aturan Kemasan Rokok Dikhawatirkan Berdampak ke Pedagang Kecil
- Waspada! Modus Penipuan Pemberian Hadiah Mengatasnamakan OJK
- Daftar Bansos 2025 yang Bakal Cair Februari: Ada PKH, BPNT, hingga PIP
- KA Parahyangan Terapkan Tarif Parsial, Ini Daftar Rute dan Harga Terbarunya
- Jadwal KRL Solo Jogja (PP) pada 10-13 Februari 2025
- Petronas Dikabarkan Bakal PHK Karyawan demi Kelangsungan Bisnis
- Brantas Abipraya Beri Pelatihan untuk UMKM Ubud agar Naik Kelas
- Platform Freelance Sribu Tunjuk COO Baru untuk Tingkatkan Daya Saing
- Aqua Kenalkan Sistem Lelang Sampah, Apa Itu?
- 08041500010 Nomor Operator Apa?
- Cara Mudah Setor dan Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA
- Dirut Pupuk Indonesia Sebut Penyerapan Pupuk Bersubsidi Masih Minim
- WNA Ahli Waris Krama Yudha Diputus Pailit dan PKPU, Kuasa Hukum: Pertama Kalinya dalam Sejarah Hukum Indonesia
- Transaksi di Aplikasi Livin' by Mandiri Tembus Rp 1.552 Triliun Per Mei 2024
- Adaro Energy Buka Lowongan Kerja hingga 31 Juli 2024, Cek Posisi dan Syaratnya