pattonfanatic.com

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Menguat

Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Lihat Foto

JAKARTA, - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (23/7/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada awal perdagangan di pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.21 WIB, IHSG bergerak pada level 7.331,8 atau naik 9,8 poin (0,13 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.321,97.

Sebanyak 232 saham melaju di zona hijau dan 141 saham di zona merah. Sedangkan 219 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,2 triliun dengan volume 3,8 juta saham.

Baca juga: IHSG Rawan Koreksi, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG diperkirakan akan mengakhiri pembentukan wave (iv) dengan pola sideways di sekitar level 7.233 sebagai target koreksi minimum, menurut analisis Fibonacci retracement.

“Skenario ini masih bisa terjadi selama IHSG tidak turun ke bawah fraktal 7.207. Level support IHSG berada di 7.207-7233, sedangkan level resistennya di 7.374 - 7.500,” kata Ivan dalam analisisnya.

Sementara pasar saham Asia pagi ini beragam. Indek Strait Times Singapura naik 0,56 persen (19,1 poin) ke level 3.456,37, dan Nikkei bertambah 0,18 persen (69,3 poin) ke level 39.668,3. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong melemah 0,37 persen (65,58 poin) ke posisi 17.570,3, dan Shanghai Komposit turun 0,51 persen (15,2 poin) ke posisi 2.949.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.17 WIB rupiah berada pada level Rp 16.200 per dollar AS atau naik 20 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.220 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun menguat di awal sesi, trend pergerakan rupiah sedang melemah. Pelaku pasar menunggu petunjuk lebih lanjut mengenai kondisi inflasi AS dari data Core PCE Price Index AS yang akan dirilis di akhir pekan ini.

Di sisi lain, sentimen pemilu AS dengan potensi kemenangan Donald Trump mendorong penguatan dollar AS. Sementara itu, serangan balasan Israel ke Yaman, yang berpotensi memunculkan perang baru di Timur Tengah yang bisa mengganggu perekonimian global.

“Ini tentu saja bisa memicu pelaku pasar masuk ke aset aman di dollar AS dan emas. Peluang pelemahan rupiah hari ini ke kisaran Rp 16.260 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 16.180 per dollar AS,” kata Ariston kepada .

Baca juga: Wall Street Hijau, Saham Nvidia Melonjak 4,8 Persen

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat