Literasi, "Momok" Terbesar Pengembangan SDM di Indonesia
JAKARTA, - Literasi menjadi salah satu tantangan dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Pasalnya, tingkat literasi masyarakat Indonesia masih sangat rendah.
"Tantangan di Indonesia yang paling mengemuka itu literasi kita yang masih rendah. Karena literasi itu akan menentukan kemajuan suatu bangsa," ujar Ketua Komite Pengarah Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) Yunus Triyonggo dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Rabu (17/7/2024).
"Jadi kemampuan kita, keinginan, habit untuk belajar, membaca, dan mengamati alam sekitar itu masih rendah," lanjutnya.
Selain literasi yang rendah, tantangan lainnya adalah aksesbilitas untuk menjangkau pembelajaran di banyak bidang dan tempat.
Baca juga: Kolaborasi dan Literasi Penting untuk Hadapi Ancaman Kejahatan Siber di Industri Pembayaran
Maka untuk mengatasi tantangan tersebut, kini disediakan wadah pengembangan sumber daya manusia, yakni Indonesia Human Capital & Beyond Summit (IHCBS).
Acara yang digagas GNIK bersama OneGML, QuBisa, dan Kompas Gramedia ini menawarkan berbagai program. Seperti live music performance, expo, job fest, creative corner, talkshow, hingga benchmark visit.
Sejumlah tokoh terkemuka Indonesia di bidang human capital juga bakal berkumpul di IHCBS untuk merumuskan blueprint menuju Indonesia Emas 2045. Blueprint ini akan diserahkan ke pemerintah untuk mendukung pengembangan SDM yang berkualitas.
"Jadi terkait literasi akan diangkat dalam topik-topik di event ini. Accessibility juga. Kita ingin menjadikan event ini tidak hanya nasional tapi juga regional, sehingga punya aksesbilitas yang lebih luas," kata Yunus.
Baca juga: Kompas Gramedia Gandeng Kantor Pajak Tanah Abang Gelar Pelaporan SPT 2024
Corporate Communication Director Kompas Gramedia Glory Oyong menambahkan, kualitas sumber daya manusia yang adaptif dan inovatif adalah kunci mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045.
Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan penting untuk membentuk tenaga kerja yang kompeten. Semangat kewirausahaan dan kreativitas juga harus didorong agar mampu bersaing secara global.
"Acara ini pun diharapkan dapat menjadi katalisator dalam upaya mencapai Indonesia Emas 2045 dengan mempersiapkan SDM yang unggul, siap menghadapi tantangan global, dan berkontribusi pada kemajuan bangsa," ucapnya.
Terkini Lainnya
- Kemenkeu Buka-bukaan Soal Risiko Kenaikan Utang Jatuh Tempo dan "Susutnya" Kelas Menengah
- 4 Contoh Pendapatan Asli Daerah, Jenis, dan Sumbernya
- Indodax Diduga Kena "Hack", CEO Buka Suara
- Pengertian Pendapatan Asli Daerah, Sumber, dan Contohnya
- Anggaran Kementerian BUMN Tetap tapi Target Dividen Naik, Erick Thohir: Mungkin Ini Cobaan Buat Kami
- Tips Mengatasi Kartu Debit dan Kartu Kredit BCA Hilang di Luar Negeri
- Jangan Asal Klik! Lakukan Hal Ini Biar Tidak Terjebak Link Palsu DANA Kaget
- Bahlil Sebut Devisa Keluar Rp 450 Triliun Tiap Tahun Buat Impor Minyak dan Gas
- Pasar Obligasi RI Diproyeksi Beri Imbal Hasil Positif di 2024-2025
- Apindo Sebut Thomas Djiwandono Cocok Jadi Menteri Ekonomi Prabowo
- Cara Cetak Emas Fisik di Pegadaian serta Syarat dan Biayanya
- Pengertian Daerah Otonom yang Selanjutnya Disebut Daerah Terdapat dalam Pasal Apa?
- Bank Asing Cabut dari RI, OJK: Persaingan Ritel di Indonesia Berat
- PGN Gandeng KSM Bangun 6.000 Lebih Sambungan Jargas di Semarang dan Yogyakarta
- Kolaborasi Kadin dan SRC Bersihkan Kampung Batik Laweyan Bersama 500 Relawan
- Kemenkeu Buka-bukaan Soal Risiko Kenaikan Utang Jatuh Tempo dan "Susutnya" Kelas Menengah
- [POPULER MONEY] Pengusaha "Waswas" RI Banjir Keramik Impor | OJK Minta Perbankan Awasi Risiko "Paylater"
- Jababeka Bakal Jual Aset di Cikarang untuk Bayar Utang
- Cara Mudah Setor dan Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA
- Dirut Pupuk Indonesia Sebut Penyerapan Pupuk Bersubsidi Masih Minim
- WNA Ahli Waris Krama Yudha Diputus Pailit dan PKPU, Kuasa Hukum: Pertama Kalinya dalam Sejarah Hukum Indonesia