Wondr Gantikan Mobile Banking BNI, Masa Transisi 6 hingga 12 Bulan
JAKARTA, - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bakal menutup aplikasi mobile banking BNI dan digantikan Wondr by BNI. Namun, penutupannya melalui masa masa transisi.
Adapun aplikasi Wondr by BNI telah diluncurkan pada 5 Juli 2024.
SEVP Retail Digital Solutions BNI Rian Kaslan mengatakan, penutupan mobile banking BNI akan dilakukan bertahap agar tidak mengganggu transaksi nasabahnya.
Baca juga: BNI Luncurkan Wondr, Ada Promo Harga Spesial dengan QRIS
Rian tak menyebut kapan pastinya penutupan mobile banking BNI dilakukan. Namun, masa transisi dari mobile banking BNI ke Wondr by BNI akan memakan waktu sekitar enam hingga 12 bulan.
"Saat ini di Wondr, fitur-fitur yang tersedia sudah mencakup lebih dari 90 persen fitur-fitur yang digunakan nasabah di mobile bangking, migrasi ke Wondr cepat sekali. Jadi mungkin dalam waktu 6 sampai 12 bulan saja itu semua sudah bisa transisi," jelasnya.
Ia menuturkan, Wondr memiliki layanan yang lebih lengkap ketimbang mobile banking BNI. Menurutnya, Wondr memberikan kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi setiap harinya.
Baca juga: Siap-siap, Versi Lama Mobile Banking BNI Bakal Ditutup, Diganti Wondr by BNI
Selain bertransaksi, pada aplikasi Wondr tersedia pula layanan yang mendukung nasabah untuk memonitor rekening.
"Dengan adanya tambahan, bukan sekadar transaksi, tetapi bisa memonitor baik itu rekening sendiri atau rekening istri. Bisa juga memonitor keuangan dan untuk jangka panjang," tutup Rian.
Terkini Lainnya
- Apa yang Bakal Indonesia Lakukan jika Uni Eropa Tetap Halangi Ekspor Sawit?
- Modal Asing Keluar Rp 9,57 Triliun, Pasar Keuangan RI Tertekan
- Cara Daftar Jadi Mitra Driver Taksi Xanh SM, Komisi Rp 8 Juta per Bulan
- Pagar Laut di Tangerang Dikabarkan Dicabut Hari Ini, KKP: Semakin Cepat Semakin Baik
- 10 Juta Orang Kaya Belanja di Luar Negeri, RI Kehilangan Rp 324 Triliun
- Jual Minyak Jelantah ke Pertamina Rp 6.000 per Liter, Ini Caranya
- Syarat dan Cara Mengurus BPJS Kesehatan untuk Bayi Baru Lahir
- Wamenperin: RI Mampu Produksi Ponsel Pintar Berkualitas
- Serikat Pekerja eFishery Sudah Bersiap Hadapi Kemungkinan PHK Massal
- Efek Pemangkasan BI Rate: Peluang Cuan di Pasar Reksadana
- Rp 5 Triliun Dana dari APBD Tersedot untuk Makan Bergizi Gratis
- Airlangga Yakin Paket Kebijakan Bakal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Lampaui Proyeksi Bank Dunia dan BI
- Apa Itu Gapeka Kereta Api yang Berlaku 1 Februari 2025? Ini Penjelasan KAI
- Makan Bergizi Butuh Tambahan Anggaran Rp 100 Triliun untuk Jangkau 82,9 Juta Penerima
- Promo HokBen Weekend Deals 17-19 Januari 2025, Harga Mulai Rp 60.000
- Ini Alasan Thomas Djiwandono jadi Wamenkeu II Menurut Sri Mulyani
- Perjalanan Bisnis Pempek Candy Palembang Raup Cuan Puluhan Miliar Rupiah
- Dukung Zulhas Bentuk Satgas Impor Ilegal, Menperin: Besok Saya Ketemu Pak Mendag
- Thomas Djiwandono Jadi Wakil Menkeu II, Sri Mulyani: Selamat Datang Tommy...
- OJK Rancang Aturan Batas Minimum Pendanaan Produktif "Fintech Lending"