pattonfanatic.com

Emiten Sawit TAPG Catat Pertumbuhan Laba 105,6 Persen Pada Semester I-2024

PT Triputra Agro Tbk (TAPG)
Lihat Foto


JAKARTA, - Emiten sawit konglomerat TP Rachmat, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mencatat pertumbuhan laba 105,6 persen pada semester I-2024 menjadi Rp 966,3 miliar dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 469,8 miliar.

Mengutip laporan kinerja keuangan perusahaan, sepanjang paruh pertama 2024, perseroan berhasil membukukan pendapatan senilai Rp 4,07 triliun yang meningkat 8 persen dibandingkan tahun lalu Rp 3,7 triliun.

Presiden Direktur TAPG Tjandra Karya Hermanto mengatakan, pertumbuhan kinerja TAPG ditopang rata-rata harga CPO yang meningkat hingga 7 persen. Perseroan juga berhasil menekan beban pokok produksi sebesar 5 persen yang utamanya ditopang penurunan harga pupuk.

“Kinerja tersebut membuat perseroan berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih. Yield dan OER tinggi ditambah harga CPO yang berada pada level tinggi menjadi faktor pertumbuhan laba bersih perseroan,” kata Tjandra dalam siaran pers, Kamis (25/7/2024).

Baca juga: Resmi IPO, Triputra Agro Tawarkan Saham Perdananya Rp 100 Per Lembar

Tjandra menjelaskan pada kuartal II - 2024 produksi TBS perseroan mencatat pertumbuhan 4 persen dibandingkan periode sebelumnya, sehingga perseroan tetap fokus pada good agricultural practices dan infrastruktur pendukung guna kelancaran produksi dan delivery dalam segala kondisi iklim pada paruh kedua 2024.

“Harga CPO pada semester I – 2024 berada pada level yang relatif tinggi, karena pasokan minyak nabati dunia belum meningkat signifikan. Melalui pencapaian produksi di saat harga masih berada pada level yang tinggi, perseroan tetap optimis dapat mencatat pertumbuhan kinerja positif sampai akhir tahun,” ungkapnya.

Dari segi operasional, imbas El Nino yang terjadi tahun lalu masih memberikan efek pada semester pertama 2024. Perseroan berserta entitas asosiasi sepanjang semester I – 2024 berhasil memproduksi TBS 1,39 juta ton dengan koreksi 2 persen dibandingkan periode serupa tahun lalu, dan produksi CPO sebesar 445.000 ton dengan koreksi 3 persen, serta palm kernel sebanyak 91.000 ton.

“Pengaruh El Nino pada tahun lalu masih dirasakan sampai kuartal II – 2024, sehingga masih memengaruhi produksi. Perseroan melihat proporsi produksi 2024 akan mulai meningkat dimulai pada kuartal III – 2024, dan produksi semester kedua akan lebih tinggi dibandingkan semester pertama, karena akan memasuki fase panen raya dan iklim yang lebih kondusif akibat La Nina,” jelas dia.

Baca juga: Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun


Tjandra optimistis harga akan tetap stabil pada level yang tinggi dengan permintaan yang juga baik, terutama berasal dari negara-negara konsumen CPO dan domestik untuk program biodiesel.

Program kerja perseroan selama semester pertama tahun ini juga telah memperkuat infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas akses lainnya.

“Ini merupakan mitigasi tantangan-tantangan logistik imbas La Nina yang membuat kondisi lebih basah, sekaligus agar perseroan tetap dapat optimal dalam proses produksi dan delivery produk,” ungkap dia.

Sementara itu, aset perseroan sepanjang pada Juni 2024 tercatat senilai Rp 13,21 triliun, menurun 4 persen dibandingkan tahun lalu, serta liabilitas menurun 23 persen menjadi Rp 2,75 triliun, dan ekuitas meningkat 3 persen menjadi Rp 10,46 triliun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat