OJK Sebut 80 Persen Pelajar Sudah Punya Rekening Tabungan
JAKARTA, - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan saat ini sebanyak 80 persen dari total pelajar yang ada di Indonesia telah memiliki rekening tabungan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi menjelaskan, jumlah tersebut mencakup 57,05 juta pelajar yang memiliki tabungan pelajar dan simpanan pelajar (Simpel) sampai kuartal I-2024.
"Jadi kami punya Kejar, satu rekening, satu pelajar. Nah saat ini angkanya sudah 80 persen dari total pelajar di Indonesia sekitar 57,05 juta pelajar, itu angka (DPK) sekitar Rp 32, 84 triliun. Itu untuk anak SD sampai SMA," kata dia dalam acara Edukasi Keuangan bagi Anak (Pelajar), Jumat (26/7/2024).
Baca juga: Apa Itu Rekening Koran: Fungsi, Contoh, dan Cara Cetaknya di Bank
Secara rinci, tabungan anak ada sebanyak 7,5 juta dengan nilai pinjaman senilai Rp 23,6 triliun. Sedangkan, jumlah simpanan pelajar (simpel) ada sekitar 49,6 juta dengan nilai simpanan Rp 9,6 triliun.
Ia menambahkan, sementara itu untuk simpanan mahasiswa dan pemuda berjumlah 1,34 juta rekening dengan total simpanan mencapai Rp 4,99 triliun.
Selain itu, wanita yang karib disapa Kiki itu mengatakan, OJK juga mengadakan gerakan nasional Gencar atau gerakan nasional cerdas keuangan.
"Target 3 persen naik setiap tahun," imbuh dia.
Kiki menyampaikan, anak-anak dan pelajar masuk 10 program prioritas OJK. Untuk itu, pihaknya melakukan edukasi pada anak-anak agar nantinya memiliki kecerdasan keuangan.
Harapannya dengan edukasi tesebut nantinya anak-anak tersebut tidak terjerat pinjol ilegal, judi online, atau terjerat utang paylater. Anak-anak juga diharapkan memiliki tanggung jawab dalam menggunakan produk keuangan.
Kiki percaya, perilaku tidak bertangng jawab terhadap produk keuangan dapat diberantas dengan melakukan edukasi terhadap anak-anak.
"Pertama tentu kami mengajari menabung, karena kalau nabung nanti punya uang ya. Tapi,kalau dari kecil tidak diajari menabung, nanti lebih besar apsar daripada tiang, orang akhirnya utang sana-sini, terjerat pinjol ilegal, ikut judi online dan lain-lain," kata dia.
Baca juga: Neraca Pembayaran Asuransi Defisit, Ini Sebabnya Menurut OJK
Terkini Lainnya
- Kelola WK Coastal Plain, Bumi Siak Pusako Mulai Survei Seismik
- 6 Fungsi APBD Berdasarkan UU Nomor 17 Tahun 2003
- Golden Westindo Artajaya Bidik Dana Segar Rp 82,28 Miliar dari IPO
- 6 Jenis Pengeluaran Pemerintah Daerah dan Penjabarannya
- Wapres: Jaminan Sosial Penting Diberikan untuk Pekerja Rentan
- AI Jadi Senjata Industri Fintech "Lawan Balik" Judi Online
- Indonesia Emas, Wapres Targetkan 99,5 Persen Pekerja Terlindungi Jaminan Sosial
- Simak Daftar Kurs Rupiah Hari Ini di 5 Bank Besar
- Asosiasi Pengusaha: PR Besar Pemerintahan Prabowo Banyak...
- Siapa Marimutu Sinivasan? Obligor Kakap BLBI yang Diduga Mau Kabur ke Malaysia
- Indonesia-Jerman Perkuat Kerja Sama Bidang Ketenagalistrikan di Ajang ISEW 2024
- Turun Rp 2.000, Cek Harga Emas Antam Terbaru, Kamis 12 September 2024
- 5 Daerah dengan APBD Terbesar di Indonesia, Jakarta Peringkat Pertama
- Kebutuhan Alat Berat Pertambangan Meningkat, United Tractors Rilis Ekskavator Kelas 30 Ton
- Harga Emas Terbaru di Pegadaian, Kamis 12 September 2024
- Asosiasi Pengusaha: PR Besar Pemerintahan Prabowo Banyak...
- Intip Kawasan Industri Terpadu Batang yang Mau Diresmikan Jokowi Hari Ini
- Laba Bersih Emiten Nikel NICL Tumbuh 13,7 Persen jadi Rp 73,5 Miliar
- Awal 2025, KCIC Operasikan Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang
- Membangun Ekosistem UMKM yang Tangguh
- Mengenal Tipe "Market Order" di Bursa Saham dan Kegunaannya untuk Investor