pattonfanatic.com

Jadi Bank Kustodian, BSI Bidik Target 2.000 Rekening Dana Nasabah

Ilustrasi Bank Syariah Indonesia (BSI). PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI menyiapkan sebanyak 540 kantor cabang di berbagai wilayah di Indonesia untuk layanan akhir pekan atau weekend banking selama Juli 2024.
Lihat Foto

JAKARTA, - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) atau BRIS menjadi salah satu bank administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) atau bank kustodian 2024-2029.

Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna menjelaskan, kerja sama tersebut dilakukan untuk memperkuat ekosistem di pasar modal. Dalam hal ini, BSI berkolaborasi dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan perusahaan sekuritas di Tanah Air.

“BSI akan menyediakan fasilitas transaksi pengelolaan RDN untuk perusahaan efek rekanan dan nasabah pemilik investor RDN,” kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Senin (22/7/2024).

Baca juga: Cara Update Saldo e-Toll Mandiri via BSI Mobile

Sebagai bank administrasi RDN, BSI menyediakan fasilitas pembukaan RDN secara online dan offline. Selain itu, BSI juga menjalankan program sosialisasi dan pengembangan pasar modal bersama KSEI, BEI dan Perusahaan Efek rekanan.

Anton menuturkan, target awal pertumbuhan minimal RDN pada tahun pertama sekitar 2.000 RDN. Adapun, saat ini BSI telah bekerja sama dengan Mandiri Sekuritas, Phintraco Sekuritas, dan FAC Sekuritas.

Anton berharap kolaborasi ini dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam pembukaan rekening untuk berinvestasi di pasar modal syariah, tanpa perlu datang lagi ke kantor cabang.

Baca juga: Cara Transfer BCA ke BSI via ATM hingga Mobile Banking

“Diharapkan juga adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap BSI dan pasar modal syariah karena seluruh proses bisnis melibatkan institusi syariah,” imbuh Anton.

Sementara itu, Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat menyampaikan, pemilihan Bank Administrator RDN dan Bank Pembayaran periode 2024-2029 dilakukan melalui proses yang cukup panjang serta transparan, dengan mengundang Bank umum dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang telah menjadi peserta BI-RTGS dan BI-FAST untuk mengikuti seleksi.

"Salah satu faktor yang menjadi highlight adalah terkait kemudahan akses investor dalam pasar modal, dimulai dari kemudahan dalam proses pembukaan rekening dan bertransaksi,” ungkap Samsul.

Baca juga: Wamen BUMN Sebut BSI Masuk Jajaran Badan Usaha dengan Kapitalisasi Jumbo

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menyampaikan, kerja sama KSEI dengan 23 Bank Administrator RDN dan bank pembayaran tidak hanya menunjukkan kerja sama bisnis yang saling menguntungkan antara industri pasar modal dengan industri perbankan Indonesia.

"Tapi juga menunjukkan sinergi yang kuat antara industri pasar modal dengan industri perbankan," ungkap dia.

Inarno menambahkan, pertumbuhan positif kinerja pasar modal, salah satunya ditunjukan dengan pertumbuhkan jumlah investor, Hingga Juni 2024, angka investor di Indonesia berjumlah 13 juta orang dan tumbuh rata-rata 38,7 persen.

Baca juga: Waspada, Modus Penipuan Undian dan Hadiah Incar Nasabah BSI

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat