MedcoEnergi Pakai Panel Surya di Operasi Hulu Migas
JAKARTA, - Perusahaan energi PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) mengadopsi panel surya sebagai sumber energi bersih di area operasi. Hal ini sejalan dengan upaya industri hulu minyak dan gas (migas) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan melakukan transisi ke sumber energi terbarukan di tengah tantangan global.
Selain itu, Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa, terpapar sinar matahari sepanjang tahun sehingga memiliki potensi energi matahari yang sangat melimpah. Bahkan, data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan, potensi energi matahari di Indonesia mencapai rata-rata 4,8 kWh per meter persegi.
Ronald Gunawan, Direktur & Chief Operating Officer MedcoEnergi, mengatakan, langkah ini tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga memanfaatkan potensi energi matahari yang besar di Indonesia.
”Dengan demikian, MedcoEnergi secara bertahap telah mengintegrasikan solusi terbarukan ke dalam praktik operasional, mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan mendukung upaya global dalam mengatasi perubahan iklim,” kata Ronald, melalui keterangan pers, Jumat (19/7/2024).
Baca juga: MedcoEnergi Tebar Dividen Rp 1,13 Triliun dari Laba 2023
MedcoEnergi telah memasang sejumlah sistem panel surya guna memenuhi kebutuhan energi listrik bagi operasional. Dari fasilitas di Onshore hingga instalasi Offshore, panel surya telah menjadi bagian integral dari infrastruktur MedcoEnergi.
Pada fasilitas Onshore, panel surya dipasang di lapangan terbuka guna mengoptimalkan penyerapan sinar Matahari, serta pada sistem penerangan jalan di area operasi. Sementara, di Offshore, instalasi panel surya di anjungan lepas pantai menjadi pilihan utama. Di Shorebase, panel surya juga dipasang di atas atap untuk memanfaatkan ruang yang ada.
Ronald mengungkapkan, hingga akhir 2023, pemasangan panel surya telah dilakukan di 18 lokasi operasi hulu migas di fasilitas Onshore maupun Offshore dengan total kapasitas sebesar 422 kWp.
”Pemanfaatan tersebut tidak hanya berhasil mengurangi emisi GRK sebanyak 1.597 ton CO2e per tahun, namun juga mengurangi penggunaan bahan bakar fosil,” kata dia.
Baca juga: Kurangi Emisi GRK, MedcoEnergi Tingkatkan Penggunaan Listrik PLN di Blok Migasnya
Menurut Ronald, langkah menuju penggunaan energi surya tidak hanya menciptakan manfaat bagi lingkungan, namun juga manfaat ekonomi bagi perusahaan. Dengan mengurangi biaya operasional jangka panjang melalui pengurangan penggunaan bahan bakar fosil, perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya secara lebih efisien.
Selain itu, kata dia, langkah ini juga dapat memperkuat hubungan dengan pemangku kepentingan yang semakin menuntut tindak nyata dalam pengurangan dampak terhadap perubahan iklim.
”Dengan demikian, langkah ini tidak hanya memberi manfaat ekonomi, namun juga menciptakan reputasi yang lebih baik di tengah tuntutan global dalam mengurangi emisi GRK,” kata Ronald.
Terkini Lainnya
- Aturan Pembatasan Pembelian BBM Subsidi Masih Dibahas, Bahlil Minta Jangan Ada Spekulasi
- Catat, Ini Biaya Pasang Listrik Baru PLN sesuai Batas Daya Tahun 2024
- Buru Para Pengemplang BLBI, Di Era Prabowo Bakal Ada Komite Khusus
- Nasib UMP 2025 Akan Diputuskan di Pemerintahan Prabowo
- Menelusuri Jalur Karier Wirausaha
- Dukung Ekosistem Industri EV, Bank DBS Indonesia Jadi Bank Pertama yang Bergabung dengan AEML
- Imbas Pemangkasan Bandara Internasional, Angkasa Pura Bikin Konsep Regionalisasi
- Kelas Menengah Rentan Turun Kelas, Pembatasan Pertalite Perlu Dipertimbangkan
- Sudah Ada Puluhan Perusahaan Siap Impor Jutaan Ekor Sapi untuk Makan Bergizi Gratis
- Kelola WK Coastal Plain, Bumi Siak Pusako Mulai Survei Seismik
- 6 Fungsi APBD Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2003
- Golden Westindo Artajaya Bidik Dana Segar Rp 82,28 Miliar dari IPO
- 6 Jenis Pengeluaran Pemerintah Daerah dan Penjabarannya
- Wapres: Jaminan Sosial Penting Diberikan untuk Pekerja Rentan
- AI Jadi Senjata Industri Fintech "Lawan Balik" Judi Online
- Asosiasi Pengusaha: PR Besar Pemerintahan Prabowo Banyak...
- Keunggulan Investasi Reksa Dana untuk Persiapan Dana Pendidikan Anak
- Adira Finance Salurkan Pembiayaan Baru Rp 20 Triliun sampai Semester I-2024
- Di TikTok Kini Bisa Pesan Makanan-Minuman, Mendag Zulhas: Transaksi Harus di Luar Aplikasi
- Hari Pertama Berkantor di Kemenkeu, Wamenkeu Thomas Djiwandono Tidak Tampak
- Industri Hulu Migas Penyumbang Penerimaan Negara Terbesar Kedua Setelah Pajak