Eagle Hills Bakal Investasi Rp 48,5 Triliun di Sektor Pariwisata Indonesia
JAKARTA, - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Eagle Hills Properties LLC untuk pengembangan ekosistem pariwisata di Indonesia.
Penandatanganan dilakukan oleh Chairman Eagle Hills Properties LLC Mohamed Ali Alabbar dan Menteri BUMN Erick Thohir di Dubai pada Rabu (17/7/2024).
Adapun penandatanganan itu diinisiasi Holding BUMN Sektor Aviasi dan Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.
Baca juga: Rapat Bareng DPR soal PMN BUMN, Erick Thohir: Dulu Dibiayai Utang, Sekarang Dividen
Erick mengatakan kemitraan strategis ini sebagai upaya untuk memperkuat dan mempercepat transformasi BUMN dalam hal peningkatan ekosistem pariwisata di Indonesia, dengan nilai investasi mencapai 3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 48,5 triliun.
"Investasi ini untuk meningkatkan aset-aset di BUMN seperti pengembangan kawasan properti, kawasan bandara, dan ekosistem destinasi wisata di Indonesia yang memiliki potensi besar sebagai tujuan wisata dunia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (18/7/2024).
Ia menyebut Eagle Hills juga berkomitmen melakukan transfer pengetahuan melalui studi bersama, lokakarya, dan program pelatihan.
Tak hanya itu, Eagle Hills juga akan membantu pengembangan infrastruktur bandara, renovasi dan pengembangan hotel-hotel milik negara untuk menuju standar internasional sebagai bagian dari pengembangan destinasi pariwisata baru.
Baca juga: Soal Pembelian BBM Subsidi Dibatasi, Erick Thohir: Sisa Dananya buat Asupan Gizi Ibu dan Anak
Erick mengaku optimistis kerja sama ini bakal meningkatkan akselerasi sektor pariwisata Indonesia. Menurutnya, kerja sama ini menjadi titik balik bagi sektor pariwisata Indonesia.
"Dengan kerja sama Eagle Hills, kita sedang menjaga momentum pertumbuhan dan pengembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam industri pariwisata kita," ucapnya.
Sementara itu, Mohamed Ali Alabbar mengungkapkan keyakinannya terhadap potensi Indonesia di masa mendatang. Menurutnya, sektor pariwisata Indonesia memiliki peluang untuk semakin bertumbuh.
"Kami percaya bahwa bakat dan kemampuan Indonesia sangat luar biasa. Peluang dan potensi seperti yang telah disampaikan sebelumnya, di mana kita lihat potensinya ketika disampaikan tadi bahwa dapat tumbuh dua kali lipat dari 4 persen menjadi 8 persen. Saya harus mengatakan bahwa saya yakin itu dapat tumbuh menjadi 15 persen," kata dia.
Baca juga: InJourney Targetkan Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Juli 2024
Pada kesempatan tersebut, Direktur Utama InJourney Dony Oskaria turut menyampaikan komitmennya dalam upaya meningkatkan ekostistem pariwisata melalui aset-aset BUMN yang dikelola.
Ia memastikan akan terus mendorong pengembangan pariwisata melalui kolaborasi sektor aviasi, pengembangan layanan hotel hingga penyelenggaraan event wisata dan pengembangan destinasi wisata.
"Langkah ini diharapkan bisa mendorong kemajuan wisata RI dalam menghadapi persaingan wisata dunia," kata Dony.
Adapun nota kesepahaman ini berisi kerangka kerja sama yang bertujuan melakukan pengembangan aset-aset BUMN terkait dengan ekosistem pariwisata.
Baca juga: Indofarma Rugi hingga Terjerat Pinjol, Erick Thohir: Kalau Ada Korupsi, Kita Tangkap
Kerja sama ini sebagai upaya meningkatkan pariwisata di Indonesia dengan pelaksanaan program pelatihan dan lokakarya (workshop) bersama, termasuk pertukaran keahlian dan pengetahuan praktik terbaik (best practice).
Dari sisi bandar udara dan logistik akan dilakukan kerja sama dalam pertumbuhan lalu lintas internasional, yang didukung oleh interkonektivitas bandar udara yang berfokus pada pariwisata dengan mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur bandar udara agar memenuhi standar internasional.
Dalam bidang pelayanan (perhotelan) akan dilakukan pengembangan dan peningkatan infrastruktur hotel agar memenuhi standar internasional serta pengembangan merek hotel BUMN menuju pasar internasional. Selain itu, kerja sama ini juga memiliki fokus dalam pengembangan destinasi pariwisata yang berpotensi dikembangkan di Indonesia.
Baca juga: Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023
Terkini Lainnya
- Kemenkeu Buka-bukaan Soal Risiko Kenaikan Utang Jatuh Tempo dan "Susutnya" Kelas Menengah
- 4 Contoh Pendapatan Asli Daerah, Jenis, dan Sumbernya
- Indodax Diduga Kena "Hack", CEO Buka Suara
- Pengertian Pendapatan Asli Daerah, Sumber, dan Contohnya
- Anggaran Kementerian BUMN Tetap tapi Target Dividen Naik, Erick Thohir: Mungkin Ini Cobaan Buat Kami
- Tips Mengatasi Kartu Debit dan Kartu Kredit BCA Hilang di Luar Negeri
- Jangan Asal Klik! Lakukan Hal Ini Biar Tidak Terjebak Link Palsu DANA Kaget
- Bahlil Sebut Devisa Keluar Rp 450 Triliun Tiap Tahun Buat Impor Minyak dan Gas
- Pasar Obligasi RI Diproyeksi Beri Imbal Hasil Positif di 2024-2025
- Apindo Sebut Thomas Djiwandono Cocok Jadi Menteri Ekonomi Prabowo
- Cara Cetak Emas Fisik di Pegadaian serta Syarat dan Biayanya
- Pengertian Daerah Otonom yang Selanjutnya Disebut Daerah Terdapat dalam Pasal Apa?
- Bank Asing Cabut dari RI, OJK: Persaingan Ritel di Indonesia Berat
- PGN Gandeng KSM Bangun 6.000 Lebih Sambungan Jargas di Semarang dan Yogyakarta
- Kolaborasi Kadin dan SRC Bersihkan Kampung Batik Laweyan Bersama 500 Relawan
- Kemenkeu Buka-bukaan Soal Risiko Kenaikan Utang Jatuh Tempo dan "Susutnya" Kelas Menengah
- IHSG Melaju di Zona Hijau, Rupiah Koreksi
- Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 18 Juli 2024
- Mampukah IHSG Menguat Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham
- Harga Bahan Pokok Kamis 18 Juli 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Minyak Goreng Curah
- Sensitif dengan Sentimen Suku Bunga, S&P 500 dan Nasdaq Berakhir di Zona Merah