pattonfanatic.com

Tren Produksi Beras Mulai Meningkat, Badan Pangan Pastikan Bulog Terus Serap Lokal

Panen padi menggunakan combine di Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak, Senin (4/3/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)
Lihat Foto

JAKARTA, - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan Perum Bulog untuk terus melakukan penyerapan beras lokal di tengah tren produksi beras yang mulai meningkat.

Adapun dalam KSA BPS amatan Juni 2024 yang dipublikasikan per 22 Juli menyebutkan proyeksi jumlah produksi beras di Agustus dapat mencapai 2,66 juta ton dan di September semakin naik jadi 2,96 juta ton. Dari angka ini telah menunjukkan adanya tren eskalasi produksi karena pada proyeksi produksi beras di Juni masih berada di angka 2,06 juta ton dan di Juli 2,18 juta ton.

“Kami di Badan Pangan Nasional akan memastikan stok Cadangan Pangan Pemerintah selalu terisi dan ditabung, terutama beras. Kami pastikan Bulog akan terus menyerap beras dari petani dalam negeri dan di sisi lain juga terus mengguyur intervensi ke pasar dan masyarakat supaya kestabilan pangan senantiasa terjaga," ujar Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam siaran persnya, Selasa (23/7/2024).

Baca juga: Ancaman Defisit Produksi Beras Masih Mengintai

Adapun posisi jumlah stok beras yang dikelola Perum Bulog masih tersimpan dengan aman sebanyak 1,5 juta ton. Di samping itu, ada pula stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang sebanyak 46.900 ton dan yang disimpan sebagai Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) sebanyak 7.300 ton.

Selain memastikan Perum Bulog untuk mengutamakan penyerapan lokal, Bapanas juga menjamin agar Nilai Tukar Petani (NTP) tetap terjaga.

Adapun NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) terus dijaga pemerintah berada lebih dari 100. Menurut BPS, NTPP tertinggi dalam 18 bulan terakhir tercatat di Februari 2024 yang berada di 120,30 poin.

Baca juga: Mengapa Produksi Beras RI Konsisten Turun Selama 6 Tahun Terakhir? Ini Alasannya

 


Di Juni 2024, indeks harga yang diterima petani tanaman pangan, khususnya kelompok padi, mengalami pencapaian signifikan yaitu di 130,74 poin.

“Setelah produksi beras mulai meningkat, kita pastikan gairah petani untuk menanam juga terus meningkat. Satu faktor yang cukup penting adalah kebijakan penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Kita bersyukur dengan penetapan HPP yang efektif mampu menjaga Nilai Tukar Petani (NTP) dan semangat petani nandur kembali menyala terus," katanya.

Sebelumnya, berdasarkan hasil Kerangka Sampel Area (KSA) padi pada Juni 2024, BPS menunjukkan, neraca produksi-konsumsi beras pada Juni dan Juli 2024 diperkirakan defisit masing-masing sebesar 0,51 juta ton dan 0,4 juta ton.

Neraca tersebut baru akan surplus pada Agustus dan September 2024 masing-masing sebanyak 0,08 juta ton dan 0,38 juta ton. Adapun total surplus beras pada April-Mei 2024 sebesar 3,77 juta ton.

Baca juga: Mengintip Upaya Jangka Pendek Kementan dalam Menggenjot Produksi Beras

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat