Diversifikasi Investasi dengan Logam Mulia, Strategi Jitu Lindungi Portofolio dari Krisis

– Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah investor retail di Indonesia mengalami peningkatan. Data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Mei 2024 mencatat, jumlah investor ritel atau individu mencapai 12,89 juta dari total 12,93 juta investor pasar modal di Indonesia.
Jumlah tersebut juga mengalami peningkatan dari total investor individu pada April 2024 yang mencapai 12,74 juta.
Masih dari data yang sama, investor ritel di Indonesia didominasi oleh generasi muda berusia di bawah 40 tahun, yakni 79,58 persen dari total keseluruhan.
Hal itu menunjukkan bahwa masyarakat dari berbagai kalangan usia sudah mulai melek terkait investasi.
Baca juga: Milenial Mulai Membidik Investasi Emas
Di lain sisi, peningkatan tersebut belum diimbangi dengan literasi keuangan yang baik. Untuk pasar modal saja, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022, tingkat literasinya menurun dari 4,92 persen pada 2019 menjadi 4,11 persen.
Padahal, pengetahuan terkait risiko investasi diperlukan agar manfaatnya bisa maksimal. Sebagai contoh pengetahuan tentang strategi diversifikasi investasi yang bisa melindungi investor dari penurunan nilai akibat pergolakan pasar.
Untuk diketahui, diversifikasi investasi merupakan strategi untuk memvariasikan produk investasi agar terhindar dari risiko. Bahasa sederhananya, diversifikasi berarti tidak meletakkan dana dalam satu keranjang saja, misalnya hanya di pasar modal.

Logam mulia untuk diversifikasi portofolio
Logam mulia berupa emas murni bisa dijadikan salah satu instrumen untuk diversifikasi portofolio. Sebab, harga emas di pasar cenderung merespons kondisi ekonomi secara berbeda ketimbang jenis instrumen investasi lain, seperti saham atau obligasi.
Emas dianggap sebagai “safe haven” dalam dunia investasi karena nilainya tetap stabil di tengah ketidakstabilan dan ketidakpastian ekonomi global.
Pada saat terjadi inflasi ekonomi, misalnya, nilai emas tetap tahan terhadap kondisi tersebut. Bahkan, aset ini memiliki nilai yang sejalan dengan inflasi untuk jangka waktu lama. Artinya, inflasi yang semakin meningkat justru turut mendorong kenaikan nilai emas.
Contohnya, ketika perekonomian dunia dihadapkan dengan inflasi yang tinggi pada 2022, harga emas justru mengalami kenaikan sebesar 0,4 persen.
Hal itu bisa terjadi karena banyak masyarakat yang enggan menyimpan aset dalam bentuk uang karena lebih mudah kehilangan nilai. Masyarakat lebih memilih berinvestasi emas karena harganya cenderung stabil dan lebih tahan inflasi.
Baca juga: Emas Jadi Pilihan Investasi Aman dan Menguntungkan untuk Masa Depan Bisnis
Nilai emas juga cenderung stabil di saat kondisi sedang bergejolak akibat krisis yang terjadi, seperti krisis ekonomi, politik, kesehatan, resesi, ataupun perang.
Sebagai contoh, pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia pada 2020. Krisis yang terjadi saat itu tidak hanya memengaruhi sektor kesehatan, tetapi juga perekonomian. Banyak perusahaan harus gulung tikar, pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), hingga pertumbuhan ekonomi global terkontraksi.
Meskipun kondisi ekonomi bergejolak akibat krisis, harga emas tetap bertahan stabil, bahkan mengalami peningkatan.
Kelebihan lain yang dimiliki emas sebagai instrumen investasi menguntungkan adalah tingkat likuiditas yang tinggi (fluid) sehingga mudah dicairkan atau dikonversikan menjadi uang tunai kapan saja dan di mana saja di seluruh dunia.
Investasi emas di Lakuemas
Dalam beberapa literatur, diversifikasi investasi emas yang ideal adalah 5-10 persen dari total portofolio. Jumlah ini tidak hanya bisa memberikan keuntungan dalam jangka panjang, tetapi melindungi aset lain.
Untuk investasi emas, investor bisa memilih platform Lakuemas dari PT Central Mega Kencana. Lakuemas merupakan platform jual beli emas online yang dapat diakses melalui website dan aplikasi mobile.
Platform itu telah terdaftar dan memiliki lisensi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) serta merupakan anggota Indonesia Clearing House (ICH) serta Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX). Cadangan emas Lakuemas disimpan di ICDX yang ditunjuk secara khusus oleh Bappebti.
