Disindir Faisal Basri soal Kinerja Manufaktur, Menperin: Mungkin Lagi "Ngigau"
JAKARTA, - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita merespons pernyataan ekonom senior Faisal Basri terkait kinerja industri manufaktur yang sedang mengalami gejala dini deindustrialisasi.
"Sudah saya sampaikan tadi di pembukaan dari sambutan saya, coba ditanya kepada yang bersangkutan (Faisal Basri), mungkin lagi ngigau kali," kata Agus usai acara Tech Link di Gedung PIDI 4.0 di Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (18/7/2024).
Awalnya, Agus menyinggung pernyataan Faisal dalam pidato sambutannya. Ia menyoroti pernyataan Faisal terkait industri manufaktur tak dikawal dengan baik.
Baca juga: Soroti Penurunan Kinerja Manufaktur, Faisal Basri: Gejala Dini Deindustrialisasi
Agus mengatakan, Kemenperin banyak memberikan dukungan terhadap industri manufaktur.
Salah satunya melalui acara Tech Link di mana pengusaha dan startup alias perusahaan rintisan bertemu untuk menjalin kerja sama bisnis.
Ia juga menyebut, dirinya mendapatkan informasi terkait data Bank Dunia yang dirilis pada 2023 bahwa Indonesia berada di posisi ke-12 Top Manufacturing Countries by Value Added atau negara manufaktur teratas berdasarkan nilai tambah.
Baca juga: Kinerja Manufaktur Merosot Lagi, Kemenperin Soroti Pesanan Turun hingga Regulasi
Posisi tersebut, kata Agus, meningkat dari tahun 2022 yaitu berada di posisi ke-14 Top Manufacturing Countries by Value Added.
"Dengan nilai manufacturing value added 255 miliar dollar AS dan kita hanya di bawah negara-negara seperti China, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, India, Korea Selatan, Meksiko, Italia, Perancis, Brazil, dan Inggris. Dan kita jauh nilainya di atas negara-negara ASEAN lainnya," ujarnya.
Terkini Lainnya
- Antara Dividen dan Harga Saham, Apa yang Buat Sektor Perbankan Menarik di 2025?
- Wall Street Ditutup Variatif, Saham "Big Tech" Merosot
- KAI Bakal Datangkan 612 Kereta Baru Spesifikasi SSNG, Apa Bedanya dengan Kereta Biasa?
- IHSG Diproyeksikan Masih Bisa Tembus 8.000 sampai Akhir Tahun
- Investasi Otomotif Capai Rp 31,7 Triliun, BKPM Fokus Tarik Modal Asing
- Pemerintah Diminta Lindungi Industri Kretek, Apa Sebabnya?
- Luhut Yakin Coretax Dongkrak Penerimaan Pajak hingga Rp 1.500 Triliun
- Kemenperin Ungkap Penjualan Otomotif Turun, Kenapa?
- 9 Tips Mengelola Uang dan Investasi dari Warren Buffett
- Trinitan Targetkan Produksi 3.200 Ton MHP Nikel pada 2025
- Jangan Sampai Salah, Ini Ciri-Cri Pangkalan Elpiji 3 Kg yang Resmi
- Great Eastern Life Gandeng OCBC Hadirkan Asuransi Jiwa dalam Dollar AS
- Jadwal SBN 2025, Catat Masa Penawarannya
- Kerap Bermasalah, Command Center Coretax Disambangi Luhut dan Sri Mulyani
- Tak Ada Tindakan dari Pemilik dalam 20 Hari, KKP Bakal Bongkar Pagar Laut di Tangerang
- Jadi Wamenkeu, Thomas Djiwandono Tanggapi Isu Anggaran Makan Siang Gratis "Disunat"
- Wondr Gantikan Mobile Banking BNI, Masa Transisi 6 hingga 12 Bulan
- Ini Alasan Thomas Djiwandono jadi Wamenkeu II Menurut Sri Mulyani
- Perjalanan Bisnis Pempek Candy Palembang Raup Omzet Puluhan Miliar Rupiah
- Dukung Zulhas Bentuk Satgas Impor Ilegal, Menperin: Besok Saya Ketemu Pak Mendag