pattonfanatic.com

Wall Street Hijau, Saham Nvidia Melonjak 4,8 Persen

Ilustrasi bursa saham New York Stock Exchange (NYSE) atau Wall Street.
Lihat Foto

NEW YORK, - Bursa saham AS atau Wall Street berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin (22/7/2024) waktu setempat atau Selasa pagi WIB. S&P 500 mencatatkan hari terbaik sejak awal Juni karena lonjakan saham Nvidia.

Kenaikan S&P 500 ditopang oleh saham-saham teknologi yang menguat, usai catat penurunan pada pekan lalu. S&P 500 naik 1,08 persen dan ditutup pada level 5.564,41.

Sementara itu, Nasdaq Komposit bertambah 1,58 persen dan ditutup pada 18.007,57. Dow Jones Industrial Average (DJIA) bertambah 127,91 poin, atau 0,32 persen, menjadi berakhir pada level 40.415,44.

Baca juga: Aliran Modal Asing Mulai Masuk IHSG, Simak Rekomendasi Saham Pekan Ini

Saham Nvidia ditutup naik 4,8 persen. Kenaikan ini memulihkan sebagian dari kerugiannya sebesar 8 persen pada minggu lalu.

Saham teknologi besar lainnya seperti Meta Platforms dan Alphabet juga naik lebih dari 2 persen. Saham CrowdStrike menjadi saham yang berkinerja buruk di S&P 500, dengan penurunan signifikan 13,5 persen dan melanjutkan kerugian minggu lalu yang ambles hampir 18 persen.

“Kami melihat adanya perputaran kembali ke sektor teknologi setelah aksi jual yang cukup signifikan, lalu diperburuk oleh krisis CrowdStrike,” kata ahli strategi investasi senior di Edward Jones Mona Mahajan.

“Kombinasi peningkatan pendapatan dan pemotongan suku bunga The Fed memberikan harapan bagi investor,” tambahnya.

Saham-saham teknologi berada di bawah tekanan pekan lalu karena investor beralih dari saham-saham teknologi ke saham-saham yang berkapitalisasi kecil.

Pekan lalu, S&P 500 melemah hampir 2 persen, dan Nasdaq ambles lebih dari 3 persen.

Para investor tengah mengawasi lanskap politik AS setelah Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan presiden pada hari Minggu dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris.

Sejak kinerja debat Biden yang buruk pada bulan Juni, banyak analis melihat kemungkinan besar mantan Presiden Donald Trump akan menang pada pemilu bulan November.

Pendapatan dan kebijakan bank sentral tetap menjadi perhatian utama Wall Street. Para investor memperkirakan hampir 93 persen kemungkinan Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan September.

Baca juga: Resep Andry Hakim Sukses Cuan Miliaran Rupiah dari Investasi Saham, Kombinasi 3 Hal Ini

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat