Jurus BRI Jaga NPL Kredit UMKM Tetap Rendah
JAKARTA, - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso mengungkapkan strategi BRI untuk mempertahankan rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) segmen UMKM agar tetap rendah.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ratio NPL kredit UMKM per April 2024 sebesar 4,26 persen, dibandingkan Maret 2024 yang berada di level 3,98 persen.
OJK juga mencatat, NPL net UMKM juga naik menjadi 1,54 persen, dibanding bulan bulan sebelumnya 1,45 persen.
Baca juga: Jaga NPL di Level 3 Persen, BRI Jual Agunan Kredit Bermasalah
“Memang itu kenyatannya, bukan hanya segman mikro tapi UMKM terutama di mikro dan kecil, itu yang NPL-nya naik,” kata Sunarso secara virtual, Kamis (25/7/2024).
Sunarso mengatakan, sejauh ini BRI berhasil menjaga ratio NPL kredit di segmen UMKM lebih rendah dari rata-rata industri perbankan yang memberikan kredit UMKM.
“Sepengetahun saya NPL UMKM di perbankan artinya swasta dan BUMN itu memang kalau digabung di level 4 persen-an , tapi NPL kredit UMKM BRI kan di bawah itu, 3,05 persen,” ujar Sunarso.
“Bahwa kenyatanya memang NPL di UMKM naik, iya. Strateginya adalah jangan memaksakan diri untuk tumbuh di situ, karena begitu kita beri kredit, nanti empat sampai enam bulan macet,” ujarnya.
Baca juga: BRI Raup Laba Bersih Rp 29,9 Triliun pada Semester I-2024
Dia menjelaskan, BRI tetap menjaga pertumbuhan di segmen kredit UMKM, namun sangat selektif. Dari risk acceptance criterion, hingga loan portofolio guideline yang diperketat.
“Bagi portofolio UMKM yang sudah ada di perut bank, itu kita pilah-pilah lagi, kita cari mana yang bisa lanjut, dan mana yang masih atau sedang bermasalah,” jelas Sunarso.
Terkini Lainnya
- Kemenkeu Buka-bukaan Soal Risiko Kenaikan Utang Jatuh Tempo dan "Susutnya" Kelas Menengah
- 4 Contoh Pendapatan Asli Daerah, Jenis, dan Sumbernya
- Indodax Diduga Kena "Hack", CEO Buka Suara
- Pengertian Pendapatan Asli Daerah, Sumber, dan Contohnya
- Anggaran Kementerian BUMN Tetap tapi Target Dividen Naik, Erick Thohir: Mungkin Ini Cobaan Buat Kami
- Tips Mengatasi Kartu Debit dan Kartu Kredit BCA Hilang di Luar Negeri
- Jangan Asal Klik! Lakukan Hal Ini Biar Tidak Terjebak Link Palsu DANA Kaget
- Bahlil Sebut Devisa Keluar Rp 450 Triliun Tiap Tahun Buat Impor Minyak dan Gas
- Pasar Obligasi RI Diproyeksi Beri Imbal Hasil Positif di 2024-2025
- Apindo Sebut Thomas Djiwandono Cocok Jadi Menteri Ekonomi Prabowo
- Cara Cetak Emas Fisik di Pegadaian serta Syarat dan Biayanya
- Pengertian Daerah Otonom yang Selanjutnya Disebut Daerah Terdapat dalam Pasal Apa?
- Bank Asing Cabut dari RI, OJK: Persaingan Ritel di Indonesia Berat
- PGN Gandeng KSM Bangun 6.000 Lebih Sambungan Jargas di Semarang dan Yogyakarta
- Kolaborasi Kadin dan SRC Bersihkan Kampung Batik Laweyan Bersama 500 Relawan
- Kemenkeu Buka-bukaan Soal Risiko Kenaikan Utang Jatuh Tempo dan "Susutnya" Kelas Menengah
- Kilas Balik Perjalanan 70 Tahun Agung Concern Group, Tetap Sukses Memasuki Generasi Ketiga
- 3 Cara Cetak Rekening Koran BCA, Bisa Online Praktis dan Mudah
- GoTo Luncurkan Aplikasi GoPay Financial untuk UMKM, Apa Manfatnya?
- Pemerintah Perhitungkan PPN 12 Persen dalam APBN Tahun Pertama Prabowo
- Sampoerna Terapkan Kolaborasi Multi-Helix untuk Bantu UMKM Ekspor