pattonfanatic.com

Menyelisik Dinamika Harga CPO

Foto udara perkebunan kelapa sawit di Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir,  Sumatera Selatan, Senin (9/5/2022).
Lihat Foto

HARGA minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) menunjukkan tekanan di pasar global. Hal ini mencerminkan tantangan yang dihadapi komoditas ini di tengah fluktuasi pasar minyak nabati dan minyak mentah dunia.

Data yang dihimpun dari Bappebti, pada perdagangan 15 Juli 2024, harga CPO di Bursa Malaysia turun, melanjutkan tren negatif yang terjadi selama pekan sebelumnya.

Penurunan ini tidak hanya dipengaruhi harga minyak kedelai dan minyak mentah yang juga melemah, tetapi juga peningkatan produksi yang tidak diimbangi dengan kenaikan permintaan.

Harga Referensi (HR) CPO yang dihimpun Kementerian Perdagangan Indonesia Tahun 2024 mengalami penurunan signifikan sebesar 11,22 persen pada Mei ke Juni 2024. Hal ini mencerminkan dinamika pasar global yang kompleks.

Mekanisme penetapan HR yang melibatkan tiga sumber harga internasional menunjukkan upaya untuk mendapatkan referensi harga yang akurat dan representatif.

Kondisi ini perlu dikaji lebih lanjut mengingat dampak dari dinamika harga CPO yang sangat luas bagi pasar domestik.

Dalam jangka pendek, CPO diperkirakan akan mengalami konsolidasi dengan kemungkinan rebound jika mampu menembus level resistensi terdekat, meskipun tekanan dari kelebihan penawaran tetap ada.

Indikator teknikal menunjukkan kondisi oversold, yang membuka peluang untuk pembalikan arah harga.

Namun, dalam jangka menengah, harga CPO kemungkinan besar akan tetap fluktuatif karena ketidakseimbangan antara produksi dan permintaan, serta dampak dari harga minyak kedelai dan minyak mentah yang lebih rendah.

Potensi risiko bagi pelaku industri meliputi kelebihan penawaran, fluktuasi harga pesaing, dan kebijakan perdagangan yang tidak menguntungkan.

Di sisi lain, peluang dapat ditemukan dalam diversifikasi produk, peningkatan efisiensi produksi, dan ekspansi ke pasar baru.

Imbas penurunan harga CPO

Penurunan harga CPO yang signifikan seperti terjadi pada 15 Juli 2024, memberikan dampak beragam pada berbagai sektor terkait.

Bagi petani kelapa sawit, harga yang lebih rendah berarti pendapatan menurun. Hal ini dapat mengurangi profitabilitas dan memengaruhi kesejahteraan petani, terutama yang bergantung pada pendapatan dari kelapa sawit sebagai sumber utama penghidupan.

Di sisi lain, industri pengolahan CPO juga menghadapi tantangan serupa. Penurunan harga CPO mengurangi margin keuntungan mereka, yang dapat mengakibatkan pengurangan produksi atau penutupan pabrik jika harga tetap rendah dalam jangka waktu lama.

Inflasi domestik juga dapat terpengaruh oleh fluktuasi harga CPO, terutama melalui harga minyak goreng yang merupakan produk turunan utama.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat