pattonfanatic.com

Asosiasi Bank Syariah Dorong Ekosistem Haji dan Umrah Jadi Potensi Ekonomi dan Devisa

Ilustrasi haji
Lihat Foto

JAKARTA, - Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) terus mendorong penguatan ekosistem haji dan umrah serta efek bergandanya kepada masyarakat sebagai potensi ekonomi dan devisa bagi negara.

Langkah ini selaras dengan rencana pemerintah yang ingin mengejar potensi devisa senilai Rp 200 triliun yang bisa dibawa masuk ke Indonesia dari kegiatan haji dan umrah.

Ketua Asbisindo Hery Gunardi mengatakan, setiap tahunnya masyarakat muslim Indonesia mengeluarkan sekitar Rp 65 triliun lebih untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah di Tanah Suci.

Baca juga: Biaya Haji Tahun 2025 Diperkirakan Naik 5 Persen

Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam acara BSI International Expo 2024 Dok. BSI Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam acara BSI International Expo 2024

Hery menegaskan potensi ini harus dicermati secara ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memperkirakan potensi devisa yang bisa dibawa masuk ke Indonesia dari kegiatan haji dan umrah mencapai setidaknya Rp 200 triliun per tahun.

Pada 2024, Indonesia menjadi negara pengirim delegasi haji terbesar di dunia dengan kuota 241.000 jemaah yang terdiri atas 221.00 kuota haji normal dan 20.000 kuota tambahan.

“Asbisindo berupaya mendukung pemerintah dari sisi penguatan ekonomi syariah, salah satu prinsip pengelolaan syariah adalah memberikan kemaslahatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat,” ujar Hery dalam siaran pers, Selasa (23/7/2024).

Baca juga: Kembali Raih WTP dari BPK, BPKH Tunjukkan Pengelolaan Dana Haji Akuntabel

Hery menambahkan, ekonomi Indonesia pada 2023 mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,05 persen dan pada 2024 ini diperkirakan pertumbuhan ekonomi berkisar antara 4,7 persen sampai 5,5 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat