pattonfanatic.com

Investasi Sektor Hijau Tinggi Risiko, Bos Kadin Ingin Industri Asuransi Jadi Solusi

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid dalam acara open house Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Rabu (10/4/2024).
Lihat Foto

JAKARTA, - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ingin industri asuransi masuk ke sektor ekonomi hijau dan berkelanjutan. Hal ini mengingat tingginya ketidakpastian dalam pengembangan sektor hijau.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, Indonesia memiliki target untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen di 2030, serta mencapai emisi no (net zero emission) di 2060 atau lebih awal.

Namun dalam mendorong transisi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan, berinvestasi di sektor ini dihadapkan risiko ketidakpastian yang tinggi.

Baca juga: Penurunan Premi Asuransi Jiwa Dipengaruhi Kasus Gagal Bayar

"Ada risiko terkait upaya transisi mencapai ekonomi hijau dan berkelanjutan. Salah satu contoh adalah banyaknya kemungkinan investasi dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi," ujarnya dalam IndonesiaRe International Conference 2024 di Jakarta, Rabu (24/7/2024).

Risiko itu disebabkan masih minimnya data historis terkait ekonomi hijau dan berkelanjutan. Hal ini mengingat teknologi yang mendukung transisi hijau adalah teknologi baru dan perlu terus dikembangkan.

Maka dari itu, Arsjad menilai perlunya peran industri asuransi untuk masuk memberikan layanan penjaminan terkait sektor hijau. Dengan demikian, diyakini bakal meningkatkan minat pengusaha berinvestasi di sektor hijau.

"Ini menjadikan industri perasuransian, termasuk perusahaan reasuransi memiliki peran untuk mengambil bagian dari risiko tersebut. Sehingga membuat usaha investasi yang ramah lingkungan dapat lebih diupayakan dan aman untuk para investor," kata dia.

Baca juga: Soal Family Office, Ini Kata Ketua Umum Kadin

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat