Konsep Hijau dan "Zero Emission" Diterapkan di KEK Sanur
JAKARTA, - Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan Sanur (KEK Sanur) atau The Sanur mengusung konsep ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Hal ini didukung dengan fasilitas di area The Sanur yang menerapkan green environment dan zero emission.
Christine Hutabarat, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour mengungkapkan, HIN sebagai member InJourney berkomitmen menghadirkan konsep green environment dan sustainibilty dalam setiap tahapan dan bussiness process di Kawasan Ekonomi Khusus kesehatan Sanur.
Baca juga: Bangun KEK Sanur, Erick Thohir: Visi Pariwisata yang Dirintis Soekarno
"Inisiatif ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan visi destinasi pariwisata kesehatan World Class Medical and Wellness Destination yang ramah lingkungan, berkelanjutan dan berkesinambungan untuk menjaga warisan budaya Bali," ujar Christine dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7/2024).
"Hal ini juga Sejalan dengan visi InJourney Green Becoming Leading Green Indonesia Tourism Corporation for Sustainable Destination Ecosystem sebagai langkah mendorong pertumbuhan pariwisata berkelanjutan yang berorientasi pada dampak jangka panjang bagi sektor sosial, ekonomi dan lingkungan," imbuh Christine.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh The Sanur untuk menjalankan komitmen dalam mewujudkan kawasan yang ramah lingkungan yaitu dengan mengoptimalkan pengolahan air kotor dengan membangun Waste Water Treatment Plan (WWTP).
WWTP adalah fasilitas khusus di The Sanur yang dirancang dan digunakan untuk membersihkan air limbah sebelum air tersebut dialirkan kembali ke lingkungan. Air kotor yang telah diproses di WWTP kemudian akan digunakan untuk kebutuhan landscaping di area The Sanur.
Baca juga: Erick Thohir Perkirakan 240.000 Pasien Bakal Berobat di KEK Sanur pada Tahun 2030
Fasilitas lainnya adalah Tempat Pembuangan Sampah Sementara atau TPSS yang berfungsi sebagai tempat penampungan sementara.
Terkini Lainnya
- Wapres: Jaminan Sosial Penting Diberikan untuk Pekerja Rentan
- AI Jadi Senjata Industri Fintech "Lawan Balik" Judi Online
- Indonesia Emas, Wapres Targetkan 99,5 Persen Pekerja Terlindungi Jaminan Sosial
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar
- Asosiasi Pengusaha: PR Besar Pemerintahan Prabowo Banyak...
- Siapa Marimutu Sinivasan? Obligor Kakap BLBI yang Diduga Mau Kabur ke Malaysia
- Indonesia-Jerman Perkuat Kerja Sama Bidang Ketenagalistrikan di Ajang ISEW 2024
- Turun Rp 2.000, Cek Harga Emas Antam Terbaru, Kamis 12 September 2024
- 5 Daerah dengan APBD Terbesar di Indonesia, Jakarta Peringkat Pertama
- Kebutuhan Alat Berat Pertambangan Meningkat, United Tractors Rilis Ekskavator Kelas 30 Ton
- Harga Emas Terbaru di Pegadaian, Kamis 12 September 2024
- Minta Hentikan Pemberlakuan PP Kesehatan, Pengusaha Akan Kirim Petisi ke Jokowi dan Prabowo
- Buntut Dugaan "Hack", Bappebti Panggil Indodax
- IHSG Bergerak di Zona Hijau, Rupiah di Pasar Spot Melamah
- Teknologi AI ALTiUS ERP Cloud Tingkatkan Efisiensi Industri Pertambangan
- Laba Bersih Emiten Nikel NICL Tumbuh 13,7 Persen jadi Rp 73,5 Miliar
- Membangun Ekosistem UMKM yang Tangguh
- Mengenal Tipe "Market Order" di Bursa Saham dan Kegunaannya untuk Investor
- Bank Mandiri Resmi Jadi Bank Pertama Penyedia Layanan Terintegrasi Golden Visa
- Kolaborasi Produk Indonesia, Le Minerale Berangkatkan Tujuh Karyawan Pagi Sore Umrah