AirAsia Masih "Check-In" Manual, Penumpang Diimbau Tiba 3 Jam Lebih Awal di Bandara
JAKARTA, - Indonesia AirAsia masih menerapkan check-in manual seiring masih dilakukannya penormalan sistem teknologi informasi (IT) setelah mengalami gangguan akibat sistem operasi Windows dari Microsoft mengalami eror.
Lantaran masih menerapkan secara manual, Presiden Direktur Indonesia AirAsia Veranita Yosephine pun mengimbau para penumpang untuk tiba lebih awal di bandara guna mengantisipasi panjangnya antrean.
"Untuk menghindari ketidaknyamanan saat di bandara keberangkatan, diharapkan seluruh penumpang dapat tiba di bandara setidaknya 3 jam sebelum waktu keberangkatan yang terjadwal untuk menghindari antrian panjang selama proses check-in manual," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/7/2024).
Baca juga: Proses Check-In AirAsia Masih Dilakukan secara Manual
Veranita menuturkan, saat ini seluruh operasional penerbangan berjalan dengan baik seiring dengan situasi di lapangan yang berangsur kembali normal, namun masih dalam tahap pemulihan 100 persen.
"Saat ini situasinya sudah membaik dan kami mulai kembali beroperasi dengan normal secara bertahap," kata dia.
Ia mengaku proses pemulihan ini memakan waktu sedikit lebih lama dari yang diperkirakan. Namun Veranita memastikan semua penumpang AirAsia dapat melakukan penerbangan dengan nyaman dan aman mulai dari keberangkatan hingga tiba di bandara destinasi.
"Seluruh sistem IT Indonesia AirAsia sudah berangsur kembali normal, namun masih dalam tahap recovery, sehingga sementara ini proses check-in masih dilakukan secara manual di seluruh bandara, hingga seluruh sistem benar-benar pulih kembali dan stabil,” jelasnya.
Baca juga: Microsoft Eror, Kemenhub Sebut Sistem IT AirAsia dan Citilink Sudah Normal
Sebagai informasi, jutaan pengguna perangkat dengan sistem operasi Windows di seluruh dunia mengalami gangguan atau eror sejak Jumat (19/7/2024) kemarin.
Tampilan sistem Windows menampilkan latar belakang biru dan keterangan teks yang menunjukkan gangguan, sehingga meminta pengguna untuk restart. Tampilan itu juga disebut Blue Screen of Death (BSOD).
Masalah ini membuat sistem Windows tidak bekerja, atau membuat perangkat restart sendiri. Sejumlah pengguna dari berbagai negara juga melaporkan masalah yang sama di media sosial X (dahulu Twitter).
Gangguan ini memengaruhi sejumlah lembaga dan organisasi termasuk bank hingga sektor penerbangan di berbagai negara.
Terkini Lainnya
- Area Pagar Laut di Tangerang Punya HGB, Menteri KKP: Di Dasar Laut Tidak Boleh Ada Sertifikat!
- [POPULER MONEY] Bandara I Gusti Ngurah Rai Cetak Sejarah | Menteri ATR Akui Area Pagar Laut Tangerang Punya HGB
- Menteri KKP Sebut Pagar Laut di Tangerang untuk Reklamasi Alami
- Cara Update Alamat Pengiriman Kartu Kredit BCA via Aplikasi
- 3 Tahun Berdiri, Ini Layanan yang Dihadirkan Bank Aladin Syariah
- Trump Ingin Kuasai Greenland, Terungkap Potensi Cadangan Mineral yang Tersembunyi
- Mengenal Investasi Emas: Jenis, Kelebihan, dan Tips Membeli
- 5 Tips Investasi untuk Mahasiswa: Mulai Bangun Masa Depan Sejak Dini
- Asosiasi Apresiasi Pembangunan Tol Serang-Panimbang, Bisa Turunkan Biaya Logistik
- Bahlil: Seluruh Konsesi Gas Diprioritaskan untuk Kebutuhan Dalam Negeri
- Mineral Krusial Seperti Litium dan Nikel Jadi Kunci Keamanan Energi Masa Depan, Bukan Lagi Minyak
- Harga Emas Menguat, Kapan Waktu Tepat untuk Mulai Berinvestasi?
- Harga Bitcoin Sentuh Rekor Tertinggi Jelang Pelantikan Trump
- BNI Beri Pelatihan untuk Pekerja Migran Indonesia di Hong Kong
- Menyusul Sang Suami, Melania Trump Juga Luncurkan Meme Kripto
- Ada Masalah Teknis, Wings Air Denpasar-Waingapu Batal Terbang
- Bisa Diakses Gratis, Lalu dari Mana Google Maps Dapat Untung?
- Isu Razia Barang Impor Ilegal Bikin Pedagang Resah
- Proses "Check-In" AirAsia Masih Dilakukan secara Manual
- Microsoft Eror, Kemenhub Sebut Sistem IT AirAsia dan Citilink Sudah Normal