pattonfanatic.com

PLN EPI Fasilitasi BUMDes di Gunung Kidul Dapat Pelatihan Pengembangan Bisnis

Ilustrasi pelatihan online, pelatihan daring.
Lihat Foto

JAKARTA, - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) membutuhkan banyak pendampingan, terutama pendampingan pengembangan bisnis melalui program CSR perusahaan di wilayah tersebut. Untuk itu, Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menggelar program CSR yang fokus pada peningkatan kapasitas BUMDes di Kalurahan Gombang dan Karang Asem, di Gunung Kidul, DIY.

Pelatihan peningkatan kapasitas BUMDes ini dilakukan melalui program Focus Group Discussion (FGD) yang diikuti oleh 20 Orang dan berlangsung selama tiga hari pada 4-6 Juni 2024 lalu.

Peserta pelatihan mendapatkan pengetahuan mendalam tentang konsep dan regulasi BUMDes, praktik terbaik dalam pengelolaan usaha desa, strategi pengembangan unit usaha, pengembangan model bisnis, serta pemasaran produk.

Narasumber pelatihan yakni Sariyanta, Direktur BUMDes Maju Mandiri Desa Bejiharjo. Kemudian Mohammad Ghofur, Akademisi Pusat Studi Pedesaan & Kawasan dari UGM. Serta, Beni Adam dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan Kabupaten Gunung Kidul.

Baca juga: Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Peserta juga berkesempatan magang di BUMDes Maju Mandiri Desa Bejiharjo yang merupakan pengelola Kawasan Wisata Goa Pindul Gunung Kidul selama dua minggu.

Program magang ini bertujuan agar pengurus BUMDes mendapatkan pengetahuan tentang pengembangan usaha, strategis bisnis dan tata Kelola BUMDes.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan PLN EPI dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pengembangan BUMDes. Kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan dan komitmen PLN EPI dalam menjalankan Environmental, Social, dan Corporate Governance (ESG).

"Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi Kalurahan serta dapat mendukung kemandirian Kalurahan melalui pengembangan ekosistem usaha masyarakat yang terintegrasi," ungkap Iwan melalui keterangannya,Minggu (21/7/2024).

"Tujuan dari pelatihan ini agar BUMDes dapat mengembangkan potensi alam, ekonomi, sosial, kualitas manusia menjadi penggerak ekonomi masyarakat di Kalurahan," lanjutnya.

Sebagai informasi, PLN EPI sepanjang 2023 mencetak laba bersih sebesar Rp 1,45 triliun atau naik signifikan tumbuh 65,37 persen YoY dari raihan tahun 2022 yang sebesar Rp 878 miliar.

Baca juga: BUMDEs Binaan LPEI Sukses Ekspor Jahe Gajah ke Pasar Internasional

BUMDes didorong berorientasi global

Sebelumnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menuturkan, BUMDes harus berorientasi ekspor agar perekonomian desa juga dapat dikuatkan oleh ekonomi global.

"Harus berorientasi ekspor, juga supaya eksistensi ekonomi di desa selain dikuatkan oleh kemampuan lokal, juga kemampuan global," kata Gus Halim, sapaan akrabnya.

Sebagai tambahan informasi, tahun 2024 ini seluruh Pemerintah Desa wajib melakukan penyertaan modal bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Namun besarannya tergantung dengan kemampuan anggaran desa.

Kewajiban ini tertuang dalam Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Permendes PDTT) Nomor 7 tahun 2023 tentang Rincian Prioritas Penggunaan Dana Desa.

Kemudian, Permendes PDT Nomor 13 tahun 2003 tentang Petunjuk Operasional atas Fokus Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2024.

Lalu, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 145 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Dana Desa tahun 2024 dan PMK Nomor 146 Tahun 2023 tentang Pengalokasian Dana Desa Setiap Desa, Penyaluran, dan Pengunaan Dana Desa Tahun Angggaran 2024.

Pada 2023, rata-rata APBDes sebesar Rp 1,67 miliar per desa. Hingga akhir 2023, sudah ada 65.941 BUMDes. Dari jumlah itu, baru 22 BUMDes yang mengekspor produk, dengan nilai ekspor Rp 183,5 miliar. BUM Desa itu berasal dari Aceh, Sumut, Babel, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim, dan Sultra.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat