pattonfanatic.com

Pemangku Kepentingan Perlu Kolaborasi untuk Atasi Masalah Kesehatan akibat Konsumsi Tembakau

Ilustrasi rokok, iklan rokok di media sosial.
Lihat Foto

JAKARTA, - Masalah kesehatan akibat konsumsi tembakau menjadi tantangan yang dihadapi seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia.

Pemangku kepentingan perlu berkolaborasi untuk mendorong implementasi pengurangan bahaya tembakau bagi perokok dewasa melalui Asia Pacific Harm Reduction Forum (APHRF) 2024.

Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI) Johan Sumantri menjelaskan kolaborasi lintas sektoral dapat menjadi solusi atas permasalahan kesehatan yang diakibatkan konsumsi merokok.

Baca juga: Asosiasi Pastikan Produk Tembakau Alternatif Hanya Dijual untuk Dewasa

Ilustrasi rokok elektrik, vape.SHUTTERSTOCK/DEDMITYAY Ilustrasi rokok elektrik, vape.

Pihaknya mendorong penerapan pengurangan risiko di masyarakat dengan memaksimalkan produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan.

“Forum ini merupakan wujud nyata dari kepedulian kita bersama untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai konsep dan implementasi pengurangan bahaya, terutama untuk meminimalisir dampak dari kebiasaan merokok,” kata Johan, dikutip dari Tribunnews, Selasa (23/7/2024).

“Upaya ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, praktisi kesehatan, konsumen dan masyarakat umum baik dari dalam maupun luar negeri,” sambungnya.

Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, jumlah perokok aktif telah mencapai 70 juta orang.

Baca juga: Sampoerna Bina 2.000 Petani Tembakau di Wonogiri, Wujudkan Lahan Produktif

Menurut Kementerian Kesehatan, 70 juta perokok dewasa tersebut berpotensi terkena Penyakit Tidak Menular (PTM).

Sebab, konsumsi rokok menjadi salah satu faktor risiko yang bisa menyebabkan PTM.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat