Lampu Kuning Utang Pemerintah yang Kian Membengkak
JAKARTA, - Posisi utang pemerintah kian "membengkak." Sejumlah pakar menilai, perkembangan utang pemerintah saat ini seharusnya sudah dianggap sebagai "lampu kuning."
Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) posisi utang pemerintah sampai dengan Mei 2024 mencapai Rp 8.350,02 triliun.
Angka tersebut meningkat sekitar Rp 14,59 triliun dari bulan sebelumnya sebesar Rp 8.338,43 triliun.
Baca juga: Jokowi Wariskan Tumpukan Utang ke Prabowo, Menko Airlangga: Yang Penting Dijaga...
Pemerintah menilai, posisi utang itu masih terjaga sebab rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) masih berada di kisaran 38 persen.
Angka itu di bawah dari ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yakni sebesar 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Namun demikian, ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda bilang, sehat atau tidaknya posisi utang pemerintah tidak hanya bisa dilihat dari rasio terhadap PDB.
Menurutnya, salah satu indikator penting yang juga perlu diperhatikan ialah beban utang terhadap anggaran belanja pemerintah.
Baca juga: Kritik Rencana Prabowo Naikkan Rasio Utang, Faisal Basri: Belum Apa-apa Sudah Ngegas
Adapun porsi belanja pembayaran utang dalam belanja pemerintah pusat saat ini mencapai kisaran 20 persen. Dampaknya, ruang belanja pemerintah untuk program-program lain, utamanya yang dirasakan langsung oleh masyarakat, semakin tergerus.
"Artinya kemampuan negara untuk membayar program pembangunan itu berkurang," kata dia kepada , Selasa (23/7/2024).
Terkini Lainnya
- Gonjang-ganjing Kadin: Arsjad Lengser, Anindya Bakrie Pegang Kendali
- Cara Cek Hasil Administrasi CPNS 2024
- Minuman Manis Kena Cukai Mulai 2025, Apa Alasannya?
- Diretas "Hacker" Korea Utara, Indodax Klaim Saldo Aset Pengguna Aman
- Mengenal "Yield": Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya
- Apa Itu Aset: Pengertian, Karekteristik, Jenis, dan Contohnya
- MIND ID Target Mau Jadi Penentu Harga Komoditas Tambang Global
- Perpeksi: Penggunaan QRIS Perlu Sosialisasi dan Edukasi Lebih Masif
- Harga Emas Diprediksi Naik Hingga 2025, Ini Alasannya
- Kemenhub Bentuk Pusat Integrasi Data Maritim buat Tingkatkan Keselamatan Pelayaran
- Cara Mendapatkan Diskon Tiket Kereta Reduksi bagi Dosen dan Alumni UNSOED
- Usai Dilengserkan dari Ketum Kadin, Arsjad Rasid Akan Sampaikan Sikap Bersama 21 Kadin Provinsi
- Cara Transfer Mandiri ke DANA via Aplikasi Livin'
- Ini Kata Anindya Bakrie Usai Terpilih Jadi Ketum Kadin Indonesia lewat Munaslub
- Cara Bayar Tilang Elektronik via BRImo dan ATM BRI
- Gonjang-ganjing Kadin: Arsjad Lengser, Anindya Bakrie Pegang Kendali
- Tips Jawab Pertanyaan tentang Alasan Resign dari Pekerjaan Terakhir Saat Wawancara Kerja
- IHSG Ditutup Melemah, Rupiah Menguat Tipis
- Soal Aturan Asuransi Wajib Kendaraan, Menko Airlangga: Belum Kita Bahas...
- Berkomitmen Tingkatkan Kebiasaan Menabung Masyarakat, Bank Saqu Gencar Berikan Edukasi dan Hadirkan Fitur Menabung Otomatis
- Pertamina Plaju Upayakan Pelestarian Ikan Belida di Banyuasin