Lakuemas melayani aktivitas jual beli emas, baik emas fisik maupun emas digital, serta gadai emas dengan harga kompetitif.
Baca juga: Lakuemas Elite Bikin Investasi Emas Digital Jadi Lebih Cuan
Untuk diketahui, emas digital merupakan emas dalam bentuk digital yang memiliki kadar 24 karat (kadar 99,99 persen) dan transaksi jual belinya dilakukan secara online. Instrumen investasi ini memberikan alternatif untuk berinvestasi emas tanpa perlu menyimpannya secara fisik.
Di Lakuemas, konsumen bisa melakukan pembelian emas digital secara langsung melalui aplikasi Lakuemas dengan harga mulai dari Rp 50.000.
Harga emas digital yang ditawarkan Lakuemas lebih murah dari pasaran dengan selisih harga jual yang lebih baik sehingga lebih menguntungkan bagi konsumen.
Misalnya, per Selasa (9/7/2024), harga beli emas hari ini mencapai Rp 1.266.000 per gram, sedangkan harga jualnya Rp 1.234.000 per gram. Selisihnya hanya Rp 32.000. Sementara di gerai lain, selisih harganya bisa sebesar Rp 40.000 pada hari yang sama.
Keuntungan lain dari berinvestasi emas di Lakuemas adalah platform ini menyediakan layanan pembelian Logam Mulia Antam Certieye menggunakan saldo digital dan melakukan pengambilan emas. Ada pula fitur Gold Swap yang memungkinkan konsumen menukarkan emas fisik menjadi saldo emas digital.
Selain hadir dalam bentuk situs web dan aplikasi seluler, Lakuemas juga didukung lebih dari 100 toko offline yang tersebar di berbagai pusat perbelanjaan ternama di seluruh Indonesia.
Untuk mengetahui informasi lebih lengkap mengenai Lakuemas, silakan kunjungi website Lakuemas atau akun Instagram @lakuemas.
Terkini Lainnya
- Rahasia Sukses Menurut Steve Jobs: Bukan Soal Bakat, tapi Cara Berpikir
- Muslim LifeFair Bakal Digelar di Revo Mall Bekasi, Tawarkan Diskon hingga 70 Persen
- Dana IPO Bukalapak Parkir di Instrumen Investasi, Benarkah Akan Berubah Haluan?
- PLN Pastikan Sisa Token Listrik Diskon 50 Persen Tidak Hangus Meski Periode Promo Berakhir
- Bahlil Pertimbangkan Aturan Wajibkan Eksportir Batu Bara Gunakan HBA
- Pertamina Produksi 14,5 Juta Barrel BBM Rendah Sulfur untuk Kapal
- Mengapa Orang Kaya Rela Bayar Mahal untuk Terbang dengan Jet Pribadi?
- Tol Terpeka, Tol Terpanjang di Indonesia yang Mendukung Konektivitas Sumatera
- Isu Pengurangan Karyawan Imbas Efisiensi Anggaran, Ini Penjelasan RRI
- KAI Daop 1 Tutup Perlintasan Liar di Lintas Batuceper-Tanah Tinggi
- "Upgrade" Sistem Selesai, BSI Sebut Layanan Aplikasi BYOND Telah Normal
- Menteri Rosan: Insya Allah Danantara Bisa Diluncurkan Dalam Waktu Dekat ...
- Cara Beli Tiket Kereta Api Lebaran 2025 secara Online
- Update BBM BP-AKR Terbaru, Harga BP 92 Turun
- Program 3 Juta Rumah, Pemerintah Siapkan 5 Lokasi Lahan Milik BUMN
- Mengapa Orang Kaya Rela Bayar Mahal untuk Terbang dengan Jet Pribadi?
- Isu Pengurangan Karyawan Imbas Efisiensi Anggaran, Ini Penjelasan RRI
- Aplikasi BYOND Error Berhari-hari, Manajemen BSI: Sedang "Upgrade" Sistem
- Laporan Keuangan "Big Tech" Bayangi Pasar, Wall Street Melemah
- Izin BPR Lubuk Raya Mandiri Dicabut OJK, Nasib Simpanan Nasabah di Tangan LPS
- OJK Cabut Izin Usaha BPR Lubuk Raya Mandiri di Padang
- Pengusaha: Impor Tekstil Ilegal Dilakukan secara Terang-terangan
- Produsen Tekstil Belum Lega meski Pemerintah Bentuk Satgas Impor Ilegal